Denpasar - Jumat (4/5) di aula Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar, seusai rapat kinerja,
untuk pertama kalinya di tahun 2018 ini diselenggarakan kembali program berbagi
pengetahuan Setengah Jam Saja (SJS) yang sudah dimulai oleh KPKNL Denpasar
sejak tahun kemarin. Tema yang diangkat kali ini adalah “Oleh-Oleh Ilmu
Pengetahuan Pengelolaan Aset dan Penilaian dari Malaysia.” Tema ini dirasa
sangat tepat di tengah seluruh pegawai DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara) sedang dihadapakan pada euphoria
penilaian kembali BMN.
Narasumber pada kegiatan
ini adalah Arif Subagyo, Kasi Piutang Negara KPKNL Denpasar, yang merupakan
adalah salah satu peserta/anggota delegasi perwakilan Indonesia dalam 9th International Real Estate Research
Symposium (IRERS) 2018 di Malaysia.
Arif Subagyo menceritakan
keikutannya dimulai ketika ia masih bertugas di Kantor pusat DJKN, yaitu dengan
mengirimkan abstrak paper ke panita
dan setelah diterima dilanjutakan dengan mengembangkannya menjadi full paper. Proses penulisan papernya
sendiri dibimbing oleh kantor pusat dan Tim dari PKN STAN.
IRERS merupakan acara
internasional yang diadakan selama dua tahun sekali oleh INSPEN, Kementerian
Keuangan Malaysia yang dihadiri oleh beberapa Negara seperti Indonesia,
Australia, Inggris, dan beberapa negara asia dan afrika lainnya.
Indonesia, yang diwakili
oleh DJKN Kemenkeu sendiri sudah empat kali ikut dalam acara dua tahunan ini. “Kami
delegasi Indonesia terdiri atas tujuah orang mengirimkan full paper dalam
bahasa inggris didampingi saat persiapan saat bulan maret dan april,” ungkap
Arif.
Arif menyampaikan rasa
syukurnya mengikuti acara ini karena mendapatkan banyak pengalaman menarik
terutama untuk membangun jaringan internasional. Dia menyatakan “Ada dua
universitas di Malaysia mengapresiasi Penilaian yang di DJKN-Kemenkeu RI lebih
maju daripada Penilaian di Malaysia.”
Dua papers DJKN mendapatkan award yakni paper mengenai penilaian pulau kecil, dan paper mengenai penilaian terhadap intagible asset, yang sempat digadang-gadang menjadi best paper. Arif menegaskan hal ini
membuktikan bahwa anak-anak DJKN mampu menyalurkan/menemukan ide-ide baru. “Ada
Satu hal yang baru bagi mereka (Malaysia, red) adalah kita sudah mulai memasukan
pengelolaan aset Negara kedalam core
business Kementerian keuangan,” ujar Arif dengan penuh semangat.
Tim Delegasi Indonesia
menyampaikan tiga paper terkait pengelolan aset negara. Tim dari Malaysia sangat berminat untuk mengembangkan juga
tentang pengelolaan aset di negara mereka. Salah tujuan atau hal penting yang
kami sampaikan dalam pengelolaan asset adalah mengenai cost saving, kerjasama pemanfaatan (KSP) dan optimaliasi asset
lainnya. Pola Public private partnership yang telah diterapkan di Indoensia
juga diminati untuk dikembangkan oleh Malaysia.
Kepala KPKNL Denpasar Syamsudin
menyampaikan harapan agar semua pegawai KPKNL Denpasar terutama yang masih muda
semakin terinspirasi untuk berkarya dan mengembangkan diri.
Arif Subagyo berhasil
menyemangatkan dan menginspirasi para pegawai KPKNL Denpasar, khususnya yang
berkecimpung dan tertarik akan bidang Penilaian dan pengelolaan aset. Baik Arif
subagyo menegaskan dan meyakinkan bahwa kita bisa berkiprah dan berhasil
mendapat pengakuan di dunia internasional. “Mari kembangkan knowledge dan skill untuk mendukung tusi DJKN” tegasnya mengakhiri diskusi yang
berlangsung sekitar setengah jam lebih tersebut diikuti dengan tepuk tangan
riuh para hadirin yang khusuk mendengarkan. (teks: dipa, Foto: Maya/Arif )