Lahat - Bertempat di lapangan upacara
KPPN Lahat, Senin tanggal 20 Mei 2019 tepat pukul 08.00 WIB, dilaksanakan
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 111 yang diikuti oleh seluruh
Pejabat Eselon III dan IV, Pejabat Fungsional serta Pelaksana pada KPKNL Lahat,
KPPN Lahat dan KPP Pratama Lahat.
Kepala KPKNL Lahat, M Umar
bertindak selaku Pembina Upacara menyampaikan sambutan/pidato Hari Kebangkitan
Nasional ke 111 dari Menteri Keuangan RI dengan tema “Bangkit Untuk Bersatu”. Dalam pidatonya Menteri Keuangan RI
berpesan bahwa “Menjadi ASN Kementerian Keuangan berarti kita menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari republik ini, bahkan saya sering katakan bahwa Kementerian
Keuangan adalah miniature bangsa ini, untuk mewujudkan janji kemerdekaan yang
disampaikan oleh para pendiri bangsa, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Setiap unit dan setiap individu memiliki tugas dan peranan berbeda,
namun peran masing-masing sangat penting untuk kemajuan bangsa. Seluruh ASN
Kementerian Keuangan perlu menjaga semangat persatuan, kesatuan dengan
menyatukan visi, misi, dan tujuan, serta bersinergi dalam mengelola Keuangan
Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat, adil dan
mandiri, serta mampu menjadi alat untuk mewujudkan cita-cita pendiri Republik
Indonesia.”
Lebih lanjut dalam pesannya Menteri
Keuangan RI menyampaikan “Bertepatan dengan bulan Ramadhan saat ini, saya juga
ingin mengajak seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk memanfaatkannya
sebagai momentum untuk bangkit. Bangkit melawan hawa nafsu, bangkit melawan
kemalasan, bangkit menjadi pribadi yang lebih baik. Puasa bukanlah suatu
halangan dalam beraktivitas, mari kita menjaga semangat dalam menjalankan
tugas. Terus tingkatkan kinerja, dengan diniatkan penuh keikhlasan sebagai
ibadah, Insya Allah akan menjadi berkah bagi diri dan juga bangsa”.
Dan pada akhirnya Menteri
Keuangan RI Mengakhiri pidato ini, dengan mengutip isi pidato Presiden Soekarno
pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 1963, bahwa “ratusan lidi akan
tercerai berai, tidak berguna, dan mudah patah jika tidak diikat, namun jika
lidi-lidi tersebut disatukan dan diikat maka tak akan ada yang mampu
mematahkannya.” Demikian pula rakyat Indonesia yang harus menjaga persatuan dan
kesatuannya. Apalah artinya pembangunan yang masif jika masyarakatnya terpecah
belah. Berbagai upaya pemerintah untuk melakukan pembangunan sesungguhnya akan
sia-sia tanpa ada rasa memiliki yang tercipta dari semangat persatuan dan
kesatuan seluruh rakyatnya.
Pembacaan doa menjadi penutup seluruh
rangkaian kegiatan peringatan hari
Kebangkitan Nasional di Lingkungan Kementerian Keuangan pada Kabupaten Lahat tahun
ini.
(Seksi Hukum dan Informasi)