Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Focus Group Discussion Pejabat Administrator Triwulan III Tahun 2022
Garditto Gema Nuswantoro
Jum'at, 02 September 2022   |   110 kali

Kamis (01/09), bertempat di Ruang Rapat Lantai 2, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator Triwulan III Tahun 2022. Materi FGD membahas dua tema, yaitu "Current Issues Presidensi G-20 Indonesia: Green Investment/Economy" dan "Memupuk Cinta Negeri melalui Pengelolaan Keuangan Pribadi", FGD kali ini dimulai tepat pukul 15.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Indera Widajanto selaku Kepala KPKNL Pamekasan. 

 

Mengawali pemaparannya, Indera menyampaikan materi  Ekonomi/Investasi Hijau atau Green Economy/Investment yang menjadi Current Issue pada rangkaian pelaksanaan Presidensi G20 di Indonesia. Dalam kesempatan ini Indera menyampaikan empat poin utama yang terkait dengan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, yaitu Flashback Presidensi G20 Indonesia, The G20 Finance Ministers and Central Bank Governors’ (FMCBG) Meeting atau Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, Capaian Jalur Keuangan, dan Green Economy/Investment atau Ekonomi/Investasi Hijau. Dari penjelasan yang disampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa setidaknya terdapat enam peran kepemimpinan Indonesia di tengah krisis global, yaitu:


  1. Mengambil peran kepemimpinan global dengan menavigasi G20 melawan double crises: krisis karena pandemi dan krisis karena perang di Ukraina;
  2. Menjalankan mandat G20 sebagai forum internasional utama yang menangani ekonomi global dengan tetap menjaga soliditas dan keutuhan G20;
  3. Menerbitkan prakarsa global untuk penanganan pandemi melalui penguatan arsitektur kesehatan global, penanganan dampak perang di Ukraina (krisis pangan, energy dan keuangan);
  4. Menjalankan agenda prioritas di Jalur Keuangan untuk membawa masyarakat global dan regional pulih bersama lebih kuat, melalui capaian deliverables yang ditargetkan, termasuk dalam penanganan utang;
  5. Mendorong agenda global yang selaras dengan dan mampu memperkuat agenda pemulihan ekonomi serta mendukung berbagai inisiatif strategis nasional;
  6. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau, rendah karbon dan inklusif melalui transisi energi yang adil dan terjangkau. 

"Di dalam Presidensi G20, kita bisa melihat betapa pentingnya peran kepemimpinan Indonesia di tengah badai krisis global yang melanda," pungkas Indera mengakhiri pemaparan sesi pertama.


Setelah penyampaian materi terkait Presidensi G20, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua "Memupuk Cinta Negeri melalui Pengelolaan Keuangan Pribadi". Dalam pemaparannya Indera menyampaikan bahwa sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), pengelolaan keuangan pribadi menjadi penting karena erat kaitannya dengan masa kerja ASN yang terbatas. "Keuangan pribadi perlu kita rencanakan dengan matang agar di masa depan, ketika masa pensiun tiba kita telah siap secara finansial, sehingga hilangnya penghasilan menjadi tidak berdampak negatif," jelas Indera. Sebagai ASN, perencanaan keuangan pribadi menjadi sangat penting untuk dilakukan karena dengan perencanaan yang baik, maka ASN akan dapat mengantisipasi penurunan take home pay yang signifikan di masa pensiun, dapat membantu mencapai tujuan keuangan pribadi, dan mencegah ASN terjerumus pada tindak pidana korupsi.


Salah satu hal yang dapat dilakukan agar pengelolaan keuangan pribadi dapat terencana dengan baik adalah dengan mulai berinvestasi dari sekarang, di mana paling tidak 10 persen dari penghasilan disisihkan untuk investasi. Investasi sendiri perlu mulai dilakukan karena memiliki beberapa manfaat, antara lain melindungi nilai uang yang kita miliki dari inflasi, sebagai persiapan pemenuhan kebutuhan tidak terduga di masa yang akan datang dan memberikan potensi keuntungan dari imbal hasil yang didapatkan. “Sebagai wujud cinta tanah air dan partisipasi aktif dalam pembiayaan pembangunan, sebagai ASN di lingkungan Kementerian Keuangan, kita dapat turut berpartisipasi dengan berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) Ritel,” ujar Indera.

 

Usai penyampaian materi, acara berlanjut pada sesi diskusi. Pada sesi ini Indera memberikan kesempatan kepada peserta FGD untuk menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan atas pemaparan yang telah disampaikan. Pada sesi ini para pegawai aktif menanyakan dan menyampaikan pendapatnya terkait pemaparan yang telah disampaikan. Pada akhirnya, kegiatan FGD yang berdurasi satu setengah jam ini berakhir pada pukul 17.00 WIB.

 

(Seksi HI, KPKNL Pamekasan)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini