Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Mataram > Berita
DJKN Peduli Gempa Lombok
Nanik Iswanti
Rabu, 15 Agustus 2018   |   365 kali

Mataram - “Sejak hari minggu (05/08), kami bertahan di sini, rumah kami roboh, barang barang kami tertimbun dengan rumah, anak-anak masih trauma,” ujar Lalu (43) dengan tatapan kosong saat ditemui Tim Relawan KPKNL Mataram di tenda pengungsian korban gempa Lombok, Desa Tanjung, Kec. Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Diketahui, Pulau Lombok baru saja diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR pada tanggal 29 Juli 2018, kemudian disusul gempa 7 SR berpotensi tsunami pada tanggal 5 Agustus 2018, dan dan gempa 6,2 SR pada tanggal pada tanggal 8 Agustus 2016. Sejak gempa terakhir sampai dengan berita ini disusun, BMKG mencatat terdapat gempa susulan sebanyak 623 gempa, dimana 23 diantaranya adalah gempa yang dirasakan oleh masyarakat Lombok. Berdasarkan data dari BNPB, hingga Senin (13/08) tercatat jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Lombok mencapai 436 orang, sementara korban luka-luka tercatat 1.353 orang. Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah yang paling terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa 7 SR.

KPKNL Mataram menginventarisir rumah pegawai DJKN yang terdampak gempa, baik pns maupun non pns, baik yang bertugas di KPKNL Mataram maupun yang bertugas di luar KPKNL Mataram. Mengingat gempa susulan yang masih dirasakan dan trauma untuk tinggal di dalam gedung, KPKNL Mataram berinisiatif membuat tenda darurat untuk menampung pegawai dan keluarga KPKNL Mataram yang masih phobia masuk ke dalam rumah. Rentetan gempa tersebut menyebabkan terjadinya keretakan pada beberapa titik gedung KPKNL Mataram. Gempa tersebut juga menyebabkan beberapa rumah pegawai KPKNL Mataram mengalami kerusakan, baik itu mulai kerusakan ringan sampai dengan kerusakan berat. Bahkan rumah Zulkifli pegawai Kanwil DJKN Bali Nusra, yang beralamat Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat, hancur dan roboh rata dengan tanah.

Merespon hal tersebut Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berinisiatif dan berindak cepat dengan membuka saluran donasi dari seluruh Indonesia melalui “Bantuan Sosial DJKN” dengan tajuk Peduli Gempa Lombok. Sebagian donasi yang terkumpul kemudian dibelanjakan berupa barang-barang yang dibutuhkan oleh korban seperti tenda, terpal, selimut, bahan makanan pokok, dan obat-obatan.

Bantuan DJKN tiba melalui kargo khusus di Bandara Internasional Lombok pada hari Minggu pagi.  Sebagian kecil bantuan tersebut digunakan untuk membantu pegawai KPKNL Mataram, diprioritaskan untuk pegawai honorer dan selebihnya didistribusikan oleh Tim Relawan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram ke titik-titik pengungsian yang membutuhkan yang ada di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, dan panti Asuhan di sekitar kota Mataram. Pendistribusian tersebut dilakukan secara bertahap pada Senin (13/08) hingga Rabu (15/08).

Selain menyalurkan bantuan pada korban terdampak gempa, Relawan KPKNL Mataram juga mencoba melakukan trauma healing terutama terhadap anak-anak di pengungsian dengan mengajak mereka bermain bersama. Kepala KPKNL Mataram sekaligus Ketua Tim Relawan, Hendra Zulkarnain, menyampaikan bahwa bantuan yang telah digalang oleh DJKN sangat berarti bagi para korban. “Tentu mereka sangat berterima kasih dan bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh DJKN, dan kami di KPKNL Mataram akan terus berusaha mendukung sebisa mungkin sampai Pulau Lombok yang cantik ini pulih seperti semula,” ujarnya. Tak luput Hendra juga memohon doa dari seluruh warga DJKN agar gempa yang terjadi Lombok dapat segera berakhir. (Teks/foto Hari)


Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini