Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Public Speaking : Keterampilan Penting Yang Harus Dimiliki Pegawai.
Heni Kholifatul Ulum
Senin, 08 April 2019   |   1342 kali

Denpasar (27/3). Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbicara di depan khalayak umum (public speaking), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar mengadakan kegiatan Satu Jam Saja (SJS) pada Rabu (27/03) bertempat di Aula Lantai 2 KPKNL Denpasar. Pada kesempatan kali ini, Fahrizi Fatahilah didaulat untuk menyampaikan materi mengenai public speaking kepada seluruh pejabat dan pegawai dilingkungan KPKNL Denpasar.

Mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati “Kita perlu memasukkan unsur emosi (human touch) di dalam cara kita berkomunikasi. Bagaimana pentingnya mengkomunikasikan (kinerja pemerintah kepada masyarakat secara efektif), kalau kita bicara hanya tentang angka saja, orang tidak akan tahu. Kalau saya bicara terlalu teknis, orang tidak mau lihat”.

Diawal penyampaian, Fahrizi terlebih dahulu mengenalkan jenis-jenis karakter yang mungkin dimiliki seseorang. Secara umum karakter seseorang dikelompokkan menjadi empat, yaitu Avoider, Resister, Accepter, dan Seeker. “Seorang avoider cenderung menghindari presentasi, resister cenderung menolak untuk presentasi, accepter adalah karakter yang akan melakukan presentasi karena bagian dari pekerjaan, dan seeker adalah karakter yang cenderung mencari peluang untuk berbicara di depan publik”, jelas Fahrizi.

Lebih lanjut ia menyampaikan, sebagai seorang public speaker, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain membuat pendengar mengerti dan tertarik  dengan materi yang disampaikan. “Ketika berbicara di depan umum artikulasi harus jelas, tempo tidak terlalu cepat, volume suara cukup lantang, dan tentunya materi yang disampaikan logis serta dapat diterima oleh audience”, tambahnya.

Berhasil tidaknya sebuah presentasi bergantung pada kepercayaan diri pembicara. Menurut Fahrizi, faktor yang mempengaruhi kenyamanan dan tingkat kepercayaan diri seseorang antara lain kondisi badan, busana yang dikenakan, ruangan yang kondusif, persiapan cukup, dan wawasan yang luas. Kebiasaan membaca, mendengarkan radio, menonton televisi, bergaul dengan banyak teman, dan mengunjungi tempat-tempat baru sedikit banyak akan meningkatkan wawasan seseorang. “Public speaking ini ilmu yang paling susah menurut saya, belajarnya tidak cukup satu dua kali tapi setiap hari harus diasah dan dilatih”, ujarnya

Peserta sangat antusias menyimak materi yang disampaikan oleh Fahrizi. Kepala KPKNL Denpasar, Wahyu Nendro turut hadir dalam kegiatan tersebut. “Materi ini
cukup menarik dan semua pegawai wajib untuk bisa, memang diperlukan pembiasaan untuk meningkatkan kepercayaan diri”, pungkas Wahyu. (teks//foto: Heni/Maya)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini