Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kepala KPKNL Bandar Lampung: Dialog Harus Berdasarkan Data dan Fakta
Hakim Setyo Budi Mulyono
Kamis, 05 April 2018   |   785 kali

Bandar Lampung - Selama ini kita dididik secara klasikal yang menghasilkan hard competency dan hal ini bisa ditransfer melalui kegiatan transfer of knowledge. Namun soft competency tidak bisa ditransfer. Seseorang harus mengusahakan sendiri soft competency-nya. Demikian dijelaskan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandar Lampung Didith A Andiana.  "Pimpinan hanya bisa mengarahkan melalui coaching,” jelas Didith kepada seluruh pegawainya saat memimpin Dialog Kinerja Organisasi (DKO) di Ruang Rapat Lantai 2 kantornya pada Rabu, 4 April 2018. Dialog yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh pejabat eselon IV dan jajaran pegawai KPKNL Bandar Lampung. 

 

DKO yang diselenggarakan adalah DKO triwulan I tahun 2018. Dalam arahannya, Didith berharap DKO bisa menjadi ajang bagi para pegawai untuk menyampaikan ide-idenya. "Kekuatan dialog menjadi tenaga penuh untuk kemajuan," ujarnya. "Dialog harus berdasarkan data dan fakta," sambungnya.

 

Didith mengarahkan jalannya dialog dan mengajak para pegawainya untuk peduli terhadap mitigasi risiko. Ia menyampaikan bahwa kinerja dan risiko adalah satu kesatuan. Setiap pekerjaan ada risikonya. Sebagai bagian dari mitigasi risiko, setiap pekerjaan harus terdokumentasikan. "Dokumentasi setiap pekerjaan perlu diadministrasikan dengan baik," pesannya. Ia menekankan tentang perlunya repetisi yakni mengulang-ulang hal yang baik.

 

Kepala Seksi Kepatuhan Internal Helmi Marzuki, selaku Manajer Kinerja Organisasi pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa DKO merupakan komunikasi formal yang terstruktur dan teratur antara pimpinan dengan pejabat dan pegawai dibawahnya untuk mendiskusikan pencapaian strategi. "Dengan DKO, kita fokus membahas tentang kinerja dan rencana aksi organisasi," jelasnya. Menurut penuturannya, DKO dilaksanakan setiap triwulan pada unit pemilik peta strategi. 

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Subbagian Umum Budi Purwanto, selaku Manajer Kinerja Pegawai menjelaskan tentang perbedaan antara DKO dan Dialog Kinerja Individu (DKI). Ia menuturkan bahwa DKI merupakan komunikasi atasan langsung dengan bawahan yang tidak memiliki peta strategi. "Pada DKI, yang menjadi fokus diskusi adalah kinerja individu," ujarnya.

 

Sebelum DKO diakhiri, para peserta DKO diminta untuk mengisi formulir feedback penyelenggaran DKO. Didith mengingatkan kepada notulis agar menyusun risalah rapat yang berisi ringkasan jalannya dialog. "Dialog ini harus dibuatkan notulennya," pesannya kepada notulis Mega Pradiptya. Dalam arahannya, notulis diharapkan merangkum pokok-pokok dialog yang dilengkapi dengan kesimpulan serta tindak lanjut.

 

Di akhir sesi, seluruh pegawai diminta untuk mengisi formulir feedback dialog kinerja tersebut.

 

(Berita: Hakim SB Mulyono, Foto: Marinda Isella)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini