Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Legenda Pick Up Chevrolet yang Telah Menjadi Besi Tua
Misran Rauf
Kamis, 18 Oktober 2018   |   379 kali

Hari Rabu, tanggal 17 Oktober 2018 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Parepare melaksanakan Lelang Non Eksekusi Wajib BMN pada Kantor Loka Penelitian Penyakit Tungro bertempat di Kantor Loka Penelitian Penyakit Tungro Jalan Bulo No. 101 Lanrang, Rappang Kab. Sidrap dilaksanakan oleh Pejabat Lelang Kelas I KPKNL Parepare Sutriadi beserta pendampingnya Misran Rauf dan tak lupa juga hadir Panitia Penjual dari Kantor Loka Penelitian Penyakit Tungro.

BMN yang dijual sebagai besi tua (scrap) adalah eks. kendaraan roda empat merk chevrolet type pick up yang dulu digunakan sebagai kendaraan dinas operasional Kantor Loka Penelitian Penyakit Tungro Kab. Sidrap, kendaraan tersebut dulunya dipergunakan untuk mengangkut berbagai alat-alat serta sampel padi penelitian penyakit tungro, penyakit tungro sendiri atau dalam penyebutan bahasa bugis setempat adalah cella’ pance adalah penyakit pada padi yang disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus bentuk batang (RTBV: rice tungro bacilliform virus) dan bentuk bulat (RTSV : rice tungro sperical virus) yang hanya dapat ditularkan oleh wereng, terutama yang paling efisien adalah spesies wereng hijau Nephotettix virescens Distant (https://id.wikipedia.org/wiki/Tungro). Kendaraan yang pada jamannya tersebut sempat jaya dan terkenal tangguh menjadi favorit karena memang sangat cocok dengan kondisi geografis di Indonesia yang dulu jalan rayanya belum sebagus sekarang, namun apa daya setelah sekian puluh tahun berjasa pada berbagai penelitian penyakit padi, kendaraan tersebut akhirnya tumbang tak berdaya dan harus rela dijual sebagai besi tua (scrap), kendaraan tersebut sudah tidak mampu lagi melaksanakan tugas dan fungsinya karena spare part semakin langkah. Tapi yang sangat membanggakan adalah diakhir masanya eks. kendaraan roda empat tersebut masih mampu memberikan kontribusi ke kas negara karena lelangnya laku terjual sebesar Rp3.555.000 dengan berat hanya 668 kg.

Jangan menilai buku dari sampulnya, jangan menilai kondisi BMN dari luarnya, tapi nilailah BMN dari seberapa besar jasa-jasanya dari setiap jaman yang dilaluinya, mungkin sekarang sudah terlihat usang, mungkin sekarang sudah terlihat lusuh. Tapi pasti diakhir usang dan lusuhnya akan memberikan pemasukan ke kas negara, mari pelihara aset kita, mari jaga aset kita, selamat jalan sang legenda. (HI KPKNL Parepare)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini