Pada tanggal 11 Nopember 2020,
bertempat di Gedung Aula KPPN Madiun dihelat acara Forum Group Discussion (FGD)
yang bertajuk “Sinergitas Stakeholder
Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi Daerah di Masa Resesi”. Acara
ini dihadiri seluruh stakeholder
Pemerintah terkait pembangunan ekonomi di Kota Madiun baik dari Pemerintah
Daerah, intansi vertikal Kementerian Keuangan di Kota Madiun, anggota KADIN
Kota Madiun, perwakilan Bank Indonesia, perwakilan perbankan dan lembaga
keuangan di Madiun serta para Akademisi dari seluruh Universitas dan Pendidikan
Tinggi di Kota Madiun.
Acara dibuka Laporan Ketua KADIN
Kota Madiun, Teguh Manungku Susatya,
yang menyampaikan kondisi usaha di Kota Madiun di
masa pandemi Covid 19. Selanjutnya, Etto Sunaryanto, selaku Kepala Perwakilan
Kementerian Keuangan di Jawa Timur, memberikan gambaran bahwa Kementerian
Keuangan telah melakukan antisipasi terhadap resesi yang sedang dihadapi akibat
pandemi Covid-19, dengan melakukan banyak hal, antara lain:
1.
Merevisi pos pos anggaran kita dengan mengutamakan pos
kesehatan serta pos belanja sosial ke masyarakat terutama masyarakat yang
terdampak pandemi;
2.
Pemberian kemudahan (relaksasi) terhadap para UMKM; serta
3.
Mempercepat realisasi anggaran belanja negara agar roda
ekonomi dapat kembali normal.
Acara dilanjutkan dengan pelantikan
pengurus Forum Komunikasi Pemberdayaan UMKM dan mendengarkan paparan dari
Walikota Madiun, Maidi. Dalam paparannya, Walikota Madiun menyampaikan bahwa
Madiun ke depannya ditargetkan sebagai kota penggerak dan pemain utama ekonomi
di Eks Karisidenan Madiun. Meskipun Kota
Madiun adalah wilayah terkecil dengan jumlah penduduk 210 ribu jiwa, namun
diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi untuk sekitar 7 juta warga eks.
Karesidenan Madiun dan memberikan kontribusi signifikan bagi 39 juta masyarakat
di Jawa Timur. Dalam menghadapi masa sulit akibat Pandemi Covid-19, pihak
Pemerintah Kota Madiun menggunakan strategi gas dan rem yang terukur supaya
Kesehatan Masyarakat tetap terjamin. Hal ini dibuktikan dengan data positif
Covid-19 di wilayah Propinsi Jawa Timur, Kota Madiun masih yang terkecil dan
ekonomi masyarakat Kota Madiun tetap bergerak.
Fokus pemberdayaan UMKM di Madiun
adalah UMKM tidak harus menjadi lawan tanding para pemodal besar, namun di
Madiun para pemodal besar adalah mitra dan bersinergi dengan para pelaku bisnis
UMKM. Pemerintah Kota Madiun berencana membuat Kota Madiun menjadi magnet bagi
para usahawan dengan membuat iklim usaha yang baik, pembuatan sentra
pariwisata, kerajinan dan perdagangan bagi UMKM di setiap kelurahan. Nantinya
di sentra-sentra dimaksud akan dihubungkan dengan jalur wisata melalui
pembuatan jalur wisata sepeda dan bus wisata. Contoh pilot projectnya adalah Jalan
Pahlawan di jantung Kota Madiun. Hal lain adalah setiap pemodal besar di Madiun
dipersyaratkan agar bermitra dengan para UMKM salah satu contohnya adalah
retail modern wajib menjual produk UMKM Madiun dan menyediakan 4 unit lapak
bagi para UMKM dan pihak Pemkot menyediakan bantuan permodalan bagi para UMKM
semisal gerobak dan alat produksi.
Forum ini ditujukan untuk menghasilkan konsep strategis yang dapat diterjemahkan dengan tepat di level teknis, sebagai
sarana membangun sinergi antara Pemerintah Daerah, intansi vertikal Kementerian
Keuangan di Kota Madiun, anggota KADIN Kota Madiun, perwakilan Bank Indonesia,
perwakilan perbankan dan lembaga keuangan di Madiun serta para Akademisi dari
seluruh Universitas dan Pendidikan Tinggi di Kota Madiun dalam berkomunikasi,
integrasi ide-ide terkait pemberdayaan UMKM di Kota Madiun, dan diharapkan mampu
memberikan saran serta analisis kepada Pemerintah berikut stakeholdernya demi mewujudkan visi Madiun sebagai pusat ekonomi
baru di wilayah barat Jawa Timur dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat.