Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Jelaskan APBN dan Kekayaan Negara, KPKNL Palembang Goes To Campus UIN Raden Fatah dan Univ. Tridinanti Palembang
Evi Soraya
Kamis, 02 September 2021   |   468 kali

Palembang – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) bekerja sama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumsel, Jambi, dan Bangka Belitung menyelenggarakan DJKN Goes To Campus untuk menjelaskan mengenai isu-isu APBN dan manfaat kekayaan negara secara daring maupun streaming Youtube kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dan Universitas Tridinanti Palembang pada Kamis, (2/9).


Isu APBN ini dan kekayaan negara ini, sesuai arahan Menteri Keuangan dan sesuai strategi komunikasi Kemenkeu harus dapat dikomunikasikan secara konsisten khususnya kepada generasi muda.

GTC yang mengambil lokus dua perguruan tinggi baik negeri dan swasta di Kota Palembang ini sehingga unsur keseimbangan dalam penyampaian komunikasi bisa tercapai. Penyelenggara juga menghadirkan pemateri nasional, Hidayat Amir, Ph.D, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI, serta Pembicara dari KPKNL Palembang, Ridho Wahyono.


Acara GTC yang dihadiri lebih dari 500 peserta dibuka oleh Kepala Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung Surya Hadi, dilanjutkan Keynote Speech Rektor UIN Raden Fatah Prof. DR. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. dan Rektor Universitas Tridinanti DR. Ir. Nyimas Manisah, MP.


Dalam pembukaan acara, Surya menyampaikan bahwa DJKN merupakan salah satu unit Eselon I Kementerian Keuangan yang mempunyai visi menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional, akuntabel, dalam rangka mendukung visi Kementerian Keuangan yaitu menjadi pengelola keuangan negara untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan serta untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ia menjelaskan Kanwil DJKN SJB merupakan unit setingkat Eselon II pada DJKN yang mempunyai empat kantor operasional setingkat Eselon III yaitu; KPKNL Palembang, KPKNL Lahat, KPKNL Jambi, dan KPKNL Pangkal Pinang. “Kantor operasional tersebut mempunyai tugas dan fungsi teknis pengelolaan kekayaan negara, pelayanan piutang negara, pelayanan lelang, dan pelayanan penilaian,’ jelasnya.


Dalam kaitan APBN, Surya mengemukakan APBN sebagai instrumen utama pelindung dan penopang ekonomi Indonesia harus dijaga kredibilitas dan efektivitasnya. Pemulihan ekonomi yang mulai terlihat di awal 2021 diharapkan dapat membuat APBN tidak harus terus bekerja sendiri. “Dukungan dari dunia usaha dan masyarakat menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan APBN. Pemerintah berkomitmen melakukan penguatan penanganan sektor kesehatan karena kunci memulihkan ekonomi adalah dengan menekan, menurunkan tingkat penularan Covid 19,” ungkap Surya.


Pemerintah, lanjutnya, juga terus menstimulasi aktivitas ekonomi melalui berbagai bentuk perlindungan sosial maupun insentif usaha. Ini diharapkan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi.


Terkait pengelolaan BMN, dirinya mengatakan pengelolaan kekayaan negara yang semakin berkembang dan kompleks perlu pengelolaan yang optimal. DJKN selaku pengelola BMN mampu memaksimalkan aset negara agar seluruh masyarakat dapat merasakan benar manfaatnya, dengan melihat konteks dan situasi yang terus berubah, tantangan yang makin meningkat dan dinamis. DJKN harus bisa beradaptasi dan berinovasi dalam pengelolaan kekayaan Negara tidak hanya dalam pikiran tapi juga dengan hati.


Di tempat yang sama, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. DR. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. menyampaikan fungsi dan sumber-sumber APBN baik dari Pajak, PNBP, maupun Hibah. Pada UIN Raden Fatah sendiri bentuk-bentuk penerimaan APBN diantaranya adalah uang kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa, pemanfaatan BMN dalam bentuk sewa gedung kepada pihak Ketiga, dan penerimaan dalam bentuk hibah.  “Alhamdulillah, dalam statusnya DJKN sebagai pengelola BMN, UIN Raden Fatah Palembang telah difasilitasi mendapatkan hibah berupa tanah dan bangunan yang secepatnya akan dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di UIN Raden Fatah Palembang,” ungkapnya.


Rektor Universitas Tridinanti, Ibu DR. Ir. Nyimas Manisah, MP dalam keynote speechnya menyampaikan rasa terima kasihnya dapat berpartisipasi dalam kegiatan edukasi GTC bersama dengan para mahasiswanya. Ia mengatakan bagaimana pentingnya pengetahuan bagi mahasiswa tentang APBN dan juga kekayaan negaranya. Mahasiwa sebagai bagian dari masyarakat secara umum memang seharusnya faham dan peduli tentang keuangan negaranya, apalagi negara kita dalam keadaan terdampak pandemik saat ini.


“Mahasiswa harus melek pengeluaran apa saja yang menyebabkan defisit APBN dan bagaimana solusinya. Dalam kaitannya Barang Milik Negara, mahasiswa juga harus mengetahui apa itu BMN, siapa pengguna dan pengelola serta siapa yang bertanggung jawab terhadap BMN itu sendiri<’ ungkap Nyimas.


Acara inti berupa penyampaian materi yang dimoderatori oleh Istiqomah Handayani dimulai dari Hidayat Amir, Ph.D. Tema yang ia sampaikan adalah “Kerja Keras APBN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional”. Ia menyampaikan bahwa pandemi Covid yang masih berlangsung dan bahkan dengan varian virus baru yang bermutasi merupakan kejadian yang tidak disangka apalagi direncanakan. Dan lebih parah virus tersebut membunuh manusia sangat banyak dan terus berjatuhan korban, ekonomi juga terpuruk pada level terendah di seluruh dunia.


Indonesia tentunya tidak ingin kondisi ini memporakporandakan kehidupan bangsa dan rakyat. Untuk itu, kita di Indonesia menggunakan instrumen APBN sebaik mungkin dengan tetap memperhatikan kesinambungan fiskalnya, sangat terukur, dan sangat hati-hati (pruden). “Penguatan pondasi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi juga dipersiapkan seperti pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, penyederhanaan regulasi, dan transformasional ekonomi,” ujarnya.


Materi kedua oleh Kepala KPKNL Palembang, Ridho Wahyono, yang mengambil tema Pentingnya Pengelolaan BMN. Mengapa sekarang lebih penting? Ia menyampaikan BMN merupakan pendukung utama layanan publik/tusi pemerintah, BMN memiliki proporsi signifikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) sehingga menjadi penentu opini LKPP itu sendiri.

Selain itu, BMN merupakan salah satu unsur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan BMN juga menjadi sumber pendanaan bagi keuangan negara (underlying asset). Ridho juga membahas terkait jenis-jenis pemanfaatan BMN yang dilaksanakan oleh DJKN dengan tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pelaksanaan DJKN GTC 2021 Palembang makin seru dengan kelincahan tiga orang MC yaitu : Viana Vebby Christy, Nia Herningtyas, dan Selly Monica membawakan acara baik acara utama maupun acara games.  (gsw)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini