LHOKSEUMAWE—Jumat (25/6/2021), KPKNL Lhokseumawe
mengikuti kegiatan DJKN Goes to Campus dengan tema Peran DJKN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
yang diselenggarakan oleh KPKNL
Lhokseumawe. Kegiatan yang digelar secara daring dan disiarkan melalui youtube
tersebut turut dihadiri oleh rektor dan mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Direktur Politeknik Negeri
Lhokseumawe, Dr.Rizal Syahyadi
S.T.,M. Eng.Sc dalam pembukaannya mengatakan, “saya ucapkan terima kasih atas terlaksananya acara
DJKN Goes To Campus, kampus ini terbuka untuk siapapun , politeknik Negri
Lhokseumawe membuka diri dan berperan aktif
dalam menambah pengetahuan di bidang keilmuan yang diharapkan dan
banyak sekali peran DJKN yang sudah dirasakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri
Lhokseumawe.” Ujar Rizal
Syahyadi.
Senada dengan Rizal, Kepala KPKNL
Lhokseumawe, Bono Yudianto menyambut keterbukaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
dalam meningkatkan sinergi antar Instansi. Bono menambahkan, “Pandemi Covid-19 sudah
lebih dari satu tahun dan masih belum bisa dipastikan kapan berakhir, kenaikan
kasus masih tinggi baik secara global juga di Indonesia. Berbagai lembaga tentu
telah merevisi proyeksinya di tengah ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi
ini. Pandemi ini memberikan disrupsi yang besar pada berbagai aspek kehidupan,
baik kesehatan, sosial, ekonomi, maupun keuangan.”
Bono turut menyampaikan bahwa
pemerintah telah mengambil langkah terukur dalam penanggulangan pandemi dan
dalam memulihkan perekonomian dengan cara menerbitkan PERPU Nomor 1 tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan.
Tahun 2020 hingga 2021, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cenderung ekspansif. APBN difokuskan untuk
penanganan pandemi, dan untuk memperkuat pemulihan ekonomi melalui realokasi
belanja produktif dan penguatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program PEN dilaksanakan sebagai respon dari penurunan aktivitas ekonomi
masyarakat yang berdampak langsung terhadap perekonomian, khususnya pada sektor
informal dan UMKM.
Mengelaborasi penjelasan di atas,
Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Lhokseumawe, Candra Wijaya menyampaikan
tindakan yang diambil Kementerian Keuangan, Khususnya Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) dalam penanganan Pandemi Covid-19. “Pada tahun 2021,
yang lebih real dilakukan Kementerian Keuangan dalam hal ini DJKN, adalah
melalui Pembiayaan Investasi kepada BUMN-BUMN, misalnya saja kepada PLN sekitar
Rp 5 triliun. DJKN juga berperan dalam program dana bergulir untuk pendidikan, serta
program dana bergulir untuk UMKM” pungkas pria yang akrab disapa Candra ini.
“Peran DJKN juga ada di neraca (Pemerintah
Pusat), dan bahkan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) ini termasuk yang
berkontribusi di wilayah Aceh. Artinya PNL ini salah satu instansi pemerintah
yang memiliki aset porsi yang cukup besar, sehingga dengan proporsionalitasnya
berkontribusi terhadap pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)” katanya lagi.
Kepala Seksi Piutang Negara KPKNL
Lhokseumawe, Ade Irawan turut menjelaskan peran DJKN dalam pemulihan
perekonomian. Menurut Ade, DJKN melalui pengurusan Piutang Negara turut menjadi
sumber pendapatan pada APBN, yaitu pada Pendapatan Negara Bukan Pajak. “Uang-uang
(baca: Piutang Negara) yang dibayar kepada pemerintah tersebut akan menambah
sumber pendapatan komponen APBN yang nantinya digunakan untuk mendorong anggaran
program PEN” kata Ade.
Ade menambahkan, Pemerintah Pusat
melalui DJKN turut memberikan keringanan kepada masyarakat dalam hal
penyelesaian Piutang Negara, yaitu melalui Crash Program Keringanan
Utang yang diberikan kepada para debitur UMKM, Debitur KPR Rumah Sederhana dan
Rumah Sangat Sederhana, dan debitur perorangan dengan utang di bawah Rp 1
miliar. “Keringanan utang meliputi pengurangan pembayaran pelunasan utang oleh
Penanggung Utang dengan diberikannya pengurangan pokok utang, bunga, denda,
ongkos atau biaya-biaya lainnya” imbuh Ade.
(Narasi /Foto: Mateus)