Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kemenkeu Giat, Rakyat Sehat, Ekonomi Kuat
Nowo Agus Riswantoro
Selasa, 23 Februari 2021   |   156 kali

Senin (22/2), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator Triwulan I Tahun 2021. FGD ini dipimpin langsung oleh Harmaji selaku Kepala KPKNL Pamekasan. Sama seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, dalam kegiatan FGD ini  tetap dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting.

Mengawali presentasinya, Harmaji menjelaskan tentang perbedaan formulasi dan mekanisme pelaksanaan FGD Pejabat Administrator Tahun 2020 dan 2021. “Kalau tahun lalu formulasinya adalah 100% x feedback pegawai, maka di tahun ini adalah (40% x kecepatan pelaksanaan FGD) + (60% x feedback pegawai). Lebih jauh Harmaji juga menjelaskan tentang urgensi pelaksanaan FGD ini. “Selain tujuan utama adanya FGD ini untuk memenuhi capaian IKU, yang lebih penting adalah FGD ini dapat digunakan sebagai sarana edukasi untuk para pegawai agar mempunyai pemahaman yang sama terkait kebijakan Pemerintah RI khususnya Kementerian Keuangan”, ujarnya.

Tema FGD yang diangkat pada triwulan pertama ini adalah "Kemenkeu Giat, Rakyat Sehat, Ekonomi Kuat". “Per 16 Februari 2021 kemarin, Indonesia berada di urutan ke-19 dengan jumlah kumulatif kasus Covid-19 terbanyak di dunia” jelas Harmaji. Menurut data yang ditayangkan, Amerika Serikat memiliki jumlah kasus aktif terbanyak yang mencapai 27,3 juta disusul oleh India dan Brazil dengan jumlah kasus aktif berturut-turut adalah 10,9 juta dan 9,8 juta. Dari data yang ada, DKI Jakarta masih menyumbang kasus tertinggi di Indonesia. “Kalau kita membaca dari Koran hari ini, Alhamdulillah untuk wilayah Jawa Timur mengalami tren penurunan kasus Covid-19 ini”, ujar Harmaji menyampaikan lebih jauh.

Harmaji mengatakan bahwa segala upaya telah dilakukan Pemerintah untuk menanggulangi dampak Covid-19. Salah satunya adalah dengan adanya program vaksinasi. Dari presentasinya, dijelaskan bahwa kebutuhan vaksin di Indonesia sebagai syarat herd immunity adalah 426.800.000 unit vaksin dan ketersediaannya telah mencapai 77% s.d. 78% dengan jumlah 663.504.000 unit vaksin. “Kita beruntung bisa secure vaksin yang dibutuhkan di Indonesia untuk mendapatkan herd immunity”, lanjut Harmaji mengutip pernyataan dari Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati.

Membahas lebih jauh tentang dampak pandemi Covid-19, Harmaji menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia masih diliputi ketidakpastian dari perkembangan pandemi Covid-19. Dijelaskan bahwa tantangan tersebut di antaranya, yaitu potensi pencapaian target penerimaan perpajakan, kesepakatan dengan DPR agar Pemerintah tidak memperlebar defisit 5,7% PDB, dan dukungan pendanaan untuk program vaksinasi dan pemulihan ekonomi. “Kontraksi ekonomi Indonesia relatif moderat, salah satu yang terkecil di antara G-20 dan ASEAN”. Menurutnya, hal ini dikarenakan Indonesia telah mengambil langkah cepat, terukur, dan extraordinary dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan tayangan yang tersaji dalam presentasinya, Harmaji menjelaskan bahwa respon realisasi penanggulangan itu, yaitu berupa penerbitan Perpu Nomor 1/2020 dan UU Nomor 2/2020, Fleksibilitas APBN, dan Penyaluran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebelum acara ini ditutup, di akhir acara FGD kali ini turut dibuka sesi diskusi yang diikuti oleh seluruh pegawai KPKNL Pamekasan. Dalam diskusi yang berlangsung, para pegawai KPKNL Pamekasan berharap dapat segera mendapatkan vaksinasi, hal ini dikarenakan KPKNL merupakan salah satu kantor yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder. Selain itu, ada pula tanggapan dari peserta diskusi tentang program PEN, “sebenarnya kita juga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional dengan berinvestasi pada ORI dan turut membelanjakan uang pada pedagang kecil di sekitar kita” jelas salah satu peserta diskusi. “Semoga setelah semua pegawai dan masyarakat tervaksinasi akan lebih meningkatkan kekebalan dan mempermudah mobilitas masyarakat”, tambah peserta lainnya.

Akhirnya, FGD kali ini berjalan dengan tertib dan lancar. Ada kutipan menarik dari Cak Lontong yang disampaikan oleh Harmaji sebelum menutup acara FGD kali ini, “miskin dan sederhana itu perbedaannya tipis” ucapnya. Menurutnya, dengan berbelanja kebutuhan di warung bukan berarti kita adalah orang miskin, tapi kita adalah orang yang sederhana dan dapat membantu perputaran di sektor riil masyarakat yang terdampak secara langsung dengan adanya pandemi. Lebih jauh, Harmaji mengingatkan bahwa pegawai Kemenkeu harus dapat memberikan contoh hidup sederhana, apalagi saat pandemi kita jangan memperlihatkan pola hidup yang berlebihan. Hal ini karena hidup sederhana tidak akan mengurangi nilai dan martabat kita di mata orang lain. “Tetap jaga protokol kesehatan dengan 3 M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak), insya Allah kita akan terlindungi dari pandemi Covid-19” tutup Harmaji.


(Seksi HI KPKNL Pamekasan)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini