Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Parepare > Artikel
Strategi Penyelesaian BKPN dengan Mekanisme Crash Program di KPKNL Parepare
Desi Ariyanti
Jum'at, 16 April 2021   |   384 kali

Strategi Penyelesaian BKPN dengan Mekanisme Crash Program 

di KPKNL Parepare

 

oleh: Desi Ariyanti – Seksi PN KPKNL Parepare





“..Bagi KPKNL Parepare, identifikasi BKPN potensial tidak terbatas pada BKPN yang siap untuk melakukan pembayaran saja, namun pula BKPN yang berpotensi menyapu bersih IKU-IKU yang ditetapkan di awal tahun.”



A.           Pendahuluan

UU nomor 49 Prp. Tahun 1960 yang menjadi tonggak berdirinya PUPN ternyata tak berhenti pada satu titik. PMK nomor 240 tahun 2016 justru menjadi peluncur PUPN dalam melakukan Pengurusan Piutang Negara. Tidak berhenti disitu, DJKN rupanya terus berbenah menyempurnakan aturan demi aturan, bahkan kebijakan dari hulu ke hilir pun ditanamkan. Terbukti di tahun 2020 terbit PMK 163 yang menjadi pedoman Kementerian/Lembaga dalam melakukan Pengelolaan Piutang Negara, dilengkapi dengan aturan baku tentang Pengurusan Sederhana oleh PUPN. Gerakan yang segar seperti air mengalir, terus berkembang dengan lahirnya PMK 15 tahun 2021. 

 

Tahun 2021 adalah momen penting bagi pengurusan piutang negara. Setelah lebih dari 5 tahun DJKN menghentikan program keringanan utang, kini mulai membuka kembali kran pengurusan piutang negara dengan mekanisme tersebut. Hal ini dikarenakan Kementerian Keuangan cq. DJKN concern dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang menyentuh langsung kepada UMKM agar dapat sehat dan berkembang setelah dihantam bencana pandemi Covid-19. Sasaran program keringanan utang yang dilancarkan DJKN adalah UMKM, yang sangat strategis menguasai hajat hidup masyarakat banyak. Ibarat bola salju, UMKM adalah bola yang menggelinding di tengah masyarakat memerciki sekitar dengan kesejahteraan. 

 

B.           Strategi Penyelesaian

Pengurusan Piutang Negara selain dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada juga merupakan suatu seni dalam proses pelaksanaan dan pendekatan yang dilakukan kepada para debitur. Dengan terbitnya PMK 15 Tahun 2021, Seksi Piutang Negara KPKNL Parepare mulai melakukan koordinasi internal. Oleh karena itu, Seksi Piutang Negara berupaya untuk menerjemahkan pelaksanaan program tersebut dengan 'bahasa yang membumi' demi tercapainya target yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyukseskan program tersebut antara lain:

 

1.    Identifikasi dan Pemetaan BKPN Target

DJKN c.q. Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lainnya telah mengidentifikasi dan menetapkan target untuk masing-masing KPKNL atas BKPN yang masuk dalam program keringanan utang. Syarat yang ditetapkan dalam PMK 15 Tahun 2021 menjadi jaring utama dalam menentukan Penanggung Utang yang menerima manfaat keringanan utang. Di KPKNL Parepare sendiri, sebagai contoh, dari 66 BKPN aktif ternyata hanya 23 yang masuk kategori yang ditetapkan untuk menerima keringanan utang dengan nilai outstanding sekitar Rp2,3 miliar. 

Selanjutnya, atas BKPN yang menjadi target program tersebut dilakukan pemetaan dengan mengidentifikasi setiap BKPN, antara lain: nama Penanggung Utang, Alamat Lengkap, Tahun penyerahan, Penyerah piutang, jumlah outstanding per BKPN, sisa salso hasil verifikasi terupdate, hingga ada tidaknya barang jaminan.

