Pamekasan
– Kamis (03/12), melalui zoom meeting diadakan kegiatan Focus Group
Discussion (FGD) Triwulan IV 2020 Pejabat Administrator. Hal ini merupakan
kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Kegiatan ini merupakan
pelaksanaan dari Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-3/MK.1/2020 tentang
Pelaksanaan FGD di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Mengangkat tema “Program PEN dan APBN 2021 untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi”, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan, Harmaji, yang sekaligus bertindak sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai KPKNL Pamekasan sebagai peserta FGD.
Diawali dengan
menyampaikan arahan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Hadiyanto
tentang pentingnya membangun fondasi yang tangguh untuk Indonesia Maju 2045.
Tonggak APBN 2021 untuk melakukan beberapa reformasi antara lain, kesehatan,
program perlindungan sosial, ekonomi, pendidikan, perpajakan, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), dan
penganggaran.
Dengan New Ways of Working diharapkan dapat mendorong perubahan budaya pegawai agar lebih memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam peningkatan produktivitas dan pencapaian target organisasi.
Materi FGD pada
Triwulan IV Tahun 2020 mengambil materi yang disampaikan oleh Bhimantara
Widyajala,
Direktur Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer, Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)
dengan tema “Pinjaman PEN Daerah” dan materi dari Ubaidi Shoceh Hamidi, Kepala Pusat
Kebijakan Fiskal, Badan
Kebijakan Fiskal (BKF)
dengan tema “Kebijakan
Strategis APBN 2021”.
“Bentuk nyata Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah melalui
program Pinjaman PEN Daerah” ucap Harmaji memberi penjelasan lebih jauh.
Melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Pemerintah Pusat telah
menyalurkan pinjaman ke Pemerintah Daerah (Pemda) bersumber dari dana APBN
tahun anggaran 2020 dan tahun anggaran 2021. Dari total nilai usulan tahun
anggaran 2020 dan 2021 sebesar 54,97 triliun, telah ada sebanyak 14 provinsi,
41 kabupaten, dan 10 kota yang telah menyampaikan usulan pinjaman.
“Jika beberapa tahun ke belakang
tantangan perekonomian dunia berasal dari isu ekonomi dan politik, maka saat
ini pandemi Covid-19 menjadi krisis yang belum pernah terjadi, yang memberikan
efek domino ke berbagai
aspek” ujar Harmaji saat membawakan materi tentang Kebijakan Strategis APBN
2021. Masih menurut beliau, bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak secara
kesehatan, namun juga memberikan efek domino pada aspek sosial, ekonomi, dan
keuangan. Di bidang sosial, langkah pemerintah untuk “flattening the curve”
memiliki konsekuensi berhentinya aktivitas ekonomi yang menyerap tenaga kerja
di berbagai sektor. Dalam aspek ekonomi, pandemi Covid-19 mengakibatkan
konsumsi terganggu, investasi terhambat, dan ekspor-impor terkontraksi,
sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat/menurun. Dampak pada sektor
ekonomi berefek pada sektor keuangan, yakni terjadinya volatilitas sektor
keuangan yang muncul seiring turunnya kepercayaan investor.
Sektor keuangan juga terdampak karena penurunan kinerja sektor riil, NPL,
profitabilitas dan solvabilitas perusahaan mengalami tekanan.
Langkah
responsif pemerintah dalam menangani peristiwa extra ordinary dengan
mengeluarkan beberapa ketentuan berupa PERPPU 1/2020 yang kemudian dikuatkan
dengan UU 2/2020, Perpres 54/2020, hingga kemudian Perpres 72/2020 untuk
merespon kebutuhan penanganan pandemi Covid-19
serta menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan, termasuk menjalankan program PEN.
Kebijakan
strategis APBN 2021 untuk mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi
ekonomi menuju Indonesia Maju dengan mengalokasikan anggaran untuk beberapa
sektor prioritas,
antara lain kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, insfrastruktur,
ketahanan pangan, pariwisata, dan
bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).
Lebih jauh membahas tentang program PEN,
dalam kesempatan FGD kali ini, Harmaji juga sempat memberitahukan kepada peserta
FGD tentang peran serta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) khususnya
KPKNL Pamekasan dalam program PEN. “Melalui acara lelang produk UMKM (Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah) yang merupakan bagian dari rangkaian acara Virtual
Ekspo Lelang Jatim 2020, KPKNL Pamekasan telah bekerja sama dengan salah
satu UMKM Batik khas Pamekasan untuk membantu memasarkan produknya lewat
lelang” ujar beliau. Selain itu, melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor
115/PMK.06/2020 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara, khususnya dalam hal
sewa, diharapkan DJKN juga dapat membantu membangkitkan perekonomian masyarakat
di saat pandemi seperti sekarang ini.
Sebelum mengakhiri acara, Harmaji selaku
pemimpin FGD sekaligus narasumber membuka kesempatan untuk diskusi bersama. Ada
hal menarik yang disampaikan oleh salah satu peserta FGD. “Kalau bisa untuk
saat ini jangan terlalu mengandalkan vaksin untuk membantu pemulihan ekonomi”
ujar salah satu peserta diskusi. Menanggapi hal tersebut, Harmaji mengaku
sepakat dengan pernyataan tersebut. Beliau menambahkan bahwa di satu sisi
ekonomi harus tetap bergerak, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Sebagai penutup kegiatan FGD kali ini,
Harmaji menyampaikan harapannya agar seluruh pegawai semakin paham
langkah-langkah nyata yang telah dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dalam
menghadapi pandemi Covid-19.
Lebih jauh, beliau juga memberi pesan kepada para peserta FGD, “Oleh karena itu,
kita tidak boleh lengah dengan bersikap abai terhadap penerapan protokol
kesehatan”.
(Seksi
HI KPKNL Pamekasan)