Padang – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumbar termasuk
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang menggelar Press
Conference/Konferensi Pers Capaian Kinerja Triwulan I TA 2021 Provinsi Sumatera
Barat yang bertema “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi” pada
Senin, (19/4) di aula Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sumbar.
Press Conference yang dilakukan dalam rangka memberikan
informasi pengelolaan APBN di Provinsi Sumatera Barat ini, dibuka oleh Kepala
Kanwil DJPb Sumbar, Heru Pudyo Nugroho dan dihadiri oleh Kepala Bidang Data dan
Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil Ditjen Pajak, Kepala Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur dan Kepala KPKNL Padang
dengan mengundang berbagai perwakilan media seperti Harian Singgalang, Padang
Ekspres, TVRI Sumbar, Antara News, Padek.co, Klik Positif, Haluan Cetak, RRI
Padang, Tribun.com, Liputan6.com dan analisiskini.id.
Dalam kesempatan ini, Kepala KPKNL Padang, Edy Suyanto juga
menyampaikan capaian kinerja APBN Triwulan I TA 2021 dari sisi penerimaan
negara yaitu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pengelolaan barang milik
negara (BMN), piutang negara dan lelang serta hasil pokok lelang. Selanjutnya, Edy
Suyanto memperkenalkan Program Kedai Lelang UMKM dan program DJKN terbaru yaitu
“Crash Program”.
“Crash Program merupakan
program yang memberikan keringanan utang dalam bentuk pengurangan jumlah
utang yang dibayar atau moratorium tindakan hukum pengurusan piutang Negara,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada kawan-kawan media untuk ikut mempromosikan
program ini kepada masyarakat. Diharapkan program ini dapat mendukung Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN).
Sebelumnya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Heru Pudyo
Nugroho memaparkan penyusunan APBN 2021 dilakukan dalam situasi yang menantang
akibat COVID-19, oleh karena itu peran APBN dalam mengurangi dampak negatif
pandemi sangat tergantung kepada pelaksanaannya yang tepat sasaran, tepat
waktu, dan tepat kualitas.
Pada tahun 2021, lanjutnya, pertumbuhaan ekonomi
diproyeksikan pada tingkat 5,0 persen. Meskipun proyeksi perekonomian domestik
membaik, kita terus waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi.
Keberhasilan dalam mengendalikan pandemi akan menjadi faktor penting dalam
menentukan akselerasi pemulihan ekonomi tahun 2021.
“Realisasi Pendapatan di Provinsi Sumatera Barat mencapai
Rp 1,38T yang terdiri dari Penerimaan Perpajakan Rp1,03 triliun dan PNBP
sebesar Rp 0,35 triliun. Sedangkan Realisasi Belanja mencapai Rp6,32 triliun
yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1,75 triliun dan TKDD sebesar Rp4,57 triliun,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan mewakili Kanwil DJP Sumbar dan Jambi terkait capaian kinerja APBN 2021 Triwulan I Kanwil DJP Sumbar dan Jambi meliputi pencapaian target Realisasi Penerimaan Pengawasan Pembayaran Masa sebesar Rp1,33 triliun, Realisasi Penerimaan Pengujian Kepatuhan Material Sebesar Rp222,73 miliar. Jenis Pajak Penyumbang penerimaan terbesar adalah PPh Non Migas sebesar Rp938,19 miliar, namun realisasi tersebut turun sebesar 7,27% dibanding realisasi tahun lalu. PPh Non Migas sebagai jenis pajak penyumbang penerimaan terbesar di provinsi Sumatera Barat mencapai Rp468,74 miliar, turun sebesar 15,05% dibanding realisasi tahun lalu.
Kemudian pemaparan capaian kinerja penerimaan
Bea dan Cukai Teluk Bayur 2020 oleh Kepala Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur. Pada akhir konferensi pers, ditutup
dengan sesi tanya jawab oleh rekan-rekan media serta perwakilan Kemenkeu
Sumbar. (Teks/Poto: Guziarie Zul/Ayu Fitriana).