Mamuju. Usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga Indonesia positif terjangkit virus corona pada Senin (02/03), memicu kebutuhan masker menjadi meningkat. Termasuk di Kabupaten Mamuju, masker menjadi benda yang paling dicari sebagian besar masyarakat Kabupaten Mamuju. Kondisi tersebut ditambah adanya berita viral yang beredar melalui media sosial Facebook, bahwa seorang pasien di RS Regional Sulawesi Barat telah terjangkit Corona pada Selasa (03/03).
Tingginya permintaan masker sedangkan supply masih kurang, membuat masker sudah tidak bisa ditemukan di beberapa apotek dan toko swalayan yang ada di Mamuju. Beberapa apotek juga yang sudah tidak punya stok masker sejak beberapa minggu lalu. “Awal merebaknya virus corona beberapa minggu yang lalu”, kata Fauzi, petugas Apotek yang menyampaikan langkanya masker di Mamuju. Sebelumnya, banyak warga membeli masker untuk dijual kembali, namun setelah mendengar kabar bahwa salah satu pasien RS Regional Sulawesi Barat yang terjangkit virus Corona, kini mereka membeli untuk dipakai sendiri.
Kelangkaan masker membuat harga masker melonjak tinggi. Hal tersebut disebabkan sulitnya mendapatkan stok masker dari distributor. Stok masker sudah mulai banyak yang kosong. Apabila tersedia stok masker pada toko atau apotek, harganya naik sangat signifikan dibandingkan harga biasanya.
Ditengah berkembangnya
Virus Corona namun masker sulit didapatkan, pencegahan virus corona dapat
dilakukan dengan cara menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, serta tidak panik agar dapat berpikir jernih untuk mencegah virus
corona. Untuk mendukung pencegahan Virus Corona, KPKNL Mamuju menyediakan
masker dan membagikan hand sanitizer yang mampu membunuh kuman secara cepat
tanpa perlu dibilas, juga membagikan vitamin kepada masing-masing pegawai.