Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bonsai, Peluang Bisnis yang Tidak Pernah Berakhir
Ellen Maharani
Jum'at, 07 Oktober 2022   |   761 kali

Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kekayaan Negara sekaligus memasyarakatkan dan menggali potensi lelang serta meningkatkan kerjasama dengan pelaku UMKM guna pemulihan perekonomian nasional, KPKNL Bandar Lampung menginisiasi pelaksanaan Lelang UMKM dengan obyek lelang bonsai. Kegiatan ini didahului dengan acara webinar bertajuk “Budidaya Tanaman Bonsai – Keseimbangan, Naturalitas dan Filosofi Seni”.

Webinar dilaksanakan pada hari Rabu, 28 September 2022 dengan narasumber Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat periode 2014 s.d. 2022 (penggiat bonsai) dan Andy Wijaya, Sekretaris Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia Provinsi Lampung dengan moderator  Suryo Hartono. Webinar dibuka dengan keynote speech dari Kepala Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu,  Dudung Hendratna dan ditutup oleh closing speech dari Kepala KPKNL Bandar Lampung, Haryanto.

Suryo Hartono, selaku moderator, memulai pembahasan mengenai komunitas bonsai yang mature karena keberadaannya selalu ada, baik sebelum atau sesudah krisis. Dari segi ekonomi, di sinilah peluang bisnis tersebut tidak pernah berakhir.

Bonsai adalah tanaman di dalam pot. Dari bibir pot ke ujung atas, maksimal memiliki tinggi 150 cm. Bonsai memiliki nilai jual tinggi dengan harga yang berbeda-beda tergantung keunikan dan keindahan dari tanaman bonsai itu sendiri. Menurut Andy Wijaya, menekuni bonsai selain bisa menghasilkan rupiah juga dapat menurunkan stress level karena merawat bonsai itu membutuhkan proses berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Beliau sangat antusias dengan adanya sarana jual beli baru melalui lelang yang dapat digunakan  sebagai wadah untuk memasarkan bonsai sebagai produk lokal karya anak bangsa. 

Bonsai menurut Andy Wijaya adalah seni yang tidak pernah selesai. Karena layaknya tanaman lain yang selalu tumbuh, bonsai pun demikian. Selama tanaman tersebut hidup, selama itulah kita dapat terus berkarya seni. Selanjutnya beliau membahas empat unsur dasar penilaian sebuah pohon bonsai yaitu gerak dasar, penampilan, keserasian dan penjiwaan.   

Narasumber berikutnya yaitu Bapak Umar Ahmad menjelaskan bahwa bermain bonsai  cenderung memberikan kepada kita pandangan ke dalam yakni menjadikan pribadi yang lebih spiritual. Bermain bonsai dapat melatih kesabaran bahkan dapat memberikan kita banyak inspirasi karena proses pertumbuhannya yang membutuhkan waktu lama. Bagaimana kita menyelaraskan antara tema-tema pohon dan potnya. Bagaimana kita memecah ranting untuk menyatukannya. Bagaimana kita mengikhlaskan tanaman bonsai yang paling kita favoritkan. Bagaimana kita dapat menghidupkan pohon tersebut di dalam pot, selama mungkin. Namun yang terpenting dari bermain bonsai adalah bukan hanya berdiskusi atau belajar cara membuat bonsai namun segera cari pohonnya, tanam dan hidupkan.

Kegiatan ini benar-benar menunjukkan prinsip dari kita, oleh kita, untuk kita. Hal tersebut terlihat dari  enam buah obyek lelang bonsai adalah milik pegawai Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu, Ahmad Ibnu Hambal. Lelang enam obyek lelang tersebut  dilaksanakan pada tanggal 29 September 2022 yaitu satu buah bonsai Kemuning (Laku Rp2.000.000); satu buah bonsai Saeng Simbur Thailand (Laku Rp1.350.000); satu buah bonsai Sakura Mikro (Laku Rp900.000); satu buah bonsai Phusu Batu (Laku Rp2.000.000); satu buah bonsai Jeruk Kingkit (Laku Rp1.350.000) dan satu buah bonsai Serut (Tanpa Ada Penawaran).

Seluruh pihak berharap, kegiatan ini akan menjadi awal yang baik untuk men-trigger pelaksanaan lelang UMKM lainnya guna mempercepat pemulihan perekonomian nasional.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini