Ada yang beda dengan Rakernas
DJKN tahun ini, dilaksanakan selama lima hari (10-14 Agustus 2020) secara
daring. Acara pembukaan, Townhall Meeting
dan Knowledge Sharing yang menjadi
bagian dari kegiatan Rakernas dapat diikuti oleh seluruh pegawai DJKN. Senin
(10/8) Para pegawai KPKNL Metro yang WFH maupun WFO tepat jam 08.00 WIB, telah tune ini menyaksikan dan menyimak secara langsung Pembukaan
Rakernas DJKN oleh Menteri Keuangan RI melalui media Zoom. Nobar melalui
Televisi menjadi pilihan para pegawai KPKNL Metro yang WFO mengikuti acaranya.
Agenda pembukaan ini dihadiri Wamenkeu, Para Pejabat Eselon I dan jajaran DJKN. Isa Rachmatarwata, Direktur Jenderal Kekayaan Negara menyampaikan, sebagai bentuk upaya DJKN mendukung langkah pemerintah dalam menanggulangi dampak Covid-19, Rakernas ini akan membahas digitalisasi proses bisnis, inovasi dan terobosan dalam pengelolaan kekayaan negara, penguatan sumber daya manusia (SDM), serta peningkatan efektivitas komunikasi publik di lingkungan DJKN. Untuk itu Rakernas DJKN tahun 2020 mengangkat tema “Strategi Pengelolaan Kekayaan Negara dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Menyongsong Tatanan Normal Baru”.
Menteri Keuangan menyampaikan apresiasinya bahwa DJKN telah mengonversikan kekayaan negara menjadi sarana penanganan Covid 19, seperti penggunaan Wisma Atlit Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Covid 19 melalui skema Penggunaan Sementara dari Kementerian PUPR kepada BNPB serta pembangunan fasilitas observasi dan penampungan dalam penanggulangan Covid 19 di Pulau Galang, yang menjadi bangunan fasilitas kesehatan Kementerian Pertahanan.
Sekarang kita berhadapan dengan suasana perang. Kita tidak punya kemewahan untuk berkeluh kesah, apabila anda tidak punya imajinasi, inovasi, kreativitas untuk menjadi bagian dari solusi. Semuanya harus bekerja extraordinary, ekstra keras, extra-resilient. Perang ini, bersifat multi-front battle, yaitu pertempuran yang terjadi di berbagai tempat. Bukan hanya melawan penyebaran Covid-19, tetapi imbasnya merambat ke banyak sektor. “DJKN harus paham dan aktif, sebagai bendahara negara yang merupakan ultimate owner kekayaan negara, ke mana kita akan pergi. Ada tanggung jawab solusi, inovasi, untuk bisa ikut menjadi pemecah masalah multi-front challenges ini,” tegasnya.
Sri Mulyani menginginkan jajaran DJKN berpikir kritis, berikhtiar mencari solusi, mampu beradaptasi dan memanfaatkan krisis ini untuk bertransformasi, agar dapat menjadi organisasi yang lolos dari ujian ini dan menjadi organisasi yang lebih baik. Ini bukan transformasi sementara, ini transformasi permanen. New Thinking of Working harus jadi DNA kita semua.
Mari semua bekerja
bersama. Kita manusia biasa, tapi memiliki cita-cita luar biasa. Kita memiliki
elemen kemanusian untuk kita pelihara. Social
Cultur Skill dan Value agar
diperkuat. Suasana seperti ini jangan sampai membuat kita menjadi seperti
manusia robot. Fokus dan kompeten, namun tetap memiliki jiwa kemanusian. Elemen sosial dan
kultur tetap dijaga sehingga kita menjadi manusia yang memiliki keseimbangan.
Jadilah manusia yang produktif, kompeten, profesional dan memiliki jiwa sosial
agar kita bisa terus menjaga harmoni hubungan antar manusia. Jangan pernah
lelah mencintai negeri ini, menjadi wejangan penutupnya.