Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Palopo sebagai bagian dari Pemerintah Republik
Indonesia memiliki peran untuk memberikan informasi dan edukasi terkait
permasalahan pandemi COVID-19 yang dikemas melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) pada Senin
(31/08) di Ruang Rapat KPKNL Palopo dengan diikuti seluruh pegawai KPKNL
Palopo.
Kepala KPKNL Palopo, Ya’kub
menghimbau kepada pegawainya untuk turut aktif dalam mendukung upaya pemerintah
mengurangi dampak pandemi dan memperbaiki kondisi ekonomi negara dengan
melakukan tiga hal.
Pertama, mengoptimalkan
penggunaan APBN dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi yang produktif,
kompetitif, inklusif, dan berkeadilan. Selanjutnya kredibilitas dan
akuntabilitas pengelolaan APBN harus terus dijaga dan pengelolaan pembiayaan
tetap dilakukan dengan efisien dan sustainable.
Kedua, menjadi Agent
of Communication, termasuk kebijakan pembiayaan APBN dengan
meningkatkan pemahaman terkait pengelolaan pembiayaan APBN, dibekali dengan
data dan informasi yang akurat. Selanjutnya menjalankan fungsi public
relation untuk mengkomunikasikan kebijakan pengelolaan APBN melalui
berbagai saluran informasi, serta penggunaan sosial media secara bijak,
untuk menjaga reputasi pribadi maupun institusi.
Ketiga, menumbuhkan budaya
berinvestasi untuk mewujudkan kemandirian pembiayaan dengan mengembangkan
paradigma berpikir untuk berinvestasi pada instrumen berjangka panjang dan
menjadi bagian dari investor domestik SBN (Surat Berharga Negara) untuk
mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan.
Pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijakan dan stimulus untuk meminimalisasi dampak
pandemi COVID-19. Di bidang sosial, pemerintah memberlakukan Social
Distancing (Pembatasan Sosial) guna mencegah terjadinya penularan dan
saat ini pemerintah juga telah memberlakukan suatu tatanan hidup atau kebiasaan
“Normal Baru” yang diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak
buruk dari pandemi. Pandemi juga menyerang bidang pendidikan, agama dan
tentunya ekonomi. Seperti halnya negara lain, Indonesia juga harus menghadapi
kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, bahkan sampai menuju
minus. Sedangkan di saat yang bersamaan masih belum ditemukan vaksin untuk mencegah
penularan COVID-19. (Foto/Teks:
Ali Hamzah)