Capaian Kinerja
seringkali diasosiasikan dengan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan/ organisasi.
Setiap perusahaan/ organisasi tentunya berlomba-lomba meningkatkan kinerjanya
untuk dapat mencapai target yang optimal. Dalam manajemen kinerja, terdapat
empat siklus yang dapat dilakukan secara
berkelanjutan, salah satunya adalah Monitoring dan Evaluasi. Umumnya, Monitoring
dan Evaluasi dilaksanakan dalam sebuah rapat rutin yang diadakan secara periodik.
Rapat adalah
suatu forum resmi yang diadakan untuk membahas sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan program kerja sebuah institusi atau organisasi. Karena bersifat formal,
maka rapat menjadi salah satu-satunya forum untuk menyelesaikan masalah,
pembahasan progam kerja, dan evaluasi program kerja yang melibatkan banyak
pihak dimana semua pihak memiliki hak untuk menyampaikan saran, kritik dan
pendapat secara terbuka, fokus dan lugas. Untuk mengadakan suatu rapat diperlukan
beberapa hal seperti menentukan waktu rapat, menentukan agenda rapat, dan
mengundang anggota rapat.
Terdapat sejumlah
manfaat yang diperoleh dari kegiatan rapat, yang pertama adalah sebagai
sarana menyampaikan informasi. Dengan adanya ruang komunikasi pada rapat,
pegawai bisa menyampaikan capaian kinerja terbaru dan informasi penting lainnya
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi. Kedua, sarana pengumpulan ide.
Seringkali ketika berkumpul bersama tertuang ide-ide baru yang bisa menjadi
gebrakan dalam pencapaian kinerja yang efektif dan optimal. Ketiga, sebagai forum
demokrasi. Seluruh pegawai memiliki hak yang sama untuk menyampaikan ide,
gagasan, maupun suara dalam penyampaian informasi. Keempat, media koordinasi.
Setiap Indikator Kinerja Utama (IKU) seringkali bersinggungan, misalnya pada target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Aset, dibutuhkan
koordinasi yang baik antara Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara, Penilai
Pemerintah, dan Pejabat Lelang. Pelaksanaan rapat sebagai wadah koordinasi
bagi seluruh pihak.
Terakhir adalah sebagai solusi pemecahan masalah. Dalam pencapaian
target kinerja tentu tidak selalu berjalan mulus. Pada rapat Monitoring dan
Evaluasi, pegawai menyampaikan hambatan yang ditemui dalam pencapaian target. Di
sini dibahas alternatif-alternatif yang bisa dilakukan dalam pencapaian
target. Monitoring dan Evaluasi yang baik dapat meminimalisasi hambatan dan
diperoleh solusi pemecahan yang masalah yang tepat dan akurat.
Keberhasilan rapat Monitoring dan Evaluasi ditunjukkan dengan capaian
KPKNL Malang dalam Nilai Kinerja Organisasi (NKO) yang melebihi target yang
telah ditetapkan. Dalam empat tahun terakhir, KPKNL Malang memperoleh NKO
sebesar 108,57% pada Tahun 2018, sebesar 111,04% pada Tahun 2019, sebesar
110,10% pada Tahun 2020, dan sebesar 113,68% pada Tahun 2021. Bisa dilihat
bahwa NKO KPKNL Malang dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang positif. Pada
Tahun 2021, KPKNL Malang juga telah memperoleh predikat Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK). Hal ini menunjukkan bahwa Monitoring dan Evaluasi berperan
penting dalam pencapaian kinerja yang optimal.
Teks:
Foto: Dokumentasi Seksi HI