Medan - Bertempat di Ruang Rapat Lt. 2 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Medan, pada Selasa (16/03) dilaksanakan acara Koordinasi dan
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Lelang Tahun 2020 dan Strategi Pencapaian Target
2021 dengan Penguatan Produktivitas Lelang. Kepala KPKNL Medan, Kesatria Purba,
hadir membuka acara yang mengundang stakeholder
perbankan swasta yang memiliki frekuensi lelang cukup tinggi di KPKNL Medan
dalam tahun 2020.
Kendati frekuensi lelang tahun 2020 cukup tinggi, namun bila dicermati
data pada tahun lalu, hasil capaian lelang dapat dikatakan belum optimal. Selain
pokok lelang yang hanya tercapai 77 %, dan taget Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Lelang hanya tercapai 67 %, hal paling mencolok terjadi capaian produktivitas
lelang (lelang laku) yang hanya tercapai 30%. Hal ini tentunya disebabkan oleh banyak
faktor. Salah satu faktornya tentu saja karena lesunya perekonomian akibat dampak
dari pandemi Covid-19. Acara ini dilaksanakan dengan harapan dapat menggali
faktor-faktor penyebab lainnya dari para stakeholder
langsung. Beberapa bank swasta yang termasuk memiliki frekuensi lelang cukup
tinggi namun produktivitasnya rendah antara lain Bank PAN Indonesia, Bank
Permata, Bank Mestika Dharma, Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN), Bank
Tabungan Negara, dan Bank Maybank.
Dalam sambutannya, Kesatria Purba menyampaikan apresiasi kepada para
stakeholder atas dukungan pelaksanaan lelang tahun 2020. Lebih lanjut pria
kelahiran Tanah Karo ini juga mengatakan bahwa KPKNL Medan terbuka atas kritik
yang konstruktif apabila terdapat layanan KPKNL Medan yang belum memenuhi
ekspektasi para stakeholder.
Selanjutnya Kesatria memaparkan maksud dan tujuan acara Koordinasi dan Evaluasi
ini dilaksanakan kepada para undangan. Kemudian acara dilanjutkan dengan
diskusi yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pelayanan Lelang, Erni Hayati Nasution.
Para undangan sangat antusias dalam menanggapi sambutan dari Kepala
KPKNL Medan. Ketika Moderator menggali dari para tamu undangan tentang apa yang
selama ini menjadi penyebab rendahnya produktivitas lelang, para undangan yang
hadir pun memiliki alasannya masing-masing. Selain lesunya perekonomian karena
dampak covid-19, para undangan juga mengatakan bahwa masalah pengosongan objek
lelang juga menjadi kendala yang menurunkan minat calon pembeli lelang. Objek
lelang yang menjadi objek sengketa di pengadilan juga kerap mengurungkan niat
calon pembeli lelang sehingga lelang menjadi Tidak Ada Peminat (TAP). Beberapa
appraisal juga menolak untuk menilai objek lelang apabila sedang dalam sengketa
di pengadilan.
Turut hadir dalam acara ini Pejabat Fungsional Pelelang Ahli Madya KPKNL
Medan, Budi Purwanto, dan Pelelang Ahli Muda KPKNL Medan, Fatkhullah, yang
menyampaikan sudut pandang Pelelang dalam kaitan payung hukum pelaksanaan
lelang. Dalam kesempatan ini para pelelang juga menyebutkan beberapa perubahan
teknis pelaksanaan lelang yang dimuat dalam PMK Lelang terbaru yakni PMK
213/PMK.06/2020. Pada kesempatan berikutnya KPKNL Medan akan menjadwalkan untuk
melakukan sosialisasi terkait PMK Lelang yang baru tersebut.
Pada kesempatan ini Kesatria Purba juga menyampaikan optimisme KPKNL Medan bahwa di tahun 2021 ini, kerjasama antara KPKNL Medan dan perbankan khususnya dalam kinerja lelang akan lebih meningkat lagi dan baik target DJKN/KPKNL maupun target jajaran Perbankan, sehingga target dapat tercapai sesuai harapan. (EHN-RA/ Dok. Seksi HI)