Strategi Penyelesaian BKPN dengan Mekanisme Crash Program
di KPKNL Parepare
oleh: Desi Ariyanti – Seksi PN KPKNL Parepare
“..Bagi KPKNL Parepare, identifikasi
BKPN potensial tidak terbatas pada BKPN yang siap untuk melakukan pembayaran
saja, namun pula BKPN yang berpotensi menyapu bersih IKU-IKU yang ditetapkan di
awal tahun.”
A.
Pendahuluan
UU nomor 49 Prp. Tahun
1960 yang menjadi tonggak berdirinya PUPN ternyata tak berhenti pada satu
titik. PMK nomor 240 tahun 2016 justru menjadi peluncur PUPN dalam melakukan
Pengurusan Piutang Negara. Tidak berhenti disitu, DJKN rupanya terus berbenah
menyempurnakan aturan demi aturan, bahkan kebijakan dari hulu ke hilir pun
ditanamkan. Terbukti di tahun 2020 terbit PMK 163 yang menjadi pedoman
Kementerian/Lembaga dalam melakukan Pengelolaan Piutang Negara, dilengkapi
dengan aturan baku tentang Pengurusan Sederhana oleh PUPN. Gerakan yang segar
seperti air mengalir, terus berkembang dengan lahirnya PMK 15 tahun 2021.
Tahun 2021 adalah momen
penting bagi pengurusan piutang negara. Setelah lebih dari 5 tahun DJKN
menghentikan program keringanan utang, kini mulai membuka kembali kran
pengurusan piutang negara dengan mekanisme tersebut. Hal ini dikarenakan Kementerian
Keuangan cq. DJKN concern dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang
menyentuh langsung kepada UMKM agar dapat sehat dan berkembang setelah dihantam
bencana pandemi Covid-19. Sasaran program keringanan utang yang
dilancarkan DJKN adalah UMKM, yang sangat strategis menguasai hajat hidup
masyarakat banyak. Ibarat bola salju, UMKM adalah bola yang menggelinding di
tengah masyarakat memerciki sekitar dengan kesejahteraan.
B.
Strategi Penyelesaian
Pengurusan Piutang
Negara selain dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada juga merupakan suatu
seni dalam proses pelaksanaan dan pendekatan yang dilakukan kepada para
debitur. Dengan terbitnya PMK 15 Tahun 2021, Seksi Piutang Negara KPKNL
Parepare mulai melakukan koordinasi internal. Oleh karena itu, Seksi Piutang
Negara berupaya untuk menerjemahkan pelaksanaan program tersebut dengan 'bahasa
yang membumi' demi tercapainya target yang telah ditetapkan. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam menyukseskan program tersebut antara lain:
1. Identifikasi dan Pemetaan BKPN Target
DJKN c.q. Direktorat
Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lainnya telah mengidentifikasi dan menetapkan
target untuk masing-masing KPKNL atas BKPN yang masuk dalam program keringanan
utang. Syarat yang ditetapkan dalam PMK 15 Tahun 2021 menjadi jaring utama
dalam menentukan Penanggung Utang yang menerima manfaat keringanan utang. Di KPKNL
Parepare sendiri, sebagai contoh, dari 66 BKPN aktif ternyata hanya 23 yang
masuk kategori yang ditetapkan untuk menerima keringanan utang dengan nilai
outstanding sekitar Rp2,3 miliar.
Selanjutnya, atas BKPN
yang menjadi target program tersebut dilakukan
pemetaan dengan mengidentifikasi setiap BKPN, antara lain: nama Penanggung
Utang, Alamat Lengkap, Tahun penyerahan, Penyerah piutang, jumlah outstanding
per BKPN, sisa salso hasil verifikasi terupdate,
hingga ada tidaknya barang jaminan.
Disamping itu, pemetaan
juga dilakukan dengan melihat tingkat keringanan utang yang diberikan
pemerintah. Dengan keringanan utang yang beragam jumlahnya, dapat dijadikan
acuan dalam analisis potensi penyelesaian BKPN dengan mekanisme Crash Program. KPKNL Parepare memiliki
tingkat keringanan utang berbeda satu BKPN dengan BKPN lainnya. Ada yang
mendapat keringanan hingga 60 persen, namun ada pula yang hingga mencapai 90
persen.
2. Marketing (Promosi)
Promosi memegang peranan
yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan. Begitu bahasa marketing
sering diperdengarkan. Sebaik apapun program yang ada, tanpa diiringi promosi
yang kuat hanya akan berlalu begitu saja, tidak akan dikenal orang. Alhasil,
tidak ada yang memanfaatkan produk tersebut. Demikian pula program pemerintah
tentang keringanan utang. Sebuah program yang sangat bagus dan penting,
menyentuh hajat hidup UMKM secara langsung. Oleh karena itu strategi pemasaran
perlu didefinisikan lebih lanjut untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
KPKNL menjangkau Penanggung Utang sebagai target penyelesaian yang memperoleh
keringanan utang. Dalam
melakukan pemasaran produk (program keringanan utang), KPKNL Parepare mengambil
langkah-langkah tertentu yang dianggap paling tepat dikarenakan keterbatasan
dana dan SDM yang melaksanakan kegiatan.
Pertama, menyebarkan informasi tentang adanya program pemerintah berupa
keringanan utang. Dalam tahap ini, KPKNL Parepare melayangkan surat
pemberitahuan program keringanan utang ke semua penanggung utang yang berhak
mendapatkan keringanan. Dalam Surat Pemberitahuan yang dilayangkan melalui Pos,
terdapat lampiran undangan sosialisasi keringanan utang di KPKNL Parepare. Pelaksanaan
sosialisasi dilakukan selama tiga hari kerja, agar para tamu leluasa untuk
memanfaatkan kesempatan tersebut. Sosialisasi dilakukan di KPKNL Parepare per
penanggung utang, di mana kegiatan sosialisasi ini berhasil menjangkau 40% penanggung
utang, dan juga menghemat penggunaan anggaran untuk kunjungan lapangan. Sosialisasi
berikutnya dilakukan dengan mengunjungi rumah penanggung utang yang tidak hadir
dalam acara sosialisasi yang ditetapkan. Kesempatan kunjungan ke daerah ini,
tidak sekedar dalam kerangka sosialisasi saja, namun dirangkaikan dengan kegiatan
pengembalian BKPN, penagihan ke penanggung utang di luar program keringanan
utang, dan penyampaian Surat Paksa.
Kedua, Tim Seksi PN memfokuskan pada percepatan penyelesaian pembayaran dari para
penanggung utang yaitu program keringanan yang berdurasi hingga 30 Juni
2021. Sebuah produk akan dapat mudah diterima masyarakat jika penyajian
promosi lebih sederhana. Kalimat yang teramat panjang, boleh jadi lebih
menjelaskan sesuatu. Namun tidak menutup kemungkinan membuat masyarakat
mengeksplore lebih banyak pikiran yang berakibat kebingungan karena memiliki
banyak alternatif. KPKNL Parepare mencoba untuk fokus pada satu alternatif
program yang paling menguntungkan bagi penanggung utang. Adapun jika para
penanggung utang memiliki permasalahan atas alternatif pertama, maka segera
diberikan alternatif kedua yaitu keringanan hingga 30 September 2021 dan
alternatif ketiga yaitu keringanan hingga 20 Desember 2021.
Ketiga, menyandingkan program keringanan utang dengan IKU penurunan
tingkat Outstanding Piutang Negara. Program keringanan utang yang dilaksanakan
tahun 2021 ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka pencapaian IKU-IKU lain yang
dimiliki antara lain Penurunan Tingkat Outstanding PN, Penyelesaian BKPN, PNBP
berupa Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara, dan PNDS. Sebagai
ilustrasi, nilai outstanding piutang yang menjadi bagian dari program keringanan
utang adalah sebesar Rp2,3 miliar. Namun demikian, hanya sebesar Rp1,12 miliar yang
beririsan dengan IKU Penurunan Tingkat Outstanding PN atau sebesar 48,70%
sehingga capaian kinerja tersebut.
Oleh karena itu, untuk
mencapai marketing atau promosi yang perlu ditingkatkan yaitu meningkatkan intensitas
koordinasi kepada Penanggung Utang potensial tersebut sehingga percepatan
penyelesaian dapat terlaksana dengan baik.
3. Monitoring 4.0
Monitoring penyelesaian
BKPN yang termasuk dalam program keringanan utang perlu dilakukan secara
periodik. Kemudahan untuk mengakses data capaian menjadi faktor penting dalam
aktivitas ini. Monitoring merupakan bagian dari pengawasan melekat dalam
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan sehingga setiap capaian kinerja dapat
dipantau setiap waktunya sebagai langkah antisipasi dan strategi berikutnya. KPKNL
Parepare secara sederhana memanfaatkan teknologi untuk aktivitas monitoring.
Kebutuhan ini bukan sekedar guna memperlancar kegiatan penyelesaian program,
namun juga bermanfaat bagi pimpinan dalam melihat secara seksama kinerja para
staf dalam menyelesaikan tugas yang dilaksanakan. Webinar Transformasi
Digital telah dilaksanakan berkali-kali sehingga segala aktivitas kedinasan perlu
menggunakan cara-cara digital dalam proses dan penyajiannya. Dalam hal program
keringanan utang, KPKNL parepare memanfaatkan google sites dan wordpress
dalam penyajian monitoring bagi pimpinan dan staf terkait.
4. Mendesain Sugesti
Terakhir, mendesain
sugesti adalah cara terakhir setelah beberapa strategi penyelesaian yang dilakukan.
Jika strategi diatas adalah cara manusia menyelesaikan dengan akalnya, maka
akan lebih bijaksana apabila dibarengi dengan sugesti positif untuk menjangkau
hal yang tak mampu dijangkau.
Salah seorang teman
mengatakan, si Penanggung utang A itu orangnya suka bohong. Janji tidak
menepati. Atau ada juga yang mengatakan, si Penanggung Utang B tidak akan
menyelesaikan utangnya karena tidak beretikat baik.
Baik si A maupun si B
yang telah mendapatkan sosialilsasi keringanan utang secara langsung, dan
dibelakang ada informasi negatif, tentu saja KPKNL parepare tidak dapat
menjangkau hal yang diluar kapasitasnya, sehingga yang bisa dilakukan hanya
mendesain sugesti bahwa informasi tersebut tidak benar, bahwa Penanggung Utang
tetaplah manusia bermartabat yang akan menyelesaikan utangnya. Dengan sugesti
tersebut, diharapkan beriringan dengan doa dan Tuhan adalah Maha Pengabul
Doa.
C.
Kesimpulan
Berdasarkan data dan paparan diatas dapat
disimpulkan bahwa :
·
KPKNL Parepare baik di tingkat pimpinan maupun staf sangat memperhatikan
program yang dikeluarkan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional
salah satunya adalah program keringanan utang bagi debitur UMKM yang terdampak
pandemi.
·
Penyelesaian BKPN dengan mekanisme crash
program adalah sebuah seni, sehingga perjalanan penyelesaiannya dapat
dilakukan dengan banyak cara, dengan tujuan tercapainya target yang ditetapkan.
Sehingga akan selalu dilakukan koordinasi berkala (mingguan) untuk mengarahkan
laju pergerakan penyelesaian tugas.
·
Marketing merupakan salah satu strategi yang dikerucutkan dalam mengatasi
keterbatasan sumber daya dan dana di KPKNL. Disamping itu, potret IKU yang
ditetapkan awal tahun menjadi pertimbangan khusus dalam meluncurkan strategi
marketing.
· Dari seluruh strategi dan kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan BKPN dengan mekanisme Crash Program, disadari bahwa segala sesuatunya bergantung pula pada kehendak Yang Di Atas. Sehingga sugesti sebagai bagian dalam merangkum doa sangat dibutuhkan.