Dumai - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Dumai mengikuti kegiatan In House Training (IHT) yang diselenggarakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Setditjen KN) pada hari Selasa tanggal 03 Juli 2018 di lapangan olah raga KPKNL Dumai. Kegiatan IHT diikuti oleh seluruh pegawai yang terdiri dari pejabat, pelaksana, pegawai honorer (satpam dan pramubhakti) serta pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di KPKNL Dumai.
Lokakarya dengan kegiatan IHT memberikan penekanan pada soft competency yang mendukung
pelaksanaan tugas pegawai DJKN. IHT bertemakan “Bersinergi
Untuk Negeri, Revaluasi BMN Tuntas Berkualitas” merupakan kerjasama antara
Setditjen KN dengan Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan (BPPK). Fasilitator yang hadir yaitu Lusia Agasty (Uci) dari Bagian Kepegawaian Setditjen KN,
Arief Risman (Widyaswara) dan Kusnan
Hidayat dari Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia BPPK.
Dalam sambutannya,
Kepala KPKNL Dumai, Dirmanti Jaya mengucapkan selamat datang kepada
Bapak/Ibu fasilitator di Kota Dumai yang
memiliki sebutan “Bumi Lancang Kuning”. Menurutnya seluruh
pegawai KPKNL Dumai harus memiliki Hard Competency
(HC) dan Soft Competency (SC). Hard
competency yaitu kompetensi teknis terkait tugas dan fungsi, sedangkan soft competency berupa motivasi, sikap, perilaku,
komunikasi, serta kerja sama yang baik. Dirmanti mengharapkan seluruh pegawai mengikuti kegiatan IHT
dengan sunguh-sunguh.
Kegiatan IHT dibagi menjadi 2
(dua), yang pertama kegiatan peningkatan soft
competency dengan fasilitator dari BPPK dan yang
kedua kegiatan pemaparan tentang kepegawaian yang disampaikan oleh Bagian Kepegawaian Setditjen KN.
Kegiatan pertama, yaitu peningkatan soft competency dengan tema Teamwork & Collaboration, Problem Solving Analysis, Communication, dan Drive for Result. Materi soft
competency dikemas dalam permainan opposite
game, permainan kereta balon, permainan
logika angka, permainan manusia dan kanibal, serta permainan memindahkan air. Permainan
dipandu oleh Arief Risman (Widyaswara) dan Kusnan Hidayat. Peserta dibagi menjadi 6
(enam) kelompok dengan masing-masing beranggotakan 7-8 orang.
Pada permainan pertama, Opposite Game, Peserta IHT diajak untuk
meningkatkan konsentrasi. Selanjutnya peserta diajak untuk meningkatkan kerja
sama dan kekompakan pada permainan kedua yaitu Kereta Balon, dimana masing-masing peserta dalam kelompok berbaris sejajar kebelakang
seperti kereta dengan perantara balon yang ditempel diantara peserta. Dengan
posisi seperti itu, masing-masing kelompok diminta untuk memindahkan kelereng
di suatu tempat ke tempat lain di seberangnya. Berbeda dari permainan pertama
dan kedua, pada permainan ketiga dan
keempat, peserta diajak bermain menyeberangkan orang dengan senter dan bermain manusia/kanibal, yang keduanya memerlukan logika angka. Lalu yang terakhir adalah permainan memindahkan air dari ember sampai ke botol.
Dalam permainan ini, peserta diharuskan untuk kreatif, bekerjasama,
berkomunikasi, dan mengikuti aturan untuk mencapai tujuan bersama.
Setelah istirahat, IHT dilanjutkan di
ruangan tertutup. Arief Risman memberikan evaluasi
permainan yang dilaksanakan. Beberapa peserta diberi kesempatan untuk
menyampaikan pesan dan kesan terhadap
permainan yang dilaksanakan. Sebagian besar menyatakan bahwa permainan dapat
meningkatkan keakraban antar pegawai, kerjasama, komunikasi, sinergi dan
lain-lain. Setelah evaluasi permainan, Arief menyampaikan
materi cara berkomunikasi. Menurutnya ada 5 (lima) kunci utama komunikasi yang efektif yaitu membangun
kedekatan, mendengarkan, bertanya, mengulang dan mengapresiasi.
Peserta diajak untuk berlatih berkomunikasi efektif, bagaimana cara
berkomunikasi yang baik dan menciptakan rasa ramah pada lawan bicara.
Masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk bercerita dengan teman
disebelahnya dengan diperbolehkan memberikan tanggapan atau tidak.
Kegiatan yang kedua, yaitu pemaparan tentang pegawai yang disampaikan oleh Lusia Agasty dari Bagian
Kepegawaian Sekretariat DJKN. Lusia menjelaskan tentang peta pegawai, monitoring
presensi, kompetensi dan potensi. Selain itu juga dipaparkan tentang current issue kepegawaian antara lain
mekanisme percepatan kenaikan, penerapan paperless
report pada bagian kepegawaian sesuai surat Sesditjen KN Nomor S-1613/KN.1/2017 tgl 10 Okt 2017, daftar jabatan fungsional yang
dapat diterapkan di DJKN, dan program manajemen talenta beasiswa. Setelah
itu dilakukan kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab terkait beberapa isu dan masalah kepegawaian di KPKNL Dumai.
Acara ditutup pada pukul 16.30 WIB oleh Dirmanti dengan mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan kepada fasilitator. Menurutnya permainan yang diberikan dalam IHT mampu meningkatkan kerja sama dan sinergi antar pegawai KPKNL Dumai. Sinergi yang terbangun tersebut, tentunya sangat bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan KPKNL Dumai kepada stakeholder.