Mataram - “Sejak hari minggu
(05/08), kami bertahan di sini, rumah kami roboh, barang barang kami tertimbun dengan rumah, anak-anak masih trauma,” ujar Lalu (43) dengan tatapan kosong saat
ditemui Tim Relawan KPKNL Mataram di tenda pengungsian korban gempa Lombok,
Desa Tanjung, Kec. Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Diketahui, Pulau
Lombok baru saja diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR pada tanggal 29 Juli
2018, kemudian disusul gempa 7 SR berpotensi tsunami pada tanggal 5 Agustus 2018, dan dan gempa 6,2 SR pada tanggal
pada tanggal 8 Agustus 2016. Sejak gempa terakhir sampai dengan berita ini
disusun, BMKG mencatat terdapat gempa susulan sebanyak 623 gempa, dimana 23
diantaranya adalah gempa yang dirasakan oleh masyarakat Lombok. Berdasarkan data dari BNPB, hingga Senin (13/08) tercatat jumlah korban
meninggal dunia akibat gempa di Lombok mencapai 436 orang, sementara korban
luka-luka tercatat 1.353 orang. Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah yang
paling terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa 7 SR.
KPKNL Mataram menginventarisir rumah pegawai
DJKN yang terdampak gempa, baik pns maupun non pns, baik yang bertugas di KPKNL
Mataram maupun yang bertugas di luar KPKNL Mataram. Mengingat gempa susulan
yang masih dirasakan dan trauma untuk tinggal di dalam gedung, KPKNL Mataram
berinisiatif membuat tenda darurat untuk menampung pegawai dan keluarga KPKNL
Mataram yang masih phobia masuk ke
dalam rumah. Rentetan gempa tersebut menyebabkan terjadinya keretakan pada
beberapa titik gedung KPKNL Mataram. Gempa tersebut juga menyebabkan beberapa
rumah pegawai KPKNL Mataram mengalami kerusakan, baik itu mulai kerusakan
ringan sampai dengan kerusakan berat. Bahkan rumah Zulkifli pegawai Kanwil DJKN
Bali Nusra, yang beralamat Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari Kabupaten
Lombok Barat, hancur dan roboh rata dengan tanah.
Merespon hal tersebut
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berinisiatif dan berindak cepat dengan membuka saluran donasi dari seluruh Indonesia melalui “Bantuan Sosial
DJKN” dengan tajuk Peduli Gempa Lombok. Sebagian donasi yang
terkumpul kemudian dibelanjakan berupa barang-barang yang dibutuhkan oleh
korban seperti tenda, terpal, selimut, bahan makanan pokok, dan obat-obatan.
Bantuan DJKN tiba
melalui kargo khusus di
Bandara Internasional Lombok pada hari Minggu pagi. Sebagian kecil bantuan tersebut digunakan
untuk membantu pegawai KPKNL Mataram, diprioritaskan untuk pegawai honorer dan
selebihnya didistribusikan oleh Tim Relawan Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram ke titik-titik pengungsian
yang membutuhkan yang ada di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, dan panti Asuhan di sekitar kota Mataram. Pendistribusian tersebut dilakukan
secara bertahap pada Senin (13/08) hingga Rabu (15/08).
Selain menyalurkan
bantuan pada korban terdampak gempa, Relawan KPKNL Mataram juga mencoba
melakukan trauma healing terutama
terhadap anak-anak di pengungsian dengan mengajak mereka bermain bersama.
Kepala KPKNL Mataram sekaligus Ketua Tim Relawan, Hendra Zulkarnain,
menyampaikan bahwa bantuan yang telah digalang oleh DJKN sangat berarti bagi
para korban. “Tentu mereka sangat berterima kasih dan bersyukur atas bantuan
yang diberikan oleh DJKN, dan kami di KPKNL Mataram akan terus berusaha
mendukung sebisa mungkin sampai Pulau Lombok yang cantik ini pulih seperti
semula,” ujarnya. Tak
luput Hendra juga memohon doa dari seluruh warga DJKN agar gempa yang terjadi
Lombok dapat segera berakhir. (Teks/foto Hari)