Dalam rangkaian kegiatan
peringatan Hari Kekayaan Negara sekaligus memasyarakatkan dan menggali potensi
lelang serta meningkatkan kerjasama dengan pelaku UMKM guna pemulihan
perekonomian nasional, KPKNL Bandar Lampung menginisiasi pelaksanaan Lelang
UMKM dengan obyek lelang bonsai. Kegiatan ini didahului dengan acara webinar
bertajuk “Budidaya Tanaman Bonsai – Keseimbangan, Naturalitas dan Filosofi
Seni”.
Webinar dilaksanakan
pada hari Rabu, 28 September 2022 dengan narasumber Umar Ahmad, Bupati Tulang
Bawang Barat periode 2014 s.d. 2022 (penggiat bonsai) dan Andy Wijaya,
Sekretaris Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia Provinsi Lampung dengan
moderator Suryo Hartono. Webinar dibuka dengan keynote speech dari Kepala
Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu, Dudung Hendratna dan ditutup
oleh closing speech dari Kepala KPKNL Bandar Lampung, Haryanto.
Suryo Hartono, selaku
moderator, memulai pembahasan mengenai komunitas bonsai yang mature karena
keberadaannya selalu ada, baik sebelum atau sesudah krisis. Dari segi ekonomi,
di sinilah peluang bisnis tersebut tidak pernah berakhir.
Bonsai adalah tanaman di dalam pot. Dari bibir pot ke ujung atas, maksimal memiliki tinggi 150 cm. Bonsai memiliki nilai jual tinggi dengan harga yang berbeda-beda tergantung keunikan dan keindahan dari tanaman bonsai itu sendiri. Menurut Andy Wijaya, menekuni bonsai selain bisa menghasilkan rupiah juga dapat menurunkan stress level karena merawat bonsai itu membutuhkan proses berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Beliau sangat antusias dengan adanya sarana jual beli baru melalui lelang yang dapat digunakan sebagai wadah untuk memasarkan bonsai sebagai produk lokal karya anak bangsa.
Bonsai menurut Andy
Wijaya adalah seni yang tidak pernah selesai. Karena layaknya tanaman lain yang
selalu tumbuh, bonsai pun demikian. Selama tanaman tersebut hidup, selama
itulah kita dapat terus berkarya seni. Selanjutnya beliau membahas empat unsur
dasar penilaian sebuah pohon bonsai yaitu gerak dasar, penampilan, keserasian
dan penjiwaan.
Narasumber berikutnya
yaitu Bapak Umar Ahmad menjelaskan bahwa bermain bonsai cenderung
memberikan kepada kita pandangan ke dalam yakni menjadikan pribadi yang lebih
spiritual. Bermain bonsai dapat melatih kesabaran bahkan dapat memberikan kita
banyak inspirasi karena proses pertumbuhannya yang membutuhkan waktu lama.
Bagaimana kita menyelaraskan antara tema-tema pohon dan potnya. Bagaimana kita
memecah ranting untuk menyatukannya. Bagaimana kita mengikhlaskan tanaman
bonsai yang paling kita favoritkan. Bagaimana kita dapat menghidupkan pohon
tersebut di dalam pot, selama mungkin. Namun yang terpenting dari bermain
bonsai adalah bukan hanya berdiskusi atau belajar cara membuat bonsai namun
segera cari pohonnya, tanam dan hidupkan.
Kegiatan ini benar-benar
menunjukkan prinsip dari kita, oleh kita, untuk kita. Hal tersebut terlihat
dari enam buah obyek lelang bonsai adalah milik pegawai Kantor Wilayah
DJKN Lampung dan Bengkulu, Ahmad Ibnu Hambal. Lelang enam obyek lelang tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 September 2022
yaitu satu buah bonsai Kemuning (Laku Rp2.000.000); satu buah bonsai Saeng
Simbur Thailand (Laku Rp1.350.000); satu buah bonsai Sakura Mikro (Laku
Rp900.000); satu buah bonsai Phusu Batu (Laku Rp2.000.000); satu buah bonsai
Jeruk Kingkit (Laku Rp1.350.000) dan satu buah bonsai Serut (Tanpa Ada
Penawaran).
Seluruh pihak berharap,
kegiatan ini akan menjadi awal yang baik untuk men-trigger pelaksanaan lelang
UMKM lainnya guna mempercepat pemulihan perekonomian nasional.