Malang - Pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Malang perlu membangun hubungan yang baik dengan
pemangku kepentingan tidak hanya sebatas tugas dan fungsi struktural yang
diembannya, namun hubungan baik tersebut diperlukan untuk kepentingan kantor
secara keseluruhan. “Berpikirlah sebagai enterpreneur dan tidak hanya berpikir sebagai
birokrat," tutur Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachamatarwata pada Sabtu,
(9/3) saat melakukan kunjungan kerja di KPKNL Malang.
Dalam pengarahannya, secara khusus Isa Rachmatarwata
menyoroti target utilisasi Barang Milik Negara (BMN) pada KPKNL Malang yang
meningkat 10 kali lipat. Isa berharap agar adanya target yang cukup tinggi
tersebut, seluruh pegawai KPKNL Malang melakukan perencanaan yang lebih
mendetail dalam proses pencapaiannya. “Proses tersebut tidak hanya berhenti
pada inventarisir potensi, tetapi mengidentifikasi potensi utilisasi lebih jauh
dan menindaklanjutinya dengan komunikasi intensif dengan pemangku kepentingan,”
ujarnya.
Ia mengharapkan agar seluruh pegawai DJKN memperluas sudut
pandangnya, bukan hanya sudut pandang pemerintah (pengelola dan pengguna BMN)
sebagai pihak eksekutif, namun juga berpikir dari sudut pandang auditor yang
memastikan bahwa proses mengumpulkan data telah dilakukan dengan cara yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Isa berpesan agar setiap pejabat dan pelaksana KPKNL Malang
bekerja melampaui batas dan menjadi representasi kantor secara utuh. “Hilangkan
sekat dan bekerja secara efektif. Hal ini senada dengan konsep open space yang sedang gencar diusung
Kementerian Keuangan,” tuturnya. Konsep open
space bukanlah sebatas terobosan dalam bidang desain fisik ruangan, namun
konsep ini diharapkan secara nyata berpengaruh terhadap cara kerja antar
pegawai yang lebih mengalir efektif dan sinergi antara satu dengan lainnya. “Yang
tak kalah penting adalah pentingnya komunikasi dan networking,” ujarnya.
Pada akhir pengarahan, Dirjen Kekayaan Negara menyampaikan
bahwa perbaikan yang dilakukan pegawai KPKNL Malang dan seluruh pegawai DJKN
belum cukup. “Jangan pernah merasa cukup agar selalu tersedia ruang untuk improvement.
Jangan lekas puas dengan apa yang telah dikerjakan,” ungkapnya.
Isa berharap tingginya target tidak dilihat sebagai beban,
namun sebagai tantangan yang wajib disikapi dengan serius. Yang terpenting,
lanjutnya, tidak pernah berhenti untuk saling mengingatkan demi menjaga
integritas, bijak dalam berkomunikasi termasuk bermedia sosial, selalu kreatif,
dan tidak berhenti berinovasi agar dapat menghasilkan kinerja yang berkali kali
lipat lebih baik.
Kunjungan Dirjen Kekayaan Negara ini disambut dengan semangat teriakan yel-yel pegawai KPKNL Malang yang menasbihkan diri sebagai Arek Malang (Arema ) yang selalu siap bekerja menjaga aset negara. Secara khusus, Dirjen Kekayaan Negara meresmikan Taman GoGreen, sebuah taman yang didedikasikan sebagai pengingat untuk pegawai KPKNL Malang dan pemangku kepentingan (stakeholder) agar menerapkan integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan dalam laku sehari-hari.
Hijaunya Taman GoGreen
seakan melengkapi udara dingin Kota Malang yang saat itu mencapai 21 derajat
celcius. Setelah meresmikan Taman GoGreen,
Isa Rachmatarwata mengunjungi setiap ruangan pada masing - masing Seksi yang ada di KPKNL Malang. Isa juga
mengunjungi gudang penyimpanan arsip dan berdialog dengan para pegawai tentang
efektifitas kerapihan penataan arsip, dan clean
desk.
Sebelumnya, Kepala Kanwil DJKN Jawa Timur Etto Sunaryanto menyampaikan
dengan kunjungan kerja Dirjen Kekayaan Negara, pegawai dapat mengetahui
kebijakan kantor pusat dan berinteraksi langsung dengan Dirjen Kekayaan Negara.
Di tempat yang sama, Kepala KPKNL Malang Umbang Winarsa
memaparkan tentang kinerja KPKNL Malang mulai dari komposisi pegawai KPKNL
Malang, target kinerja, progress capaian, dan tantangan yang dihadapi. Umbang
menjelaskan bahwa terdapat beberapa target yang meningkat secara signifikan dan
saat ini KPKNL Malang sedang menyusun langkah-langkah agar target tersebut
dapat tercapai secara optimal.
Dalam kunker tersebut, para pegawai KPKNL Malang
menampilkan perfomance Tari Topeng, sebuah kesenian khas Malang sejak jaman
Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin Raja Gajayana. (teks Neni / Foto Umam-Hardi)