Motivator
dikatakan sukses apabila orang-orang yang ia motivasi berhasil memotivasi
dirinya sendiri.
Motivator sejati punya misi membuat orang-orang yang ia motivasi tak lagi tergantung pada motivasi yang ia sampaikan, melainkan oleh motivasi dari dalam dirinya sendiri.
Tujuan utama motivasi adalah memerdekakan manusia agar bisa memotivasi dirinya sendiri, termotivasi oleh motivasi dari dalam diri sendiri, bukan justru mempertahankan ketergantungan pada sang motivator.
Semangat Tanpa Perlu Disemangati
Seseorang yang mampu memotivasi dirinya sendiri tidak akan terombang-ambing oleh terjangan ombak dan gelombang situasi di tengah samudera kehidupan; dan daya juang renangnya ke tepian pantai tidak ditentukan oleh teriakan-teriakan motivator yang menyemangatinya dari atas kapal kenyamanan.
Seseorang yang mampu memotivasi dirinya sendiri, yang termotivasi oleh motivasi dari dalam dirinya sendiri, akan berani mengambil tanggung jawab pribadi atas kehidupannya, akan berani melepaskan ketergantungannya pada motivasi dari luar, akan berani mempertahankan karakternya di tengah perubahan situasi.
Seseorang yang mampu memotivasi dirinya sendiri tidak akan mengutuk situasi, tidak akan mengizinkan perubahan situasi mengubah pola responnya, apalagi sampai mengizinkan mengubah karakternya.
Seseorang yang mampu memotivasi dirinya sendiri tahu betul tentang ketidakmampuan dirinya dalam mengendalikan arah angin namun sekaligus memahami bahwa ia memiliki kendali untuk mengubah arah layar kapalnya.
Motivasi Mandiri Dalam OrganisasiDi
dunia kerja dewasa ini, baik motovator sejati maupun mereka yang berhasil
memotivasi dirinya sendiri adalah pribadi-pribadi yang dibutuhkan oleh
organisasi.
Motivator
sejati dibutuhkan organisasi karena melalui perannya akan tercipta regenerasi pekerja berkualitas. Mereka akan fokus
mencetak pegawai bertipe pekerja yakni pegawai yang bekerja tanpa harus diawasi setiap saat,
tanpa harus didorong setiap hari, atau tanpa harus terus menerus diiming-imingi sesuatu.
Sementara, mereka
yang berhasil memotivasi dirinya sendiri pada gilirannya juga akan menjadi
motivator bagi lingkungannya, namun tanpa membuat lingkungannya tergantung
padanya.
Mereka
adalah para pekerja mandiri. Mereka adalah pekerja yang bekerja penuh tanggung jawab dan paham bahwa dirinya memiliki peran penting dalam roda ban berjalan organisasi.
Kerjasama yang optimal akan tercapai hanya
jika orang-orang yang saling bekerja sama adalah orang-orang mandiri, yang tidak
saling menggantungkan, tidak saling mengandalkan, justru saling melengkapi
dengan kelebihannya masing-masing.
Dalam
dunia kerja dewasa ini —ketika sumber informasi tersedia luas, ketika setiap
orang semakin setara dalam mendapatkan akses informasi— para pekerja mandiri
adalah aset berharga bagi organisasi. Mereka bisa diandalkan bukan hanya untuk
menuntaskan tugas pribadi melainkan juga untuk tugas yang butuh kerja sama dan sinergi.
DJKN membutuhkan orang-orang seperti ini.
(Hakim SB Mulyono, Kasi HI KPKNL Bandar Lampung)