Jakarta – Pagi
yang cerah, tepat pukul 07.30 sehari menjelang hari Kemerdekaan RI,
KPKNL Jakarta IV melakukan kunjungan ke Museum Kebangkitan Nasional yang
terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 26 dalam rangka memperingati dirgahayu
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 Tahun.
Berangkat dengan long
march, rombongan pegawai KPKNL Jakarta IV tiba di Museum setelah 15
menit berjalan kaki. Rombongan menyempatkan berpoto di depan pintu masuk Meseum
yang dahulu dikenal dengan nama STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche
Artsen)atau Sekolah Dokter Bumiputra pertama di Indonesia. Sekolah yang
merupakan saksi dari kelahiran gerakan Boedi Oetomo. Gerakan kebangsaan pertama
di Indonesia yang berdiri pada 20 Mei 1908, yang sekaligus diperingati sebagai
hari Kebangkitan Nasional disetiap tahunnya.
Kunjungan ini
dilakukan untuk mengenang perjuangan para Pahlawan dalam memperoleh kemerdekaan
RI, sekaligus sebagai momentum agar para pegawai KPKNL Jakarta IV dapat
menghargai perjuangan para pahlawan dengan bekerja lebih giat memberikan
pelayanan yang optimal, mengelola aset, piutang dan lelang dengan lebih
profesional dan semata - mata untuk kemajuan pembangunan Republik Indonesia
Diawali dengan
memasuki ruang pengenalan untuk menyaksikan video sejarah singkat Museum
Kebangkitan Nasional dengan durasi 11 Menit. Video disajikan dengan sangat
atraktif, sehingga pengunjung antusias untuk menonton dan dapat langsung
mengerti sejarah Museum Kebangkitan Nasional.
Koleksi Museum Kebangkitan
Nasional meliputi benda-benda bersejarah dalam bentuk foto, replika, lukisan,
patung, diorama, maket, dan peralatan perang yang berkaitan dengan sejarah
perjuangan bangsa. Ada pun sistematika penataan benda-benda koleksi tersebut
disusun menurut periodisasi sejarah perjuangan yakni Ruang Pengenalan, Ruang
Sebelum Pergerakan Nasional, Ruang Awal Kesadaran Nasional, dan Ruang
Pergerakan Nasional
Dibawah ini, peristiwa
bersejarah yang terjadi di gedung kebangkitan nasional :
·
Dokter.
Wahidin Soedirohoesodo mengadakan ceramah tentang Studie Founds (bea siswa)
dengan pelajar STOVIA, Desember 1907.
·
Pelajar
STOVIA mendeklarasikan berdirinya organisasi modern pertama Boedi Oetomo, 20
Mei 1908.
·
Pelajar
STOVIA mendirikan organisasi kepemudaan pertama Tri Koro Dharmo, 7 Maret 1915.
·
Gedung
STOVIA mulai dipugar oleh Pemerintah DKI Jakarta, 6 April 1973.
·
Presiden
meresmikan pemanfaatan Gedung Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1974.
·
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan bangunan bersejarah Gedung Kebangkitan
Nasional sebagai Cagar Budaya, 12 Desember 1983.
·
Pemerintah
melalui Menteri Pendidikan dan kebudayaan menyelenggarakan sebuah meseum di
dalam Gedung Kebangkitan Nasional dengan nama Meseum Kebangkitan Nasional, 7
Februari 1984.
·
Museum
Kebangkitan Nasional menjadi Unit Pelaksana Teknis dibawah Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata, 13 Desember 2001.
·
Museum
Kebangkitan Nasional menjadi Unit Pelaksana Teknis dibawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2012.
·
Dengan
keberadaan Museum Kebangkitan Nasional, generasi muda saat ini khususnya para
pegawai KPKNL Jakarta IV diharapkan dapat mengerti arti penting keberadaan
STOVIA pada masa itu. Tempat tersebut menjadi tempat lahir dan berkembangnya
kesadaran berbangsa para pemuda pribumi yang kemudian menyebar keseluruh
pelosok nusantara.