Bandar Lampung – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandar Lampung mengadakan kegiatan berbuka bersama pada Rabu (30/5). Selain diikuti segenap jajaran pegawai KPKNL Bandar Lampung, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung dan Bengkulu (Kanwil DJKN Lamkulu) Ekka S. Sukadana, dan tamu undangan lainnya, antara lain Kepala KPKNL Metro dan para kepala bidang. Acara berbuka bersama ini spesial karena dihadiri oleh para anak-anak yatim piatu. Mereka adalah tamu spesial dalam kegiatan ini.
Menjelang berbuka, para hadirin yang telah memenuhi ruang serbaguna lantai I KPKNL Bandar lampung mendapatkan tausiah singkat dari Ustad Sobri. Pada kesempatan tersebut, ustad Sobri menekankan tentang pentingnya menjaga amalan selama bulan Ramadhan.
Menurutnya, sangat rugi jika seseorang mendapati Ramadan namun tidak mendapatkan apa-apa. Ia mengacu pada hadits nabi. Nabi pernah mengaminkan doa malaikat Jibril yang berbisik kepadanya, “Celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.” Lantas Nabi menjawab: “Aamiin.”
Menurut Ustad Sobri, orang-orang yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadan yang tidak mendapatkan ampunan Tuhan adalah mereka yang tidak menjaga amalan-amalannya di bulan tersebut.
“Celaka sekali. Dikasih hidup di bulan ramadan, tapi keluar ramadan, ia tak diampuni oleh Allah. Karena tidak punya amal,” ujar ustad Sobri kepada para hadirin.
Ia pun membeberkan amalan-amalan apa saja yang harus dijaga di bulan Ramadan.
Yang pertama adalah puasa itu sendiri. Menurut Ustad Sobri, orang
berpuasa harus bisa jaga mata dan jaga mulut. Banyak berdoa ketika menjelang
berbuka dan banyak beristighfar ketika menjelang sahur.
Yang kedua adalah ibadah salat tarawih. Ia mengutip hadits nabi tentang salat tarawih.
“Siapa yang salat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
“Jangan sampai berlalu malam di malam ramadan tanpa kita mendirikan
salat malam,” ujarnya.
Yang ketiga adalah tilawatil Qur'an. “Bulan ini bulan diturunkannya Al-Qur'an. Bacalah Al-Quran sebanyak banyaknya,” ujarnya. Ia memotivasi agar siapa saja tetap membaca al-Qur’an meskipun masih terbata-bata, sebab menurutnya, yang dinilai ibadah adalah membacanya itu sendiri.
Ia memotivasi hadirin agar terus mempelajari Qur'an. “Belajar
Al-Qur’an gak ada matinya, sampai kita mati. gak ada habisnya, sampai kita yang
habis,” ujarnya.
Ustad Sobri mengingatkan bahwa Al-Qur'an kelak akan memberikan
syafaat kepada para pembacanya.
“Bagaimana perasaan kita jika kita datang di suatu tempat
asing, saat kita bingung, tiba2 ada yang datang membantu mencarikan jalan?”
tanyanya retoris. “Begitulah nanti di Padang Mahsyar ketika Al-Qur'an datang
memberi syafaat,” tambahnya.
Yang keempat adalah memperbanyak doa. Tuhan menjawab doa orang yang berdoa. Bulan Ramadan adalah kesempatan untuk minta ampunan kepada Tuhan.
“Ya Allah engkau maha pemaaf, suka pada orang yang meminta
maaf, maka maafkanlah kami,” doa ustad Sobri.
(Teks: Hakim SB Mulyono, Foto: Marinda Isella)