Crash Program
perlu dipahami masyarakat, maka diperlukan edukasi masyarakat yang memadai melalui berbagai media. Kanwil DJKN Jawa Timur
bekerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) sebagai jaringan
televisi publik berskala nasional milik pemerintah, memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang Crash Program
Piutang Negara, melalui salah satu program unggulannya, Sudut Pandang. Kepala
Kanwil DJKN Jawa Timur, Tugas Agus Priyo Waluyo, didampingi Kepala KPKNL Malang,
Asep Suryadi, membahas tuntas Crash
Program selama satu jam. Acara juga dihadiri oleh Staf Ahli Rektor II
Universitas Negeri Malang, Drs. Imam Supeno MS, yang merupakan pengguna jasa KPKNL Malang,
serta dipandu dengan apik oleh Briansyah Dewandri. Dengan tajuk “Keringanan
Utang Debitur Pemerintah di Masa Pandemi”, selama tak kurang dari 60 menit,
secara interaktif seluruh narasumber membahas tentang Crash Program, salah satunya di bidang pendidikan.
Sebagaimana
tajuk acara Sudut Pandang tersebut, Asep Suryadi menjelaskan ruang lingkup Crash Program adalah Debitur Pemerintah,
di mana pengurusan utang telah diserahkan kepada PUPN dan telah diterbitkan
Surat Penerimaan Pengurusan Piutang Negara (SP3N) sampai dengan 31 Desember 2020. Tugas Agus Priyo Waluyo,
Kepala Kanwil DJKN Jawa Timur menjelaskan program ini sebaiknya
dimanfaatkan secepat mungkin karena terdapat tambahan keringanan yang
lebih besar apabila penanggung utang membayar lebih cepat. Asep Suryadi selaku Kepala
KPKNL Malang juga memberikan akses komunikasi yang dapat ditempuh oleh calon
penerima crash program untuk
mendapatkan informasi yaitu di line telepon 0341 804475 atau melalui
information center KPKNL Malang di 085 157 157 500.
Staf
Ahli Rektor II Universitas Negeri Malang, Imam Supeno, selaku perwakilan dari
Universitas Negeri Malang, sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bidang pendidikan
yang merupakan salah satu Penyerah Piutang Negara memberikan dukungan
sepenuhnya terhadap Crash Program
ini. Hal ini merupakan dukungan terhadap keberlanjutan pendidikan yang berkualitas di Indonesia,
khususnya di Malang Raya. Imam mengungkapkan bahwa Universitas juga telah
memberikan berbagai macam kebijakan yang bersifat meringankan mahasiswa
terutama di masa pandemi COVID-19 ini. Dengan adanya Crash Program untuk kategori Piutang Negara ini, Imam merasa
kebijakan bersifat semakin komprehensif sehingga diharapkan tujuan
keberlangsungan pendidikan di masa pandemi ini dapat terus berjalan baik.
Karena dampak pandemi yang memukul segala lini harus kita lalui bersama-sama
tanpa ada yang ditinggalkan, untuk menuju masyarakat Indonesia bangkit kembali
memiliki daya optimal. (teks :Neni / foto : Satria)