Di tengah perubahan
di era disrupsi saat ini, suasana dunia kerja semakin penuh tantangan dan
sangat rentan menimbulkan stress. Belum lagi tuntutan kehidupan yang semakin
tinggi di luar sana, yang membuat kita semakin mungkin mengalami
permasalahan psikis.
Beberapa tahun lalu
seorang teman, yang telah lama kehilangan kontak dengan
saya, tiba-tiba menghubungi saya melalui telepon. Dengan suara
bergetar sambil terisak dia menceritakan bahwa saat ini dia tengah menghadapi
kesulitan ekonomi, dan juga pekerjaan, yang berdampak pada rumah tangganya.
Pada saat itu, saya tidak tahu bagaimana harus merespon. Saya hanya berusaha meluangkan
waktu beberapa jam untuk mendengarkan, meskipun di saat bersamaan saya harus
menyelesaikan laporan. Saya juga berusaha untuk memahami permasalahannya
dan sesekali menyampaikan empati saya, dan juga menawarkan sekiranya dia membutuhkan bantuan, yang pada saat
itu dia menolak tawaran saya.
Bebarapa tahun
berlalu, sekitar bulan September 2022, setelah lama
tidak berkomunikasi lagi, teman tersebut mengirimkan saya video berita tentang seorang ibu membunuh dua anaknya, lantas gantung diri
di Kabupaten Pinrang, melalui WhatsApp. Di bawah video itu dia mengirimkan pesan,
“kalau saja waktu itu dirimu tidak mendengar saya, bisa jadi saya berakhir
dengan cara yang sama,” tulisnya.
Dari peristiwa itu kita
dapat belajar bahwa empati/ dukungan keluarga atau teman-teman sangat membantu
kita dalam melewati masa-masa sulit.
Untuk menghindari rasa stress, takut, dan kekhawatiran yang berlebihan dalam
menghadapi masa sulit, berikut beberapa tips yang dapat penulis bagikan:
1.
Berdoa
Saat menghadapi permasalahan yang rumit,
sampaikan curahan hati kita kepada Yang Maha Memberi Hidup. Berdoalah kepada Tuhan,
karena dengan berdoa hati kita bisa menjadi lebih tenang dan ringan. Tentu dengan dibekali keyakinan
bahwa ujian yang kita hadapi tidak melebihi kemampuan kita.
2.
Komunikasi dengan keluarga harus tetap terjaga
Komunikasi dengan keluarga harus tetap dilakukan secara terus menerus,
terlebih lagi jika kita dan keluarga terpisahkan oleh jarak. Support keluarga
sangat penting dalam mendukung kita untuk melakukan aktivitas apapun, termasuk
ketika menghadapi suatu masalah yang rumit, karena keluarga akan selalu
mendoakan dan mendukung kita.
3.
Berkomunikasilah dengan teman yang dipercaya
Menyampaikan curhat kepada teman yang dipercaya
seringkali sangat membantu kita menghadapi kesulitas hidup seperti cerita di
atas. Setelah mencurahkan seluruh permasalahan
seringkali kita akan menjadi lebih tenang dan permasalah terasa lebih ringan.
Kita juga akan mendapat perpektif baru terkait permasalahan.
Selanjutnya bagi seseorang yang menerima curhatan atau keluh kesah, curhatan atau keluh kesah orang lain itu sebaiknya direspon dengan serius, karena
bisa jadi respon kita menentukan hidup matinya seseorang. Salah satu hal yang dapat
dilakukan yaitu lebih banyak mendengarkan karena orang yang sedang mengalami
permasalahan yang rumit lebih membutuhkan pendengar yang baik daripada
penasehat yang sok tahu.
4.
Tetap berfikir positif
Berfikir positif dapat menimbulkan
energi positif dalam tubuh kita, sehingga membuat kita merasa tenang, bahagia
dan bersemangat untuk bekerja dengan baik. Jika dalam tubuh kita telah mengalir
energi positif, kita dapat menghindari hal-hal yang merugikan.
Selain
keempat hal tersebut, berteriak keras juga bisa meredakan ketegangan ketika
menghadapi permasalahan yang sulit. Dengan berteriak, otot-otot kita
bakal mengendor, dan dapat membantu meredakan rasa stres.
Penulis berharap setelah dilakukan hal-hal tersebut di atas, kejadian yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Ditulis oleh : Mudrika Jaya Rapi