Bandar Lampung - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandar Lampung tidak pernah berhenti berinovasi. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya kegiatan Presentasi Rencana Aksi. Maksud dari kegiatan ini adalah seluruh pelaksana yang telah mengisi rencana aksinya di aplikasi Dialog Kinerja Individu (DKI) diminta oleh Kepala Kantor untuk mempresentasikannya rencana aksinya di hadapan para pegawai lainnya.

Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Aula Lt.2 secara estafet dari Kamis (11/04) sore dan dilanjutkan Jumat (12/04) pagi seusai kegiatan Jumat Ceria.

Kepala KPKNL Bandar Lampung Didith A Andiana menyebut bahwa presentasi rencana aksi ini untuk mengukur sejauh mana rencana aksi tersebut bisa dilaksanakan. Rencana Aksi yang dipresentasikan tersebut, menurutnya, perlu didukung oleh analisa sehingga jelas apa yang akan dikerjakan dan kapan akan diselesaikan. 

Setiap pegawai dibebaskan untuk menentukan alat analisa apa yang akan digunakannya. Sebagian besar pegawai menggunakan alat analisa SWOT. Sementara Kasi Pelayanan Penilaian berbeda sendiri. Ia menggunakan alat analisa Teori George Edward III.

Kegiatan ini telah diumumkan sebelumnya pada saat Dialog Kinerja Organisasi (DKO) sehingga seluruh pegawai KPKNL bandar Lampung telah mempersiapkannya saat harus presentasi di hari Kamis sore dan Jumat pagi.

Didith bukan hanya mewajibkan pelaksana untuk mempresentasikan rencana aksinya, namun ia juga mewajibkan para kepala seksi (kasi) untuk mempresentasikan rencana kerja di seksinya masing-masing.

Seusai kegiatan, Didith memberikan arahan kepada jajarannya. Ia menyinggung tentang work-life-balance, bahwa hal tersebut perlu disesuaikan karena pada saat yang sama setiap pegawai harus fokus merealisasikan target yang menantang tahun ini.

Didith juga menyinggung tentang indeks kebahagiaan. "Susah dan senang, kita yang menentukan. Tidak bisa saya menyenangkan semuanya, karena tingkat kebahagiaan tiap orang berbeda-beda;" ujarnya.

"Saya harap semua pegawai bisa membahagiakan teman-teman di sekitarnya," tambahnya. "Karena jika satu bahagia, yang lain akan ikut bahagia. Kebahagiaan itu menular," pungkasnya.

(Teks: Hakim SB Mulyono, Foto: Tim Humas KPKNL Balam)