Manado – Kamis (24/03/2022) KPKNL Manado ikut berpartisipasi memeriahkan
114 Tahun Lelang Indonesia melalui Gebyar Lelang UMKM yang dilaksanakan di Ruang
Rapat Kantor KPKNL Manado.
Terdapat 600 pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi
untuk merayakan Gebyar Lelang UMKM. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald
Silaban dalam Pembukaan Gebyar Lelang UMKM menyatakan bahwa sinergi dan
kontribusi bersama itulah join program
pemberdayaan UMKM Kementerian Keuangan, di mana salah satu wujud nyatanya
adalah kegiatan Gebyar Lelang UMKM dan Kedai Lelang UMKM.
Meynio Sumendap, seorang pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner
oleh-oleh khas Manado merasa sangat diuntungkan dengan adanya Lelang UMKM. “Saya bersyukur karena telah ikut lelang
UMKM, karena melalui kegiatan ini, produk-produk saya semakin dikenal di Instansi Pemerintah
maupun Instansi Swasta” ungkap Meynio.
Lebih lanjut Meynio menjelaskan bahwa semenjak diikutkan Lelang UMKM sejak
2 tahun silam, penjualan NIO’S semakin meningkat dan produksinya semakin
bertambah.
“Terima kasih KPKNL Manado yang
telah mengundang saya setiap tahun dalam Lelang UMKM, semoga di kegiatan
berikutnya, Saya pemilik UMKM NIO’S bisa terlibat lagi” Ucap Meynio.
Sekedar informasi, Lelang Indonesia lahir semenjak diundangkan Vendu Reglement (VR) pada tanggal 28
Februari 1908 yang kemudian Undang-Undang Lelang dan dasar hukum lelang
tertinggi sampai saat ini. Berawal sebagai mekanisme yang digunakan untuk
mengatasi permasalahan barang-barang milik para Pejabat Belanda yang berpindah
tugas, mekanisme lelang berkembang menjadi penjualan barang-barang permintaan
pengadilan atau lelang eksekusi.
Lelang di Indonesia terus berkembang hingga saat ini, lelang ikut
berperan dalam penjualan barang-barang UMKM. Bukan hanya fungsi saja yang
berkembang, melainkan nilai transaksi lelang yang juga menunjukkan tren
meningkat dalam enam tahun terakhir. Tercatat frekuensi lelang dalam kurun 2016
s.d. 2021 sebanyak 323.642 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp136,25 T.
(ypb)