Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Pamekasan Lakukan Penilaian ke Pulau Terluar Madura
Yulianto
Selasa, 20 Maret 2018   |   345 kali

Pamekasan - Tim penilai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan berkesempatan untuk melakukan perjalanan ke salah satu pulau terluar wilayah Madura yang jaraknya lebih dekat ke Pulau Bali yaitu Pulau Pagerungan Besar, awal Maret 2018. Kunjungan ke Pulau Pagerungan Besar dalam rangka penilaian Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari bekas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) Kangean Energy Indonesia Ltd. 


Permohonan penilaian diajukan Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain atas permintaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Rute yang ditempuh untuk menuju ke lokasi objek penilaian. Dimulai dari tim penilai KPKNL Pamekasan yang diketuai Kepala Seksi Pelayanan Penilaian I Ketut Sujana melakukan perjalanan darat dari Kota Pamekasan menuju Bandara Juanda Surabaya dan dilanjutkan dengan pesawat udara ke Bandara Ngurah Rai - Bali. Di Denpasar – Bali, tim penilai berkumpul bersama pendamping baik dari Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian ESDM, Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain serta dari Kangean Energy Indonesia Ltd. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Pagerungan Besar tim penilai menginap semalam di Pulau Bali, keesokan harinya baru melanjutkan penerbangan menggunakan helikopter ke Pulau Pagerungan Besar.


Rute perjalanan ini dipilih mengingat ketersediaan transportasi serta efisiensi karena jarak Pulau Pagerungan dari Denpasar – Bali lebih dekat dibandingkan dari Bandara Juanda Surabaya. Rute ini lebih cepat dan aman dibandingkan menggunakan transportasi laut yang membutuhkan waktu lebih lama dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, serta tidak adanya jadwal keberangkatan maupun kepulangan yang pasti.


Perjalanan menggunakan helikopter dari Bandara Ngurah Rai ke Pulau Pagerungan ditempuh selama kurang lebih 1 jam. Setibanya di Pulau Pagerungan, tim penilai dan pendamping mendapatkan briefing dari petugas yang ditunjuk, mengenai kondisi areal pengeboran dan pulau secara umum, sejarah pengelolaan pengeboran dan petunjuk atau tanda yang wajib diikuti melalui penayangan video dan lisan.

Pegawai Kangean Energy Indonesia Yuki Wijaya menjelaskan, bahwa eksplorasi  gas alam di wilayah Pulau Pagerungan Besar dan sekitarnya telah dilakukan sejak tahun 1980-an.  Pengelolaan pengeboran gas alam di pagerungan telah beralih dari beberapa perusahaan yang diawali oleh Arco Bali North Indonesia di tahun 1982 dan terakhir oleh Kangean Energy Indonesia Ltd. Produksi gas alam pagerungan diantaranya dimanfaatkan oleh PLN, Petrokimia dan PGN yang disalurkan melalui jaringan pipa bawah laut menuju pulau jawa (Jawa Timur).

 

“Saat ini produksi gas alam telah berkurang seiring dengan menipisnya cadangan gas alam di Pulau Pagerungan, dan pengeboran dilakukan di tengah laut untuk mencari sumber gas alam yang baru,” ujarnya.

Keberadaan perusahaan telah memberi dampak yang positif bagi kesejahteraan penduduk di Pulau Pagerungan Besar. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan penduduk lokal untuk bekerja di areal pengeboran dan pembangunan berbagai fasilitas dengan tetap menjaga kelestarian alam.

Kegiatan survei lapangan dalam rangka penilaian diawali dengan melakukan koordinasi kepada petugas lapangan yang mengetahui keberadaan objek dan menentukan rute perjalanan mengingat objek penilaian tersebar di beberapa wilayah. Tim penilai bersama pendamping diwajibkan menggunakan pakaian dan kendaraan khusus untuk menghindari bahaya yang kemungkinan ada serta sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.


Objek penilaian yang disurvei berupa aset non modal bekas operasional K3S yang kondisinya berupa limbah padat (scrap) perolehan tahun 2004 s.d. 2006. Pemeriksaan fisik objek penilaian dapat dilakukan seluruhnya dan estimasi berat untuk limbah padat (scrap) sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh pihak Kangean Energy Indonesia Ltd.

Karena keterbatasan jadwal penerbangan dari dan ke Pulau Pagerungan Besar, maka Tim penilai dan pendamping bermalam di fasilitas milik Kangean Energy Indonesia Ltd di Pulau Pagerungan.

Aktivitas di areal pengeboran Pulau Pagerungan Besar dimulai pukul 05.00 WIB, seiring waktu para pekerja pengeboran mulai bekerja Tim penilai harus bersiap – siap kembali ke Pamekasan dengan rute yang sama seperti awal kedatangan. Untuk kepentingan survei data objek pembanding, sebelum sampai di Pamekasan, Tim Penilai singgah di  Kota Surabaya. Tim penilai melakukan survei objek pembanding di wilayah Kota Surabaya, mengingat di sekitar lokasi keberadaan objek penilaian (Pulau Pagerungan Besar) tidak ditemukan objek pembanding.


Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, akhirnya tim penilai kembali ke Kota Pamekasan – Madura untuk menyelesaikan laporan. Sungguh pengalaman yang unik di tempat yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Hal ini membuktikan betapa Indonesia kaya raya tidak hanya di daratan, namun sampai di pulau-pulau terpencil yang menunggu dijamah oleh putra putri terbaik Indonesia. (Teks/Foto : I Ketut Sujana/Seksi Pelayanan Penilaian)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini