Kupang – Kelengkapan dan kebenaran dokumen menjadi suatu keharusan dalam pengajuan permohonan lelang agar pelaksanaannya berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang, I Wayan Subadra dalam acara sosialisasi bertajuk Focus Group Discussion (FGD) Lelang Hak Tanggungan KPKNL Kupang dengan stakeholders perbankan di Kota Kupang, Selasa (9/4). Acara yang diadakan di ruang rapat KPKNL Kupang bertujuan agar stakeholders perbankan dapat lebih memahami ketentuan lelang hak tanggungan sekaligus memperoleh solusi terkait kendala-kendala saat pelaksanaan lelang. “Mari kita mulai dari awal agar seluruh dokumen yang dibutuhkan lengkap dan benar sehingga lelang dapat berjalan dengan lancar dan cepat,” ajak Wayan.

Selain stakeholders dari perbankan, turut hadir pula Direktur PT. Balai Lelang Flobamora (BLF), Theo Widodo, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, khususnya berkaitan dengan administrasi lelang. “Suatu kehormatan bagi kami diberikan kesempatan untuk sosialisasi, sekaligus memperkenalkan PT. BLF kepada stakeholders yang hadir, karena belum banyak stakeholders menggunakan jasa kami” seloroh Theo.

Peserta FGD terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara ini. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta terkait kelengkapan dokumen dalam pengajuan lelang dan hal-hal teknis lainnya seperti kesalahan pengetikan, somasi, tidak adanya titik koordinat lokasi objek lelang dan lainnya. Seluruh pertanyaan yang diajukan dapat dijawab serta dicarikan solusinya oleh Kepala Seksi Lelang, Zaenal, Pelelang Ahli Pertama, Inocensius Kurniadi Ehok, serta Pelelang Ahli Muda, Astri Wulandari.

Pada kesempatan ini disampaikan beberapa materi terkait lelang hak tanggungan, mulai dari landasan hukum, syarat-syarat pelelangan hingga teknis pelaksanaan lelang. Kegiatan ini ditutup dengan penyampaian penghargaan kepada salah satu stakeholder sebagai pemohon lelang terbanyak ke KPKNL. (Hinji)