Mamuju – Dalam rangka
menyukseskan program sertipikasi tanah BMN sebagai bagian dari upaya
menciptakan tertib hukum pengelolaan BMN, KPKNL Mamuju melakukan koordinasi
pelaksanaan sertipikasi tanah BMN dengan Kantor
Pertanahan Kabupaten Majene dan Kantor Pertanahan Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan yang juga untuk memperkuat
sinergi antara KPKNL dengan pihak Kantor Pertanahan tersebut, tersebut berlangsung
selama 3 hari, Rabu (18/5) s.d. Jumat (20/5).
Koordinasi diawali dengan mengunjungi Kantor Pertanahan
Kabupaten Majene, dengan membahas perkembangan sertipikasi tanah
BMN pada Satuan Kerja Pelaksanaan
Jalan Nasional Wilayah I (Satker PJN I). Kantor Pertanahan Majene menyampaikan
bahwa saat ini pihak satker masih dalam proses melengkapi dokumen tambahan atas
syarat penerbitan sertipikat, dan pihaknya optimis dalam waktu dekat berkas tersebut
akan disampaikan ke Kantor Pertanahan.
Kantor pertanahan Kabupaten Majene juga telah berkoordinasi
lebih lanjut dengan satker PKN I dan menetapkan waktu
untuk bersama-sama melakukan proses pengukuran atas objek yang akan dilakukan
sertipikasi terhadap sertipikat tanah BMN yang
berstatus Belum Bersertipikat Sesuai Ketentuan (BBSK), pihak Kantor Pertanahan telah menerima permohonan dan beberapa diantaranya telah dilakukan ploting, sehingga diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Pada kesempatan selanjutnya, Kantor Pertanahan
Kabupaten Polewali Mandar, menyampaikan bahwa pihaknya juga telah melakukan pengukuran terhadap 35 bidang tanah BMN yang menjadi target. Terhadap tanah BMN yang menjadi target sertipikasi
namun bermasalah secara administratif pada satker PJN I, Kantor Pertanahan
Polewali Mandar juga telah meminta satker pengguna untuk dapat menggantikan
target sertipikasi dengan bidang tanah lainnya yang belum bersertipikat.
Dalam kesempatan terpisah, petugas KPKNL Mamuju, Tajuddin,
menyampaikan bahwa KPKNL secara aktif akan memonitor perkembangan proses
sertipikasi di kedua Kantor Pertanahan tersebut, pihaknya optimis dapat
menyelesaikan target sertipikasi yang dibebankan. Tajuddin juga menambahkan
bahwa target tahun ini cukup menantang, karena beberapa bidang tanah yang
menjadi target masih bermasalah, namun dengan koordinasi yang kuat
tantangan-tantangan seperti ini diharapkan dapat teratasi. (KPKNL Mamuju,
IKS)