Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
2023 Asian Regional Public Debt Management Forum
Muhamad Fur'qon
Senin, 13 Maret 2023   |   224 kali

Bertempat di ruang konferensi Hotel Conrad, Badung, Bali pada tanggal 8 sampai dengan 10 Maret 2023 diselenggarakan acara 2023 Asian Regional Public Debt Management Forum. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan bekerjasama dengan  Asian Develompent Bank (ADB). Forum ini adalah wadah bagi pejabat pemerintah untuk menambah pengetahuan dan berbagi informasi terkait pengelolaan utang publik.

 

Acara di buka oleh Wakil Presiden ADB bidang Keuangan dan Manajemen Risiko, Roberta Casali dengan sambutan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Keuangan Kemenkeu RI, Suminto. Seperti forum yang telah dilaksnakan sebelumnya, dalam forum ini pemerintah negara-negara Asia bersama dengan ADB melaksanakan pembahasan mencakup pengembangan dan implementasi strategi pengelolaan utang, kerangka kelembagaan, hukum dan tata kelola untuk pengelolaan utang publik, pengembangan pasar surat berharga negara dalam negeri, akses pasar modal internasional, analisis utang publik, kewajiban kontinjensi dan risiko fiskal dan komposisi portofolio utang dan manajemen risiko.

 

Forum ini dibagi menjadi 10 sesi dengan topik-topik seputar pengelolaan utang. Sesi pertama membahas pengelolaan utang yang efektif dalam kondisi makroekonomi saat ini dengan banyaknya tantangan, terutama dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global dan beberapa negara, level utang yang tinggi. Sesi kedua membahas mengenai prospek ekonomi global dan regional dengan penekanan pada kawasan Asia dan Pasifik. Pembahasan mencakup rencana pembangunan utama dan potensi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Sesi ketiga membahas mengenai tantangan pengelolaan utang yang dihadapi untuk memenuhi persyaratan ESG (Environmental, Social and Governance) dan faktor transisi hijau.

 

Sesi keempat membahas peran kerjasama internasional dalam mempromosikan ekonomi berkelanjutan dimana lembaga-lembaga bantuan terus menjadi sumber yang berharga untuk penyediaan bantuan bilateral atau Official Development Assistance (ODA) untuk negara berkembang berpenghasilan rendah. Dan sesi kelima, sesi terakhir di hari pertama membahas mengenai perkembangan pasar utang mata uang domestik. Selama 10-15 tahun terakhir, pertumbuhan pasar obligasi mata uang lokal di kawasan Asia-Pasifik sangat signifikan dan banyak negara anggota ADB yang telah memiliki pasar mata uang lokal yang berkembang dengan baik.

 

Sesi keenam pada hari kedua membahas koordinasi pengelolaan utang, kebijakan fiskal, dan kebijakan moneter. Koordinasi diperlukan untuk merumuskan tujuan dan strategi pengelolaan utang dalam konteks kerangka kebijakan fiskal dan moneter pemerintah. Sesi ketujuh dibagi menjadi dua sesi yang membahas mengenai tantangan pengelolaan utang publik di negara kecil dan hubungan investor. Sesi 7a membahas pengalaman beberapa negara kecil dalam pengelolaan utang dan bagaimana mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Sedangkan sesi 7b menjelaskan apa saja yang diperlukan dalam program hubungan dengan investor dan bagaimana negara mengelola program tersebut. Sesi kedelapan juga terbagi atas  dua sesi dimana sesi 8a membahas kas negara dan manajemen likuiditas yang menjelaskan mengapa manajemen kas dan likuiditas negara dan interaksinya dengan area kebijakan lainnya penting untuk setiap manajer utang dan praktik apa yang digunakan dalam mengelola kas negara dan likuiditas tersebut. Sedangkan sesi 8b membahas mengenai tren dalam adopsi TIK dan teknologi oleh operator manajemen utang yang memberikan informasi tentang tren terkini di bidang TIK dan berbagi pengalaman manajer utang dalam mengadopsi teknologi baru untuk pengelolaan utang.

 

Pada hari terakhir, forum membahas dua topik yang tidak kalah penting. Sesi ke sembilan membahas tentang pengelolaan risiko fluktuasi harga komoditas. Sesi ini mengkaji apakah operator pengelola utang mampu menyertakan fluktuasi harga komoditas dalam analisis risiko dan strategi pengelolaan utang jangka menengah mereka. Sesi terakhir membahas mengenai pengawasan dan pelaporan pengelolaan utang publik. Dalam sesi ini, pembicara berbagi pengalaman mengenai pendekatan yang berbeda dalam pengawasan operasi pengelolaan utang publik, persyaratan pelaporan, dan apa kekuatan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan.

 

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini