Sumatera Barat – Perwakilan Kementerian Keuangan di
Provinsi Sumatera Barat yaitu Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumbar-Jambi,
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumbar, Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Teluk Bayur, dan Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang mengadakan Konferensi Pers
Capaian Kinerja APBN dan AlCo Regional Sumatera Barat Periode Januari 2022
dengan Tagline "Pertahankan Sentimen Positif, Percepat Belanja, Perkuat
Stimulus Fiskal" pada Jumat, (25/2) di Aula Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Konferensi Pers ini di pimpin oleh Kepala Kantor Wilayah
DJPb Provinsi Sumatera Barat, Heru Pudyo Nugroho. Ia menyampaikan perihal pertumbuhan ekonomi
Sumatera Barat pada tahun 2021 dan keyakinannya akan pemulihan ekonomi di
Sumatera Barat pada tahun 2022.
Heru menyampaikan bahwa optimistis kinerja APBN 2022 akan
memulihkan ekonomi Provinsi Sumatera Barat
yang sejak dua tahun terakhir terdampak pandemi COVID-19. "Pertumbuhan ekonomi yang kuat di 2021
memberikan sinyal positif prospek ekonomi di 2022 dan meningkatkan keyakinan
terhadap pemulihan ekonomi Sumbar, Kendati pada Awal 2022 diwarnai dengan
gelombang baru kasus COVID-19 akibat penyebaran dari Varian Omicron namun ini
merupakan tantangan baru dalam proses pemulihan ekonomi nasional maupun
regional," jelas Heru.
Kondisi pandemi, lanjutnya, tidak lagi menghalangi aktivitas
masyarakat. Hal ini seiring dengan penurunan kasus konfirmasi positif COVID-19
yang sangat signifikan dan aktivitas vaksinasi yang sangat gencar dilakukan di
Triwulan IV 2021. “Berbagai indikasi positif memberikan optimisme bagi pelaku
ekonomi dan berdampak baik bagi kinerja APBN di awal 2022. Kinerja positif APBN
diharapkan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya," lanjutnya.
Sampai akhir Januari 2022, pendapatan negara terealisasi
sebesar Rp571,10 miliar atau 9,30 persen target APBN. Pendapatan negara
tersebut tumbuh 49,71 persen dan membaik dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan perpajakan Rp534,69 miliar
dan PNBP sebesar Rp36,41 miliar.
Di sisi lain, realisasi belanja negara di Sumatera Barat
sampai dengan akhir Januari 2022 mencapai Rp1,97 triliun atau 6,59 persen dari
pagu. Belanja Negara tersebut terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat dan Belanja
Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Untuk Belanja Pemerintah Pusat
terealisasi sebesar Rp297,22 miliar atau 2,88 persen dari pagu. Realisasi
Belanja Pemerintah Pusat tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pegawai
sebesar Rp218,89 miliar atau 4,71 persen dari pagu, Belanja Barang sebesar
Rp33,39 miliar atau 0,91 persen dan Belanja Modal sebesar Rp44,94 miliar atau
2,25 persen dari pagu. Sementara itu, penyaluran TKDD sampai dengan akhir
Januari 2022 mencapai Rp1,67 triliun atau 8,55 persen target APBN 2022.
Realisasi TKDD tersebut terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) Rp15,53 miliar, Dana
Alokasi Umum (DAU) Rp 1,65 triliun, dan Dana Desa Rp2,51 miliar.
Selain itu, Kegiatan Crash Program yang dirumuskan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Piutang
Instansi Pemerintah yang Diurus/Dikelola oleh Panitia Urusan Piutang
Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan Mekanisme Crash Program Tahun
Anggaran 2021, yang berakhir Desember 2021 direncanakan akan dihidupkan kembali
di tahun 2022 sebagai upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid 19
dan dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Pusat dalam melakukan Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN).
Belanja Negara diupayakan untuk terus berakselerasi
memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, Kerja keras APBN dapat terus
dilanjutkan agar berperan secara optimal, sehingga arah kebijakan ekonomi dapat
tercapai. Optimisme pemulihan ekonomi di tahun 2022 tetap terjaga, didukung
kinerja APBN di awal tahun yang cukup baik. (Teks/Foto : Guziarie Zul, S.H)