Pekalongan - Jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta melakukan pembinaan kepada seluruh pegawai
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pekalongan pada Rabu (30/5)
di Meet Point KPKNL Pekalongan.
Kepala KPKNL Pekalongan Marhaeni Rumiasih menyampaikan fokus pembinaan
kali ini adalah bidang lelang dan kepatuhan
internal, hukum dan informasi.
Kepala Bidang Lelang Prastowo Subagio dalam paparannya menyampaikan
realisasi lelang tahun 2017 yang terdiri dari 3 komponen yaitu frekuensi
lelang, pokok lelang dan bea lelang serta realisasi e-auction untuk
Kanwil dan KPKNL Pekalongan.
“Meskipun realisasi tahun 2017 tidak mencapai target akan tetapi capaian
ini harus diapresiasi karena usaha telah dilakukan secara optimal.
Sementara itu, realisasi tahun 2018 sampai dengan bulan April, menurut catatan
dan monitoring Kanwil, capaian KPKNL Pekalongan lebih baik apabila dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun 2017. Sehingga KPKNL Pekalongan berhasil
menduduki peringkat II ditingkat Kantor Wilayah,” jelas Prastowo.
Lebih lanjut Prastowo mengatakan capaian yang menggembirakan juga
terlihat dari frekuensi lelang laku yang merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) baru pada tahun 2018 ini dimana capaian telah mencapai 51,32%.
Menyinggung hasil pemeriksaan terhadap kinerja Pejabat Lelang di lingkungan
KPKNL Pekalongan, pria berkaca mata ini menyampaikan apresiasinya kepada salah
satu Pejabat Lelang, Ery Subagio, dimana tidak terdapat temuan atas hasil
pemeriksaan kinerja tersebut.
Prastowo memberikan beberapa rekomendasi terkait peningkatan kinerja
para Pejabat Lelang. Menyikapi maraknya penipuan yang mengatasnamakan KPKNL,
Prastowo mengatakan “harus lebih waspada, publikasi kepada masyarakat luas
melalui berbagai media harus digalakkan dan juga kerja sama dengan aparat
penegak hukum”, imbuhnya. Pada bagian akhir paparannya, pria yang akan purna
tugas pada tahun depan ini, menyampaikan upaya pencapaian target lelang tahun
2018, salah satu diantaranya dengan mengimplementasikan MOU yang telah
ditandatangani dengan pihak perbankkan melalui koordinasi yang lebih intensif
ditingkat operasional.
Sesi selanjutnya, Kepala Seksi Kepatuhan Internal bidang KIHI Dewi
Listyorini menyampaikan hasil Lembar Kerja Evaluasi (LKE) WBK/WBBM oleh Kantor
Pusat DJKN. Berdasarkan hasil penilaian ditingkat Eselon I tersebut, KPKNL
Pekalongan memperoleh nilai sebesar 94,67 % merupakan nilai dari komponen
pengungkit dan komponen hasil. Dewi, mengingatkan kembali agar menjalin
komunikasi dan meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa agar dalam
survei yang akan dilakukan oleh pihak eksternal nanti berhasil mendapatkan
nilai yang menggembirakan. Terkait dengan Kontrak Kinerja Pegawai, Dewi
berpesan agar para pagawai lebih peduli terhadap kontrak kinerjanya karena
merupakan tanggung jawab pribadi. Hal yang harus mendapat perhatian adalah
manual IKU serta dokumen pendukung capaian IKU agar didokumentasikan dengan
baik.
Mengakhiri pembinaan, Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Tengah dan
DI.Yogyakarta Tavianto Nugroho, menegaskan pentingnya dokumentasi. “Sejalan
dengan banyaknya agenda mulai dari penilaian WBK/WBBM, PUG dan implementasi ISO
9001:2015, merupakan momentum untuk bekerja lebih nyaman. Awali dengan do’a,
menata hati niatkan bekerja untuk ibadah dan pahami SOP akan membuat kita
nyaman dalam bekerja” demikian pesan Pak Tav, sapaan akrabTavianto.
Kepala KPKNL Pekalongan Marhaeni Rumiasih menyampaikan bahwa pembinaan
kali ini menjadi moment yang spesial karena dalam kesempatan
tersebut diserahkan bantuan hasil dari partisipasi pegawai KPKNL Pekalongan
kepada korban terdampak banjir rob beberapa hari yang lalu yang merupakan
pegawai KPKNL Pekalongan sendiri dan disaksikan secara langsung oleh jajaran
Kantor Wilayah DJKN Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta. Rencanya penggalangan dana
masih akan terus dilakukan yang akan disalurkan kepada masyarakat sekitar
sebagai bentuk kepedulian sosial sekaligus program implementasi Pengarusutamaan
Gender.
Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama, dan sholat tarawih
berjamaah. Ust. Shohibul Imdad dari Pondok Pesantren Assalam Pekalongan
diundang untuk menjadi pembicara. Dalam tausiahnya, senada dengan pesan
Kakanwil, bahwa bekerja adalah ibadah maka sebelum bekerja harus menata hati.
Untuk bisa menata hati, 4 (empat) hal yang harus dilakukan adalah hati
yang suci, luruskan niat, semangat bekerja dan tidak berpangku tangan. Bekerja akan
mengalirkan energi positif ke dalam tubuh sebaliknya dengan hanya berpangku
tangan maka yang muncul hanya hal-hal yang negatif. Niatkan bekerja untuk
ibadah bukan untuk semata mendapatkan gaji. Karena apabila hanya diniatkan
untuk memperoleh materi maka tidak akan berniali ibadah. Pembinaan mental
kepada para pegawai KPKNL Pekalongan tersebut juga merupakan salah satu
pengimplementasian PUG. Segala sesuatu dinilai dari niatnya. (Naskah dan foto :
seksi Hukum dan Informasi).