Disamping itu, pemetaan juga dilakukan dengan melihat tingkat keringanan utang yang diberikan pemerintah. Dengan keringanan utang yang beragam jumlahnya, dapat dijadikan acuan dalam analisis potensi penyelesaian BKPN dengan mekanisme Crash Program. KPKNL Parepare memiliki tingkat keringanan utang berbeda satu BKPN dengan BKPN lainnya. Ada yang mendapat keringanan hingga 60 persen, namun ada pula yang hingga mencapai 90 persen.

 

 

2.    Marketing (Promosi)

Promosi memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan. Begitu bahasa marketing sering diperdengarkan. Sebaik apapun program yang ada, tanpa diiringi promosi yang kuat hanya akan berlalu begitu saja, tidak akan dikenal orang. Alhasil, tidak ada yang memanfaatkan produk tersebut. Demikian pula program pemerintah tentang keringanan utang. Sebuah program yang sangat bagus dan penting, menyentuh hajat hidup UMKM secara langsung. Oleh karena itu strategi pemasaran perlu didefinisikan lebih lanjut untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan KPKNL menjangkau Penanggung Utang sebagai target penyelesaian yang memperoleh keringanan utang. Dalam melakukan pemasaran produk (program keringanan utang), KPKNL Parepare mengambil langkah-langkah tertentu yang dianggap paling tepat dikarenakan keterbatasan dana dan SDM yang melaksanakan kegiatan.

Pertama, menyebarkan informasi tentang adanya program pemerintah berupa keringanan utang. Dalam tahap ini, KPKNL Parepare melayangkan surat pemberitahuan program keringanan utang ke semua penanggung utang yang berhak mendapatkan keringanan. Dalam Surat Pemberitahuan yang dilayangkan melalui Pos, terdapat lampiran undangan sosialisasi keringanan utang di KPKNL Parepare. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan selama tiga hari kerja, agar para tamu leluasa untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Sosialisasi dilakukan di KPKNL Parepare per penanggung utang, di mana kegiatan sosialisasi ini berhasil menjangkau 40% penanggung utang, dan juga menghemat penggunaan anggaran untuk kunjungan lapangan. Sosialisasi berikutnya dilakukan dengan mengunjungi rumah penanggung utang yang tidak hadir dalam acara sosialisasi yang ditetapkan. Kesempatan kunjungan ke daerah ini, tidak sekedar dalam kerangka sosialisasi saja, namun dirangkaikan dengan kegiatan pengembalian BKPN, penagihan ke penanggung utang di luar program keringanan utang, dan penyampaian Surat Paksa. 

Kedua, Tim Seksi PN memfokuskan pada percepatan penyelesaian pembayaran dari para penanggung utang yaitu program keringanan yang berdurasi hingga 30 Juni 2021. Sebuah produk akan dapat mudah diterima masyarakat jika penyajian promosi lebih sederhana. Kalimat yang teramat panjang, boleh jadi lebih menjelaskan sesuatu. Namun tidak menutup kemungkinan membuat masyarakat mengeksplore lebih banyak pikiran yang berakibat kebingungan karena memiliki banyak alternatif. KPKNL Parepare mencoba untuk fokus pada satu alternatif program yang paling menguntungkan bagi penanggung utang. Adapun jika para penanggung utang memiliki permasalahan atas alternatif pertama, maka segera diberikan alternatif kedua yaitu keringanan hingga 30 September 2021 dan alternatif ketiga yaitu keringanan hingga 20 Desember 2021.

 

Ketiga, menyandingkan program keringanan utang dengan IKU penurunan tingkat Outstanding Piutang Negara. Program keringanan utang yang dilaksanakan tahun 2021 ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka pencapaian IKU-IKU lain yang dimiliki antara lain Penurunan Tingkat Outstanding PN, Penyelesaian BKPN, PNBP berupa Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara, dan PNDS. Sebagai ilustrasi, nilai outstanding piutang yang menjadi bagian dari program keringanan utang adalah sebesar Rp2,3 miliar. Namun demikian, hanya sebesar Rp1,12 miliar yang beririsan dengan IKU Penurunan Tingkat Outstanding PN atau sebesar 48,70% sehingga capaian kinerja tersebut.

