KPKNL Mamuju - Sudah menjadi kewajiban bagi  seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) mempersiapkan keuangan di masa depan, terlebih untuk menghadapi masa pensiun setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai Abdi Negara. Persiapan pensiun tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat dikarenakan banyaknya persiapan yang harus dipenuhi agar masa pensiun berjalan dengan baik.

Bertemakan Passive Income Strategy, Rabu Berilmu (26/06) kali ini terasa berbeda dengan agenda-agenda Rabu Berilmu sebelumnya, tidak membahas terkait tugas pokok dan fungsi sebagai pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)  sharing knowladge kali ini berfokus pada persiapan keuangan pegawai di masa depan. Arie yang merupakan pelaksana pada seksi Pengelolaan Kekayaan Negara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mamuju bertindak selaku pembicara membuka acara dengan bertanya pada para pegawai bagaimana mereka mempersiapkan keuangan masa depannya. Setelah mendengar jawaban dari para pegawai, Arie mulai menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan keungan di masa depan tidak hanya dengan cara menabung sebagian penghasilan di bank namun terdapat cara lain yang dapat di ambil yaitu dengan berinvestasi.

Pada pemaparannya Arie menjelaskan terdapat beberapa pilihan objek yang dapat diambil dalam berinvestasi, yaitu Pasar Modal, Properti dan membangun Bisnis. Berikutnya dijelaskan pula tahapan-tahapan yang harus di lalui dalam menyusun passive income strategy. Pada awalnya setiap pegawai tentu memilik active income baik itu berupa gaji yang diperolehnya sebagai ASN atau pendapatan lainnya yang di dapat dari pekerjaan sapingannya. Tahapan berikutnya dijelaskan bahwa sebagian pendapatan yang diperoleh dari active income digunakan untuk berinvestasi di sektor rill seperti membuka usaha, membangun kekayaan intelektual seperti menulis buku, membangun brand atau bahkan membuka online shop seperti yang sedang marak saat ini dan pasar modal. Selain sektor rill pendapatan dari active income juga dapat digunakan untuk berinvestasi di pasar modal seperti menanam saham untuk jangka panjang dan trading saham. Pada tahap ke 3 seseorang harus “Protect Your Profit” istilah ini digunakan untuk menggambarkan bahwa setiap orang tidak mampu untung terus menerus. Pada tahap akhir setiap orang harus melalui bagain yang disebut “Creating Wealth” dimana orang-orang akan memilih memiliki properti produktif yang memberikan arus kas. Berbisnis dan mengakuisisi perusahaan lain dan yang terakhir adalah hedging atau lindung nilai guna menghindari potensi penurunan pada investasi.
Acara yang bertempat di ruang rapat KPKNL Mamuju ini di akhiri dengan tanya jawab antar pegawai yang telah terlebih dahulu memulai persiapan keuangan untuk masa depan. (YG/HI)