Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Metro > Kilas Peristiwa
Nagara Bandha Rakca: Menilai Antero Nusantara, Mengawal Aset Negara
Basri
Jum'at, 06 Juli 2018   |   340 kali

Kalau saja ada istilah yang pantas disematkan pada seluruh pegawai DJKN saat ini, mungkin “Pahlawan BMN” menjadi susunan frasa yang paling tepat. Getolnya penyelesaian proyek akbar Revaluasi BMN Jilid II menjadi hal yang paling paripurna untuk dijadikan alasan. Berkubang lumpur jalanan hingga melintasi lautan, sudah menjadi ‘makanan’ rutin para Pahlawan BMN. Perjuangan pun masih berlanjut manakala harus berkawan dengan lembur. Berjibaku dengan waktu. Memburu tenggat penyelesaian BAR IP lengkap dengan seabrek Laporan Penilaian.

Segenap perjuangan ini tak pelak turut mengiringi perjalanan panjang Tim Revaluasi KPKNL Metro. Demi menuntaskan penilaian terhadap 1884 NUP, para pahlawan BMN dari Sai Bumi Wawai (sebutan untuk Kota Metro) tak ragu untuk menimba keringat dan memeras pikiran. Bermodalkan 12  pegawai yang terbagi dalam 4 Tim, Revaluasi dilakukan di delapan kota/kabupaten yang menjadi wilayah kerja KPKNL Metro. Delapan kota/kabupaten ini meliputi: Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan Kabupaten Mesuji. Demi terpenuhinya sumber daya penilai, Kepala Seksi Penilaian dan Kepala Seksi Pelayanan Kekayaan Negara (PKN) KPKNL Metro bahkan turut mengisi komposisi tim.

Menjalankan proyek Revaluasi BMN nyatanya benar-benar menjadi petualangan pahit-manis dengan aneka keseruan. Seperti ketika salah satu tim meninjau lokasi aset yang berada di Kabupaten Way Kanan. Perjalanan darat yang harus ditempuh berkisar antara 4-5 jam. Kala itu, tim harus berjuang ugal-ugalan menerjang banjir yang melanda sebagian Jalur Lintas Sumatera.  Alhasil, waktu tempuh molor hingga lebih dari 5 jam. Perjalanan ini tak hanya dilakukan barang 1 atau 2 kali, melainkan selama kurun waktu 1 bulan lamanya.

Tim  juga pernah merasakan pengalaman lain yang luar biasa ketika meninjau lokasi di Kabupaten Mesuji. Kondisi jalanan yang kurang mumpuni membuat mereka harus menggunakan kendaraan jenis ranger untuk menuju lokasi. Usai melakukan tugas, Kendaraan ranger ini tak kuat berkubang di jalanan  lumpur. Alhasil, Tim sempat terjebak di dalam kendaraan selama beberapa waktu. Dan ketika Tim harus melakukan penilaian di Daerah Labuhan Maringgai, sampan menjadi satu-satunya pilihan kendaraan yang dapat dimanfaatkan untuk menuju lokasi obyek.

Seakan belum cukup, cerita menarik datang dari tim lain manakala meninjau aset yang terletak di Daerah Kotabumi. Lokasi yang terbilang jauh, membuat tim baru dapat menyelesaikan tugas pada tengah malam. Pernah pada suatu malam, mereka harus menembus barikade pengamanan polisi dengan suasana yang cukup mencekam akibat maraknya kasus pembegalan. Penat sedikit terurai manakala tim dianugerahi kesempatan menyaksikan keindahan Danau Ranau. Melintasi danau yang berlokasi di antara Provinsi Lampung dan Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan pun menjadi bonus pengalaman bagi setiap anggota tim kala itu.

Hingga tiba saatnya bulan suci Ramadhan. Proyek Revaluasi BMN tetap dilanjutkan.  Puasa  nyatanya tak sedikitpun mengulur semangat tim untuk melakukan survei lapangan. Sembari menahan lapar dan haus, mereka memilih untuk bertahan di bawah terik matahari. Memastikan tidak ada digit angka yang terlewat dari nilai setiap aset.

Bagi KPKNL Metro, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama kesuksesan proyek Revaluasi BMN 2018. Tanpa dukungan segenap pihak pun mustahil rasanya untuk mewujudkan target akhir 111, 73% seperti saat ini.

Pada akhirnya, ketercapaian target Revaluasi BMN Jilid II bukanlah perjuangan pamungkas bagi para pahlawan BMN. Penilaian ke antero negeri selayaknya dibarengi dengan pengawasan dan pengendalian terhadap setiap aset yang ada. Semua dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan BMN yang mumpuni. Mewujudkan BMN yang tertib fisik, administrasi dan hukum. Selaras dengan semboyan Ditjen Kekayaan Negara, Nagara Bandha Rakca, yang punya filosofi sebagai ‘penjaga aset negara’. (Teks: Apriliyati Eka Subekti. Foto: Dokumentasi Tim Reval KPKNL Metro)


Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini