Tanggal
20 Mei adalah hari dimana Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Ditengah wabah pandemic Covid-19 yang sedang melanda hampir seluruh dunia
termasuk Indonesia tidak menyurutkan pegawai DJKN untuk tetap memperingati hari
lahirnya organisasi Budi Utomo yang menjadi cikal bakal kebangkitan para pemuda
untuk melakukan pergerakan nasional demi kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang diinisiasi oleh Direktorat BMN mengadakan
video conference yang bertajuk “Perjuangan
Kolonial vs Milenial.
Kegiatan
yang diikuti oleh 300 (tiga ratus) pegawai DJKN di seluruh Indonesia, dibuka
oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwarta dengan menghadirkan
narasumber yaitu Poengky Poernomodjati, Marsma (Purn) yang saat ini menjabat
sebagai Kepala Biro Sejarah dan Andi N.S.Kuncoro yang merupakan Speechwriter for Finance Minister & Vice
Minister.
Dalam pembukaannya,
Dirjen Kekayaan Negara menyampaikan hari kebangkitan nasional yang diperingati
setiap tanggal 20 Mei ini sangat relevan dengan keadaan kita saat ini yang
terbatas dan tertekan. Bukan karena musuh dari luar negeri ataupun musuh dalam
bentuk manusia namun musuh kecil yang tidak terlihat yang sangat memiliki
dampak besar untuk kehidupan kita. Kita tidak bisa melakukan aktivitas seperti bisa,
tidak bisa melakukan usaha dengan bebas, dan tidak bisa bersilaturahmi dengan
keluarga dan kerabat. Situasi ini hampir sama dengan tahun 1945 dulu dan kita
butuh semangat yang lebih besar dan dorongan yang lebih besar karena ada
kemudahan yang membuat kita sulit untuk semangat dibandingkan tahun 1945 dulu.
“Ada
gula ada semut. Itulah pepatah yang cocok sebagai gambaran untuk keadaan
Indonesia saat itu” ucap Poengky Poernomodjati, Marsma (Purn). Dahulu Indonesia
disebut sebagai Kepulauan Nusantara yang menghasilkan Sumber Daya Alam sehingga
Bangsa Eropa datang untuk mendapatkan dan menguasai komoditas seperti cengkeh,
lada yang sangat laku disana.
Kedatangan
Bangsa Eropa di Indonesia menganggu kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia
karena mereka hadir untuk mengganggu dan mengambil alih atau menjajah Indonesia
demi medapatkan hasil kekayaan alam Indonesia tersebut. Dulu Indonesia belum
memiliki rasa persatuan dan kesatuan kemudian dengan dorongan Ir.Soekarno
lahirlah organisasi Budi Utomo. Dalam suatu pertemuan, para pemuda mengucapkan
ikrar yang diiringi dengan gesekan biola dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sebagai
penutup, Poengky Poernomodjati, Marsma (Purn) berpesan kepada para generasi
muda di Indonesia yang akan menjadi pemimpin di masa depan untuk perlu mengenal
sejarah dan selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 juga harus selalu
berjuang serta berani menentang hal-hal yang tidak benar.
“Budi
Utomo merupakan organisasi pertama yang menjadi wadah para pemuda untuk
bergerak demi kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia. Seharusnya dimasa
sekarang, ada organisasi seperti Budi Utomo yang bisa menjadi wadah semua
organisasi yang ada tanpa ada embel-embel atau nama belakang dari organisasi
lainnya yang memiliki satu tujuan yang sama yaitu demi persatuan Indonesia.”
Ucap Andi N.S.Kuncoro dalam pemaparannya.
Selamat Hari
Kebangkitan Nasional. Semoga kita dapat selalu meneruskan semangat kebangkitan
nasional dengan selalu menjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan tetap menanamkan
semangat perjuangan para pahlawan terdahulu.