Jambi − Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memberikan berbagai dampak pada sektor kesehatan. Bukan hanya permasalah kesehatan, saat ini terjadi pula permasalahan ekonomi dan sosial. Perubahan signifikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 tentunya karena meningkatnya kebutuhan untuk pemenuhan di sektor kesehatan. “Namun, APBN 2020 bekerja keras untuk menanggulangi berbagai krisis yang kita alami,” ujar Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jambi Supendi. Hal tersebut disampaikan Supendi saat Press Conference Kinerja APBN Tahun 2020 Provinsi Jambi pada Rabu, (13/01) di Aula Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan secara virtual melalui aplikasi Zoom Us.

Supendi menambahkan bahwa realisasi APBN Kemenkeu Provinsi Jambi mencapai 96.6 %. "APBN menjaga ekonomi kita tidak terkontraksi semakin dalam sehingga bisa terus memberikan dukungan terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi. Kita punya rasa optimis, walaupun dikondisi saat ini penerimaan negara tidak terganggu."ujarnya. Dalam pemaparannya, Supendi juga mengatakan bahwa Provinsi Jambi berada di peringkat pertama dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini tentunya sejalan dengan program kegiatan Lelang UMKM yang beberapa waktu lalu diselenggarakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jambi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala KPKNL Jambi menyampaikan capaian KPKNL Jambi sepanjang tahun 2020. “PNBP Pengelolaan BMN (red-Barang Milik Negara) realisasinya sebesar Rp5,9 Triliun, PNBP Lelang sejumlah Rp2,9 Triliun, dan PNBP Piutang Negara sejumlah  Rp17,8 juta,” ujar Gatot. Pada kondisi yang tidak pasti akibat pandemi, Gatot menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pihaknya yang tetap berusaha memberikan kinerja terbaik pada tahun 2020 sehingga capaian lelang KPKNL Jambi pada tahun 2020 meningkat dibanding tahun sebelumnya. "Tantangan dinamis luar biasa akibat COVID-19 ini dapat dilalui bersama."tutupnya. (tsy)