Denpasar - Jumat (4/5), para pegawai Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar berkumpul di Aula KPKNL
Denpasar, untuk menghadiri rapat rutin, yakni rapat evaluasi kinerja KPKNL
Denpasar Triwulan I 2018. Rapat yang dipimpin Kepala KPKNL Denpasar tersebut
membahas capaian Kinerja dan berbagai kendala selama bulan Januari sampai
dengan April 2018. Ada lima poin penting yang dibahas oleh Syamsudin, Kepala
KPKNL Denpasar, yakni Masalah IKU (Indeks Kinerja Utama) Lelang, Masalah PNBP
(Penerimaan Negara Bukan Pajak), Utilasi BMN (barang milik Negara), Piutang
Negara dan Revaluasi BMN.
Pertama Syamsudin
memaparkan tentang IKU lelang yang semakin menantang dibandingkan tahun 2017
yang lalu. Lelang memiliki IKU baru yakni 30% harus laku selain IKU frekuensi
lelang dan Pokok Lelang. Untuk mencapai hal tersebut, Syamsudin menyampaikan
beberapa strategi yakni, pertama dilakukan seleksi terhadap permohonan lelang
eksekusi Hak Tanggungan (HT), permohonan yang memiliki potensi laku besar
hendaknya diutamakan sementara permohonan yang nilai limit nya diatas harga
pasar, penetapanya bisa pelan-pelan untuk memberi kesempatan kepada pemohon
lelang memasarkan obyek lelangnya. Strategi kedua adalah memprioritaskan lelang
BMN, BMD dan barang rampasan yang selama ini hampir seratus persen laku.
Syamsudin juga
menekankan kepada seksi penilaian dan tim penilaian agar memberikan pelayanan
penilaian terhadap BMN, BMD dan barang rampasan kejaksaan yang dijual secara
lelang agar diselesaikan dengan sangat cepat. Jadi peran penilaian juga sangat
penting dalam meningkatan kinerja lelang. Syamsudin juga menyampaikan, untuk
lelang BMD, KPKNL Denpasar telah melakukan koordinasi dengan beberapa Pemkab
(Pemerintah Kabupaten) yang sudah siap mengajukan permohonan lelang. Koordinasi
juga dilakukan dengan Kejaksaan di wilayah kerja KPKNL Denpasar.
Berikutnya, Syamsudin
membahas mengenai PNBP. Syamsudin menyampaikan, “Permohonan penilaian kita
sangat banyak, saya harapkan bisa diselesaikan dalam waktu satu dua hari, bukan
dalam satu dua minggu, karena jika laporan penilaian terlambat, maka capaian
PNBP baik dalam bidang pemanfaatan BMN maupun dalam bidang lelang juga akan
terlambat, “ tegasnya dihadapan sekitar tiga puluh pegawai yang menghadiri
rapat pagi ini.
Di bidang Pengelolaan
BMN, KPKNL Denapsar juga mendapatkan target Utilasi BMN yang cukup tinggi yakni
sekitar 1,4 Trilyun namun sampai triwulan I ini capaian baru beberapa puluh
milyar saja. Oleh karena itu syamsudin menyarankan agar kita bekerja lebih giat
dan teliti terutama dalam pengawasan pengendalian (wasdal) BMN, “Surat wasdal
tolong lebih diteliti jangan sampai ada yang salah,“ tegasnya.
Sedangkan dalam bidang
piutang Negara, menurut Syamsudin capaiannya untuk Triwulan I ini sudah sangat baik. “target PNDS (Piutang Negara
dapat selesai) setahun sudah tercapai 25persen, harapan saya PNDS bisa tercapai
target 50 persen dalam waktu dekat ini, sehingga seksi PN lebih banyak
dapat membantu tim revaluasi BMN, karena
untuk target PN sudah aman.” Ungkapnya.
Dan yang terakhir
dibahas mengenai Revaluasi BMN. Syamsudin menyampaikan agar tidak gagap di
akhir periode revaluasi, sebaiknya diatur jadwal dan perencanaan yang lebih
matang. Syamsudin memerintahkan agar minggu besok Tim dapat mengerahkan semua kru
yang ada untuk menyukseskan program ini.
Terakhir Syamsudin
mengingatkan agar pegawai bekerja lebih ekstra keras dan meningkatkan sinergi
antar seksi dan tentunya tidak lupa meningkatkan disiplin dimana Kementerian
keuangan (kemenkeu) memiliki budaya kerja untuk bisa hadir dua menit sebelum
rapat dimulai. Syamsudin juga mengingatkan agar kesalahan yang pernah terjadi
di tahun 2017 tidak terulang di tahun 2018. (teks: dipa, foto: maya)