Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Manado > Artikel
Video Mulus “Silky Smooth” Tanpa Shaky
Yosep Peniel Batubara
Kamis, 18 Agustus 2022   |   4044 kali

Semua content creator pasti menginginkan video karyanya apik dan profesional. Untuk menghasilkan gambar seperti ini, maka sangat penting video tersebut mulus dan jelas. Gambar yang terlihat bergoyang atau shaky menciptakan kesan amatir dan membuat penonton menjadi tidak nyaman melihat video tersebut. Oleh karenanya, sebagai pembuat konten video, kita perlu mengetahui tips dan trik untuk membantu kita menghasilkan gambar yang lebih jelas dan stabil, dari yang paling mudah dilakukan hingga harus meronggoh kocek dalam. Berikut adalah caranya:

1.    Post-Production


Terdapat tiga tahap proses dalam pembuatan konten video, yaitu planningfilming dan post-production. Tahap yang akan kita bahas adalah Post-Production atau tahap setelah kita mengambil gambar dan mengolahnya hingga menjadi suatu karya. Di dalam tahap ini biasanya terdapat editingcolor-grading dan visual effect. Dalam tahap editing, digunakan aplikasi editing video seperti Adobe Premiere Pro atau Final Cut Pro. Banyak dari aplikasi editing video yang sudah memiliki fitur stabilizer, contohnya di Adobe Premiere Pro yang terdapat plug-in bernama warp stabilizer.

Warp stabilizer merupakan plug-in yang dapat membuat video kamu yang shaky menjadi video yang lancar dan mulus. Tentu untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, kamu harus mengubah beberapa aturannya, seperti metode smooth apa yang mau digunakan, apakah stabilize ditambah crop dan auto-scale atau hanya salah satu dari fitur tersebut. Sebab, semakin banyak fitur yang digunakan maka akan berdampak pada video yang dihasilkan, bisa menjadi lebih baik atau bahkan menjadi lebih buruk. Selain itu, tingkat smoothness yang dipakai dapat ditentukan hingga berapa persen, tentunya ini akan berdampak pada tindakan yang diambil oleh aplikasi tersebut. Kombinasi yang kurang tepat dapat menghasilkan video yang digunakan ter-crop terlalu banyak atau tampak seperti jelly.

Penggunaan Warp Stabilizer dibutuhkan latihan terus menerus hingga anda memahami apa yang akan dilakukan oleh aplikasi tersebut dalam memproses video yang anda gunakan. Tips yang dapat membantu penggunaan Warp Stabilizer adalah tetap menggunakan source video yang memang stabil atau setidak-tidaknya memiliki sedikit getaran sehingga aplikasi editing tersebut tidak terlalu banyak mengorbankan source video.

Warp Stabilizer bisa dikatakan salah satu tools yang paling sering digunakan, bahkan bisa dikatakan wajib dalam post-productionWarp Stabilizer can do wonders if you know how to utilize it!

2.    Gunakan Kamera atau Lensa Kamera yang memiliki OIS


OIS atau Optical Image Stabilization adalah fitur stabilisasi gambar yang digunakan oleh berbagai perangkat seperti lensa kamera, built-in di kamera mirrorless atau DSLR, dan kamera Handphone. OIS bekerja menggunakan sistem mikro-elektromekanis (MEMS) dengan gyro-sensor untuk mendeteksi gerakan dan menyesuaikan sistem pada kamera, alhasil video yang dikeluarkan lebih stabil. Namun untuk lensa dan perangkat yang memiliki fitur OIS memang tergolong mahal dibandingkan perangkat tanpa fitur tersebut.

3.    Gunakan Teknik DIY

Terdapat cara lainnya yang dapat membantu untuk menstabilisasi perekaman video anda, yaitu teknik pernapasan, teknik tangan, dan teknik strap-camera.

  •        Teknik pertama adalah teknik pernapasan, anda dapat mencoba bernapas lebih pelan terlebih dahulu untuk menenangkan diri anda, kemudian tarik napas yang kuat dan keluarkan pelan-pelan sambil anda merekam gambar. Pengambilan gambar seperti ini membuat anda lebih memperhatikan pergerakan tubuh anda, mengurangi pergerakan berlebihan (seperti bernapas) dan alhasil gambar yang dihasilkan lebih stabil.
  •       Teknik kedua yaitu menggunakan kedua tangan, pastikan untuk selalu menggunakan kedua tangan. Apabila anda merekam menggunakan HP, maka atur posisi siku tangan anda untuk menekuk kurang dari 100 derajat atau dekatkan ke diri anda (tapi tidak terlalu dekat di depan wajah), maka perekaman akan lebih stabil. Kemudian untuk perangkat kamera mirrorless atau DSLR, anda dapat menaruh tangan dominan anda pada badan kamera dan tangan lainnya di bagian lensa, hal ini akan membantu menopang berat kamera dan memudahkan untuk bergerak tanpa goyangan yang kuat.
  •        Teknik terakhir yang kebanyakan orang awam kurang paham adalah teknik strapping. Strap atau tali pada kamera yang digunakan biasa berukuran panjang untuk digantung di leher dapat digunakan untuk membantu stabilisasi kamera. Strap tersebut dipakai dan ditaruh di leher sebagai titik jangkar dan taruh kamera sejauh mungkin sampai strap tersebut menjadi tegang, tahan kedua tangan tersebut di kamera dan kemudian anda dapat menggunakan kamera lebih stabil. Teknik ini sangat membantu ketika anda ingin mengambil gambar secara panning. Lebih disarankan untuk melihat berbagai video tutorial di Youtube karena teknik ini sangat ampuh.

4.    Gunakan Stabilizer


Terakhir, menggunakan stabilizer seperti gimbal. Stabilizer merupakan perangkat yang terhubung ke berbagai kamera untuk membantu menjaga kamera tersebut tetap stabil saat merekam video sambil berjalan dengan menghilangkan guncangan saat bergerak dan membuat perekaman menjadi lebih halus dan profesional.

Stabilizer ini memiliki berbagai tipe, seperti gimbal yang merupakan perangkat dengan komponen bermotor yang menggunakan baterai dan jenis lainnya adalah stabilizer handheld yang lebih murah namun tidak terlalu stabil seperti gimbal. Namun penggunaan stabilizer bukan berarti gambar yang anda ambil akan langsung stabil tanpa ada goncangan, tetap diperlukan latihan dalam penggunaannya, seperti berjalan saat menggunakan gimbal.

Stabilizer memang berada di harga yang mahal, namun apabila anda menginginkan hasil video anda menjadi suatu karya yang profesional, maka stabilizer merupakan jawaban yang terbaik.

 

Penulis: Yosep B. (Seksi Hukum dan Informasi, KPKNL Manado)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini