Kamis (01/09), bertempat di Ruang Rapat Lantai
2, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan
melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator Triwulan
III Tahun 2022. Materi FGD membahas dua tema, yaitu "Current Issues
Presidensi G-20 Indonesia: Green Investment/Economy" dan
"Memupuk Cinta Negeri melalui Pengelolaan Keuangan Pribadi", FGD
kali ini dimulai tepat pukul 15.30 WIB dan dipimpin
langsung oleh Indera Widajanto selaku Kepala KPKNL Pamekasan.
Mengawali pemaparannya, Indera menyampaikan materi Ekonomi/Investasi Hijau atau Green Economy/Investment yang menjadi Current Issue pada rangkaian pelaksanaan Presidensi G20 di Indonesia. Dalam kesempatan ini Indera menyampaikan empat poin utama yang terkait dengan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, yaitu Flashback Presidensi G20 Indonesia, The G20 Finance Ministers and Central Bank Governors’ (FMCBG) Meeting atau Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, Capaian Jalur Keuangan, dan Green Economy/Investment atau Ekonomi/Investasi Hijau. Dari penjelasan yang disampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa setidaknya terdapat enam peran kepemimpinan Indonesia di tengah krisis global, yaitu:
"Di dalam Presidensi G20, kita bisa melihat
betapa pentingnya peran kepemimpinan Indonesia di tengah badai krisis global
yang melanda," pungkas Indera mengakhiri pemaparan sesi pertama.
Setelah penyampaian materi terkait Presidensi G20, acara dilanjutkan dengan
pemaparan materi kedua "Memupuk Cinta Negeri melalui Pengelolaan Keuangan
Pribadi". Dalam pemaparannya Indera menyampaikan bahwa sebagai Aparatur
Sipil Negara (ASN), pengelolaan keuangan pribadi menjadi penting karena erat
kaitannya dengan masa kerja ASN yang terbatas. "Keuangan pribadi
perlu kita rencanakan dengan matang agar di masa depan, ketika masa pensiun
tiba kita telah siap secara finansial, sehingga hilangnya penghasilan menjadi
tidak berdampak negatif," jelas Indera. Sebagai ASN, perencanaan keuangan pribadi
menjadi sangat penting untuk dilakukan karena dengan perencanaan yang baik,
maka ASN akan dapat mengantisipasi penurunan take home pay yang
signifikan di masa pensiun, dapat membantu mencapai tujuan keuangan pribadi,
dan mencegah ASN terjerumus pada tindak pidana korupsi.
Salah satu hal yang dapat dilakukan agar pengelolaan keuangan pribadi dapat terencana dengan baik adalah dengan mulai berinvestasi dari sekarang, di mana paling tidak 10 persen dari penghasilan disisihkan untuk investasi. Investasi sendiri perlu mulai dilakukan karena memiliki beberapa manfaat, antara lain melindungi nilai uang yang kita miliki dari inflasi, sebagai persiapan pemenuhan kebutuhan tidak terduga di masa yang akan datang dan memberikan potensi keuntungan dari imbal hasil yang didapatkan. “Sebagai wujud cinta tanah air dan partisipasi aktif dalam pembiayaan pembangunan, sebagai ASN di lingkungan Kementerian Keuangan, kita dapat turut berpartisipasi dengan berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) Ritel,” ujar Indera.
Usai penyampaian materi, acara berlanjut pada sesi
diskusi. Pada sesi ini Indera memberikan kesempatan kepada peserta FGD
untuk menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan atas pemaparan yang telah
disampaikan. Pada sesi ini para
pegawai aktif menanyakan dan menyampaikan pendapatnya terkait pemaparan yang telah
disampaikan. Pada akhirnya, kegiatan FGD yang
berdurasi satu setengah jam ini berakhir pada pukul 17.00 WIB.
(Seksi HI, KPKNL Pamekasan)