Selasa tanggal 28 Januari 2020,
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III mendapatkan
kunjungan dari Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta beserta para Kepala Bidang Kanwil
DJKN DKI Jakarta. Bertempat di Ruang Lelang KPKNL Jakarta III, Jalan Prajurit
KKO Usman dan Harun No. 10, kunjungan sekaligus rapat dalam rangka One on One Meeting pembahasan evaluasi
kinerja tahun 2019 dan pembinaan Kanwil DJKN dihadiri oleh seluruh jajaran
pejabat eselon III, eselon IV maupun pelaksana KPKNL Jakarta III.
Rapat dibuka oleh Kepala KPKNL
Jakarta, Des Arman, dengan menyampaikan profil pegawai KPKNL Jakarta III,
Capaian IKU 2019, dan Rencana Aksi masing-masing unit eselon IV tahun 2020.
Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta, Hady Purnomo, mengucapkan terima kasih kepada
KPKNL Jakarta III atas capaian kinerjanya selama tahun 2019 yang telah membantu
'menghijaukan' capaian Kanwil DJKN DKI Jakarta. Secara garis besar kinerja
KPKNL Jakarta II sangat baik. NKO (Nilai Kinerja Organisasi) KPKNL Jakarta III
tahun 2019 adalah sebesar 111,41%.
KPKNL Jakarta III sudah
menyelesaikan rangkaian kegiatan revaluasi aset Barang Milik Pemerintah selama
3 tahun terakhir ini dan menyelesaikan Catatan Hasil Reviu (CHR) Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dimana KPKNL Jakarta III menempati
peringkat teratas dalam menindaklanjuti temuan APIP, agar terus dilakukan
perbaikan terutama K1 yang diberi waktu penyelesaian sampai dengan September
2020. Tahun 2019 KPKNL Jakarta III mendapatkan IKU yang challenging yaitu
Manfaat Ekonomi Pengelolaan Kekayaan Negara dan Nilai Kekayaan yang
Diutilisasi, namun menutup akhir tahun 2019 capaian yang dapat direalisasikan
jauh melebihi target yaang telah ditentukan.
Untuk target yang belum tercapai
yaitu PNBP Piutang Negara, Dewi Rahayu, Kepala Bidang Piutang Negara
menyampaikan agar Seksi Piutang Negara KPKNL Jakarta III melakukan mapping Berkas Kasus Piutang Negara
(BKPN) dan profiling debitur agar
potensi pengurusan piutang negara dapat digali lagi sehingga dapat terealisasi
pembayaran piutang negara. Dewi juga meminta agar melakukan pengkategorian
BKPN-BKPN yang usianya di bawah satu tahun, antara satu sampai sepuluh tahun
dan di atas sepuluh tahun, untuk dapat dilihat potensi pengurusannya agar dapat
dijadikan pedoman penyusunan rencana kinerja piutang negara tahun 2020. Selain
itu Dewi juga mengingatkan agar melakukan optimalisasi dan update Focus PN agar data yang tersaji selalu data yang terbaru.
Realisasi PNBP Piutang Negara KPKNL Jakarta III tahun 2019 adalah 87,35% dari
target yang ditetapkan.
Dalam bidang lelang, realisasi
PNBP Lelang KPKNL Jakarta III di tahun 2019 ini mencapai 203,58% dari target
yang ditetapkan. Kedepannya Harmani Sri Mumpuni sebagai Plt Kabid Lelang
meminta agar capaian ini terus dipertahankan. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder untuk dapat menyusun potensi
lelang tahun 2020 terutama dengan pihak perbankan dalam hal waktu dan dokumen
pengajuan permohonan lelang, agar dapat meminimalisir penumpukan pengajuan
lelang yang biasa terjadi di triwulan IV dan mengurangi jumlah lelang batal
karena kekurangan berkas ataupun karena TAP (tidak ada peminat). Selain itu
seksi Lelang juga diminta untuk merekap capaian kinerja lelang per cabang dari
beberapa jenis lelang.