Oleh karena itu, untuk mencapai marketing atau promosi yang perlu ditingkatkan yaitu meningkatkan intensitas koordinasi kepada Penanggung Utang potensial tersebut sehingga percepatan penyelesaian dapat terlaksana dengan baik. 

 

3.    Monitoring 4.0

Monitoring penyelesaian BKPN yang termasuk dalam program keringanan utang perlu dilakukan secara periodik. Kemudahan untuk mengakses data capaian menjadi faktor penting dalam aktivitas ini. Monitoring merupakan bagian dari pengawasan melekat dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan sehingga setiap capaian kinerja dapat dipantau setiap waktunya sebagai langkah antisipasi dan strategi berikutnya. KPKNL Parepare secara sederhana memanfaatkan teknologi untuk aktivitas monitoring. Kebutuhan ini bukan sekedar guna memperlancar kegiatan penyelesaian program, namun juga bermanfaat bagi pimpinan dalam melihat secara seksama kinerja para staf dalam menyelesaikan tugas yang dilaksanakan.  Webinar Transformasi Digital telah dilaksanakan berkali-kali sehingga segala aktivitas kedinasan perlu menggunakan cara-cara digital dalam proses dan penyajiannya. Dalam hal program keringanan utang, KPKNL parepare memanfaatkan google sites dan wordpress dalam penyajian monitoring bagi pimpinan dan staf terkait.

 

4.      Mendesain Sugesti

Terakhir, mendesain sugesti adalah cara terakhir setelah beberapa strategi penyelesaian yang dilakukan. Jika strategi diatas adalah cara manusia menyelesaikan dengan akalnya, maka akan lebih bijaksana apabila dibarengi dengan sugesti positif untuk menjangkau hal yang tak mampu dijangkau. 

Salah seorang teman mengatakan, si Penanggung utang A itu orangnya suka bohong. Janji tidak menepati. Atau ada juga yang mengatakan, si Penanggung Utang B tidak akan menyelesaikan utangnya karena tidak beretikat baik.

Baik si A maupun si B yang telah mendapatkan sosialilsasi keringanan utang secara langsung, dan dibelakang ada informasi negatif, tentu saja KPKNL parepare tidak dapat menjangkau hal yang diluar kapasitasnya, sehingga yang bisa dilakukan hanya mendesain sugesti bahwa informasi tersebut tidak benar, bahwa Penanggung Utang tetaplah manusia bermartabat yang akan menyelesaikan utangnya. Dengan sugesti tersebut, diharapkan beriringan dengan doa dan Tuhan adalah Maha Pengabul Doa. 

 

C.           Kesimpulan

Berdasarkan data dan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa :

·         KPKNL Parepare baik di tingkat pimpinan maupun staf sangat memperhatikan program yang dikeluarkan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional salah satunya adalah program keringanan utang bagi debitur UMKM yang terdampak pandemi.

·         Penyelesaian BKPN dengan mekanisme crash program adalah sebuah seni, sehingga perjalanan penyelesaiannya dapat dilakukan dengan banyak cara, dengan tujuan tercapainya target yang ditetapkan. Sehingga akan selalu dilakukan koordinasi berkala (mingguan) untuk mengarahkan laju pergerakan penyelesaian tugas.

·         Marketing merupakan salah satu strategi yang dikerucutkan dalam mengatasi keterbatasan sumber daya dan dana di KPKNL. Disamping itu, potret IKU yang ditetapkan awal tahun menjadi pertimbangan khusus dalam meluncurkan strategi marketing.

·         Dari seluruh strategi dan kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan BKPN dengan mekanisme Crash Program, disadari bahwa segala sesuatunya bergantung pula pada kehendak Yang Di Atas. Sehingga sugesti sebagai bagian dalam merangkum doa sangat dibutuhkan.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini