Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
FGD Pejabat Administrator KPKNL Palangka Raya Triwulan I Tahun 2021
Devi Riandani
Senin, 22 Februari 2021   |   136 kali

Palangka Raya- Jumat (19/02) Forum Grup Discussion (FGD) Pejabat Administration Triwulan I Tahun 2021 dengan Tema Pemulihan Ekonomi Berlanjut, Kebijakan Fiskal Tetap Diperkuat telah dilaksanakan. FGD Ini dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting. Outline dari FGD yang disampaikan oleh Kepala KPKNL Palangka Raya, R. B. Sigit Budi Prabowo mencakup Perkembangan Pandemi Covid 19 dan Perekonomian, Pelaksanaan APBN dan PEN 2020, APBN dan PEN 2021 dan Reformasi Struktural untuk Daya Saing dan Investasi Tahun 2021.

Perkembangan persebaran Covid- 19 tentu masih menjadi perhatian utama seluruh negara di dunia. Sebab penularan virus yang semakin meningkat dari waktu kewaktu. Sedangkan tingkat kesembuhan dari pasien terpapar Covid lebih rendah dari angka persebaran per tanggal 18 Februari 2021. Indonesia termasuk dalam perigkat dua puluh besar negara dengan persebaran Covid-19 di dunia. Dampak yang dirasakan dari pandemi ini tentu tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga pada keadaan ekonomi global. Kondisi tersebut mengharuskan pemerintah mengambil langkah yang cepat dan terukur. Penerbitan Perppu No.1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19, Fleksibilitas APBN, Pelebaran deficit APBN menjadi 6,34% PDB merupakan beberapa upaya Pemerintah untuk bersama- sama menangani Covid 19.

Upaya Pemerintah dalam mempertahankan sektor ekonomi tidak sia-sia. Menurut data Bloomberg Trading Economics dan BPS, Indonesia mendapat peringkat empat Negara dengan Daya Tahan Ekonomi Paling Moderat dari sisi Pertumbuhan Ekonomi di Asia. Capaian tersebut tentu tidak lepas dari sinergi antara Pemerintah, Bank Indonesia, Lembaga Pengawas, dan tentunya Masyarakat. Walaupun Indonesia mengalami kontraksi ekonomi yang cukup kuat. Namun APBN berhasil menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level -5.32% year on year. Tentu kerja keras APBN masih harus berlanjut ditahun 2021. “Dengan kerja keras semua pihak dalam upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan didukung dengan adanya Program PEN negara hadir mencegah menurunnya pertumbuhan ekonomi ke level yang lebih dalam” tutur Sigit.

Namun demikian langkah Extraordinary pemerintah dilakukan dengan sangat bijaksana. Hal ini terbukti dari hutang Indonesia yang lebih kecil dibandingkan dengan sebagian besar negara ASEAN dan G20. Pertumbuhan utang indonesia berada diangka 8% jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 9,3%. Selain itu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berada di Fase Pemulihan yang masih terus berlanjut. Hal tersebut menjadi semangat pemerintah dalam perannya menjadi salah satu aspek dalam sentral pemulihan ekonomi. Selanjutnya Realisasi Program PEN 2020 telah mencapai 83,4

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini