Parepare – (06/01)
KPKNL Parepare melaksanakan agenda rangkaian rapat rutin yang diadakan setiap
triwulan. Rangkaian rapat tersebut antara lain adalah rapat Dialog Kinerja
Organisasi, Evaluasi Pengendalian Internal, serta Rapat Pemantauan Mitigasi
Risiko. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka di ruang kerja lantai 2 KPKNL
Parepare dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Rapat
dimulai dengan pembukaan dari Kepala Seksi Kepatuhan Internal, Sumiati. Dalam
pembukaannya, Sumiati menyampaikan bahwa kegiatan rangkaian rapat ini
dilaksanakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja serta pencapaian
target kedepan. Rapat pertama yaitu terkait Dialog Kinerja Organisasi, dalam
rapat ini dipaparkan terkait capaian Indeks Kinerja Utama (IKU) KPKNL Parepare
sampai dengan triwulan IV Tahun 2020. Dari hasil pemaparan didapat hasil berupa
dari 20 IKU yang ada, 18 IKU berstatus hijau yang berarti telah mencapai
target, sementara 2 IKU lainnya berstatus merah yang berarti belum bisa
mencapai target. Mengetahui capaian tersebut, Fredy Himarwanto selaku Kepala
KPKNL Parepare menyampaikan apresiasinya “Capaian IKU berwarna warni itu sudah
hal biasa, saya tetap mengapresiasi kerja keras teman teman dalam upayanya
mengejar target yang telah ditetapkan” ungkap Fredy. “Semoga dengan capaian
yang saat ini teman teman bisa menjadikan batu loncatan untuk semakin baik
kedepannya” pungkas Fredy memberikan motivasi.
Rapat dilanjutkan dengan Evaluasi terkait
pengendalian internal. Secara keseluruhan, hasil dari laporan pengendalian
internal pada KPKNL Parepare sepanjang 2020 adalah efektif. Dari evaluasi ini,
dibahas juga terkait pemantauan pemantauan lain diantaranya terkait Kode Etik,
Media sosial, Indikator risiko fraud, penyusunan profil pegawai, serta bentuk
pemantauan lain seperti Pemantauan penilaian kembali BMN dan gerakan efisiensi.
Terkait pemantauan Media Sosial, Fredy tidak bosan bosannya mengingatkan kepada
seluruh pegawai untuk selalu berhati hati dalam bersosial media. “teman teman
agar selalu berhati hati dalam bersosial media, jangan sampai jejak digital
menjerumuskan kita sendiri” ungkapnya.
Memasuki sesi terakhir, rapat
dilanjutkan dengan pembahasan terkait pemantauan mitigasi risiko. Poin poin
utama dalam rapat pembahasan pemantauan mitigasi risiko diantaranya adalah
terdapat 2 risiko yang sangat menyita perhatian dari 26 risiko yang telah
diproyeksikan di awal tahun. Adapun 2 risiko tersebut adalah risiko Satuan
kerja tidak menindaklanjuti persetujuan pengelolaan BMN dan risiko adanya
pembatalan lelang. Kedua risiko tersebut levelnya meningkat dari perkiraan.
Penyebab meningkatnya kedua risiko tersebut juga erat kaitannya dengan kondisi
pandemi saat ini.
(Alvin Mahamidi –
Seksi HI)