Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berlomba Menjadi Pemenang
Sayyidah Ustadza
Selasa, 19 Mei 2020   |   609 kali

Ramadan kali ini terasa berbeda, terutama bagi kita yang terpisah dari keluarga.  Tahun-tahun sebelumnya, menjelang akhir Ramadan, pemudik-pemudik akan sibuk memadati terminal, stasiun, bandara, maupun pelabuhan. Keluarga-keluarga akan sibuk memadati pusat perbelanjaan untuk menyiapkan pakaian terbaik yang akan digunakan ketika hari raya. Ibu-ibu akan sibuk memadati pasar untuk menyiapkan hidangan terbaik pada hari raya. Namun, yang kita rasakan saat ini adalah sebaliknya. Ramadan yang biasa kita isi dengan kegiatan buka bersama, belanja bersama, ibadah bersama, kini semua harus dilakukan tidak dalam bentuk berkelompok.

Kesibukan pada Bulan Ramadan kali tidak sepadat bulan-bulan Ramadan sebelumnya. Banyak sekali ibadah yang dapat kita tingkatkan dengan maksimal. Karena tidak hanya urusan duniawi saja yang perlu disiapkan sebaik mungkin, urusan akhirat menjelang akhir Ramadan juga perlu disiapkan yang terbaik. Mengejar malam Lailatul Qadar namanya. Kita tidak pernah tahu kapan malam Lailatul Qadar menghampiri kita. Yang terpenting yaitu mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah yang lebih baik dari biasanya.

Pertama, memaksimalkan ibadah zahir (tampak) yang kita lakukan. Misalnya, menambah amalan Salat Sunnah, memperbanyak sedekah, membantu sesama, menghilangkan perasaan riya’, dengki, iri, dan ibadah yang tampak berupa perkataan maupun perbuatan lainnya. Kedua, memaksimalkan ibadah batin yang kita lakukan. Misalnya, menambah kecintaan kepada Allah, mengucap syukur, melakukan ibadah dengan ikhlas, melakasanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan ibadah hati lainnya yang ditujukan kepada Allah.

Menghitung hari menuju hari kemenangan, menyiapkan diri untuk menjadi pemenang. Imam Ibnul jauzi rahimahullah berkata, “Sesungguhnya, kuda pacu itu saat akan mencapai garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar menang dalam perlombaan. Maka jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.”.

(Teks/Foto: Sayyidah Ustadza: Seksi HI - KPKNL Palangkaraya)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini