Jakarta — Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Tahun 2019 berhasil
mencapai 112,10%. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Jakarta V Adriana Viveryanti saat membuka Dialog Kinerja
Organisasi Periode Triwulan IV Tahun 2019 di Ruang Rapat KPKNL Jakarta V, Rabu
(8/1).
“Meskipun
teman-teman sudah mengetahui NKO, namun tetap saja ada hal-hal yang perlu
menjadi perhatian agar tidak terulang di tahun 2020. Jadi, saya mohon kita
mitigasi dari awal. Oleh karena itu, saya persilakan Pak Eko untuk menyampaikan
NKO KPKNL Jakarta V.” ujar Adriana sekaligus mempersilakan Kepala Seksi Kepatuhan
Internal Eko Ujiyanto untuk menyampaikan NKO Periode Triwulan IV Tahun 2019.
Dalam
paparannya, Eko menyebutkan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) aset dan
cost saving mencapai Rp 106 miliar dari target Rp 64 miliar, PNBP piutang
negara mencapai Rp 52 miliar dari target Rp 15 miliar, dan PNBP lelang mencapai
Rp 30 miliar dari target Rp 23 miliar. Secara keseluruhan persentase realisasi
nilai manfaat ekonomi pengelolaan kekayaan negara sebesar 188,96%.
Pencapaian
terbesar di tahun 2019 terdapat pada aspek pengurusan piutang negara. Piutang
negara yang dapat diselesaikan (PNDS) berhasil mencapai Rp 555 miliar dari
target Rp 164 miliar atau sebesar 338,98%. Sementara itu, hasil lelang juga
mengalami kenaikan yang signifikan dari Triwulan III ke Triwulan IV, sehingga
persentase hasil lelang secara keseluruhan mencapai 114,92%.
Hal
lain yang perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan adalah utilisasi kekayaan
negara. Secara keseluruhan persentase nilai kekayaan negara yang diutilisasi
sebesar 245,72% atau sebesar Rp 5 triliun dari target Rp 2 triliun. “Kemudian
seperti yang sudah disebutkan, Nilai Kinerja Organisasi di periode IV tahun
2019 ini adalah 112,10%.” ujar Eko sekaligus mengakhiri presentasinya.
Menanggapi
paparan Eko, Adriana mengucapkan terima kasih sekaligus membahas hal-hal yang
perlu dicermati dan ditindaklanjuti, “Saya ucapkan terima kasih atas kerja
samanya. Semangat ini harus kita teruskan sebab tantangan ke depan pasti lebih
besar. Saya harap teman-teman mulai merancang strategi dari sekarang. Kemudian
seperti biasa, dari capaian di Triwulan IV, tentukan poin mana saja yang harus
kita tindaklanjuti.” ucap Adriana.
Pada
kesempatan ini, Eko menyampaikan sarannya untuk meningkatkan kinerja
organisasi, “Mohon izin, Bu. Kalau boleh usul, ada baiknya kita menentukan role
model atau pegawai teladan khususnya untuk pelaksana dan membuat SK Tim
Pembangunan Zona Integritas.”
Kepala
Seksi Pelayanan Lelang Wahyu Hidayat turut menyalurkan aspirasinya, “Terkait
lelang, perlu diadakan rekonsiliasi antara Seksi Pelayanan Lelang dan Seksi
Hukum dan Informasi, khususnya tentang bea lelang. Hal ini perlu dilakukan agar
yang sudah terjadi di tahun 2019 tidak terjadi lagi di tahun ini.”
Pada
sesi diskusi ini, Adriana juga berharap agar pengelolaan anggaran bisa lebih
baik dan mendapatkan peringkat 1 atau penghargaan dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Oleh sebab itu, Adriana mengajak para hadirin
untuk selalu optimis dan menyusun strategi agar mampu menjawab tantangan di
tahun 2020.
Kegiatan
diakhiri dengan penjelasan singkat mengenai Profil Risiko oleh Pelaksana Seksi
Kepatuhan Internal Alif Arsyad Masykuri. Berdasarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya, terdapat 16 risiko yang perlu dimitigasi
oleh seluruh seksi di KPKNL Jakarta V. (Bela)