Dalam hal Pengelolaan Kekayaan
Negara capaian target KPKNL Jakarta III berhasil mencapai 393,35% untuk PNBP
Aset dan Cost Saving, sedangkan
presentase Nilai Kekayaan negara yang Diutilisasi KPKNL Jakarta III mencapai
2318,62%. Indeks Ketepatan Waktu Penyelesaian Kekayaan Negara berhasil mencapai
96,47 atau 113,49% dari target nilai indeks 85. Kepala Bidang Pengelolaan
Kekayaan Negara Ahsanul Mahrom meminta
dilakukan mitigasi atas Sertipikasi BMN karena tahun 2021 ditargetkan untuk
selesai proses sertipikasi tanah dimana obyek terbanyak ada di KPKNL Jakarta
III (lebih dari 3000 NUP ada di satker Kementerian PUPR). Tahun 2020 ini Kantor
Pusat DJKN berencana meluncurkan program baru yaitu Optimalisasi BMN, dimana
KPKNL Jakarta III sudah mengusulkan aset yang akan dilombakan. Selain itu,
menindaklanjuti kegiatan revaluasi aset, perlu dibuat time line pelaksanaan
perbaikan reval K1 yang harus selesai September 2020.
Kepala Bidang Penilaian, Ari
Fitri Mahesa dalam pengarahannya menyampaikan agar dilakukan penertiban berkas
terutama dalam hal penyimpanan mohon untuk ditata kembali sehingga mudah dicari
saat dibutuhkan. Dilakukan backup juga terhadap softcopy file. Beliau juga mengingatkan terdapat 2 IKU baru di
tahun 2020 yaitu Deviasi Nilai Ketergunaan Hasil Penilaian dan Persentase Hasil
Nilai yang digunakan dalam Pemanfaatan dan Pemindahtanganan BMN, agar dilakukan
mitigasi resiko agar dapat mencapai target IKU yang dimaksud.
Dalam hal Kepatuhan Internal,
Hukum, dan Informasi Kepala Bidang KIHI, Harmani Sri Mumpuni menyampaikan agar
Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Jakarta III selalu melakukan update sibankum, identifikasi PPID,
optimalisasi penggunaan web/portal DJKN dan media sosial untuk mempublikasikan
produk dan layanan KPKNL Jakarta III. Harmani juga mengingatkan 12 Area Rawan Fraud di DJKN untuk meminimalisir
terjadinya pelanggaran. Seksi Kepatuhan Internal berperan sebagai lapis kedua
setelah Kepala Kantor dalam three lines
of defence, diharapkan seksi KI dapat berperan maksimal dalam quality control supaya bisa memastikan
organisasi tetap berjalan sesuai arah yang ditetapkan. Harmani juga memaparkan
Survey Kepuasan Pengguna Layanan di DJKN yang berhasil mencapai poin 4,61
dimana indeks kepuasan pengguna layanan pada KPKNL Jakarta III mencapai 4,89.
Indeks ini lebih tinggi daripada indeks kepuasan agregat Kemenkeu yang sebesar
4,59.
Terakhir Kepala Bagian Umum
Kanwil DJKN DKI Jakarta, Riyanto,
meminta agar menyusun penyerapan anggaran dan kegiatan dengan benar,
penghematan anggaran juga harus sudah mulai disusun dari sejak awal tahun.
Beliau juga mengingatkan kepada para atasan agar merekomendasikan pegawai
dibawahnya untuk mengembangkan kompetensinya. Rekomendasi ini dituangkan pada
saat menyusun Dialog Kinerja Individu melalui Aplikasi E- Perfomance.
Menutup
acara ini kembali disampaikan bahwa IKU 2020 lebih challenging tapi dengan kerja sama dan sinergi yang baik
mudah-mudahan target IKU bisa tercapai. Selain itu perlu bagi seluruh pegawai
meniatkan bekerja dengan tulus untuk ibadah, menerapkan lima core values Kemenkeu dalam keseharian,
agar kita menjadi lebih baik lagi baik secara individu maupun organisasi. (cna)