Jakarta - Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III mengadakan Sosialisasi Revaluasi dan Tata cara Penilaian Kembali Barang Milik Negara
(BMN) selama dua hari, pada Rabu hingga Kamis
(10-11 Januari 2018) di Aula Kanwil DJKN DKI Jakarta lantai
3. Hari pertama diikuti oleh 62 Satuan Kerja dari Kementerian Agama, dan hari
kedua diikuti 37 Satuan Kerja dari
Kementerian PUPR.
Kepala
KPKNL Jakarta III, Dharma Setiawan, dalam pembukaannya mengatakan demi
mempercepat penilaian kembali terhadap aset-aset yang dimiliki kementerian
tersebut maka diperlukan kerjasama semua pihak. Kepala KPKNL Jakarta III juga
menghimbau agar Satuan Kerja rajin meng-update aplikasi SIMAK dan
SIMAN untuk mempercepat proses revaluasi.
Dalam
kesempatan tersebut, Kepala Bidang PKN Kanwil DJKN Jakarta, Jati Wiryawan,
menambahkan agar proses inventarisasi dilakukan dengan lebih cepat agar tidak
mempengaruhi opini publik yang disebabkan nilai aset BMN sudah tidak
mencerminkan nilai wajar, hal ini mengingat baru sekitar 60% aset yang telah
selesai dinilai. Saat ini, dari hasil Revaluasi BMN sudah dapat menaikkan nilai
aset BMN Kementerian/Lembaga secara nasional dari Rp. 1.200 T menjadi Rp. 2.300
T. Untuk wilayah Jakarta sendiri, per Desember 2017 revaluasi sudah menghasilan
sekitar Rp. 800 T, naik dua kali lipat dari beberapa bulan sebelumnya yang
masih berada di kisaran Rp. 435 T, nilai tersebut belum termasuk aset besar
seperti milik TNI dan Kementerian Perhubungan. Jati Wiryawan juga menyatakan
Kanwil DJKN DKI Jakarta akan selalu memberi dukungan program revaluasi untuk
itu setiap Satuan Kerja diharapkan tetap memiliki spirit dalam menuntaskan
proses revaluasi ini.
Selanjutnya,
Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara, Endah Fariana menyatakan bahwa
masih ada beberapa hambatan dalam proses Revaluasi BMN antara lain dalam
penyiapan data awal berupa bentuk formulir belum sesuai dengan yang tertera di
SIMAN. Selain itu, diperlukan kerjasama yang baik kedua belah pihak (KPKNL dan
Satker) untuk saling melakukan koreksi agar masalah dapat diperbaiki bersama
dan cepat. Satker diharapkan tidak segan untuk melakukan konsultasi dengan
KPKNL Jakarta III. Endah Fariana menambahkan bahwa sebenarnya proses revaluasi
80%-nya dikerjakan oleh Satuan Kerja sendiri, selebihnya merupakan bagian dari
KPKNL untuk melakukan penilaian. Namun pada praktiknya, KPKNL Jakarta III juga
melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis dengan tujuan untuk memperlancar
proses revaluasi. Dalam hal ini, bimbingan teknis terkait aplikasi SIMAN
revaluasi dilakukan oleh staf PKN, Denev Vebriyanto.
Sebagai tambahan informasi,
pada tahun lalu (2017) telah dilakukan kegiatan yang sama yaitu revaluasi
dengan Satker yang mencakup aset BMN sebanyak 6.367 NUP yang dikoreksi menjadi
target baru 4.830 NUP, dengan jumlah
total BAR IP SELESAI sejumlah 9.930 NUP. Hal ini menjadikan KPKNL Jakarta III di peringkat pertama nasional dengan
pencapaian 205.59%. Sedangkan pada tahun 2018 ini target revaluasi BMN mencakup 10.207 NUP. (Risman-KPKNL Jakarta
III/Photographer: Nadia Safira)