Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Tim Delegasi Indonesia mendapatkan Penghargaan di IRERS 2018 Malaysia
I Wayan Dipayana Ekantara
Sabtu, 05 Mei 2018   |   240 kali

Denpasar - Jumat (4/5) di aula Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar, seusai rapat kinerja, untuk pertama kalinya di tahun 2018 ini diselenggarakan kembali program berbagi pengetahuan Setengah Jam Saja (SJS) yang sudah dimulai oleh KPKNL Denpasar sejak tahun kemarin. Tema yang diangkat kali ini adalah “Oleh-Oleh Ilmu Pengetahuan Pengelolaan Aset dan Penilaian dari Malaysia.” Tema ini dirasa sangat tepat di tengah seluruh pegawai DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) sedang dihadapakan pada euphoria penilaian kembali BMN.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Arif Subagyo, Kasi Piutang Negara KPKNL Denpasar, yang merupakan adalah salah satu peserta/anggota delegasi perwakilan Indonesia dalam 9th International Real Estate Research Symposium (IRERS) 2018 di Malaysia.

Arif Subagyo menceritakan keikutannya dimulai ketika ia masih bertugas di Kantor pusat DJKN, yaitu dengan mengirimkan abstrak paper ke panita dan setelah diterima dilanjutakan dengan mengembangkannya menjadi full paper. Proses penulisan papernya sendiri dibimbing oleh kantor pusat dan Tim dari PKN STAN.

IRERS merupakan acara internasional yang diadakan selama dua tahun sekali oleh INSPEN, Kementerian Keuangan Malaysia yang dihadiri oleh beberapa Negara seperti Indonesia, Australia, Inggris, dan beberapa negara asia dan afrika lainnya.

Indonesia, yang diwakili oleh DJKN Kemenkeu sendiri sudah empat kali ikut dalam acara dua tahunan ini. “Kami delegasi Indonesia terdiri atas tujuah orang mengirimkan full paper dalam bahasa inggris didampingi saat persiapan saat bulan maret dan april,” ungkap Arif.

Arif menyampaikan rasa syukurnya mengikuti acara ini karena mendapatkan banyak pengalaman menarik terutama untuk membangun jaringan internasional. Dia menyatakan “Ada dua universitas di Malaysia mengapresiasi Penilaian yang di DJKN-Kemenkeu RI lebih maju daripada Penilaian di Malaysia.”

Dua papers DJKN mendapatkan award yakni paper mengenai penilaian pulau kecil, dan paper mengenai penilaian terhadap intagible asset, yang sempat digadang-gadang menjadi best paper. Arif menegaskan hal ini membuktikan bahwa anak-anak DJKN mampu menyalurkan/menemukan ide-ide baru. “Ada Satu hal yang baru bagi mereka (Malaysia, red) adalah kita sudah mulai memasukan pengelolaan aset Negara kedalam core business Kementerian keuangan,” ujar Arif dengan penuh semangat.

Tim Delegasi Indonesia menyampaikan tiga paper terkait pengelolan aset negara. Tim dari Malaysia  sangat berminat untuk mengembangkan juga tentang pengelolaan aset di negara mereka. Salah tujuan atau hal penting yang kami sampaikan dalam pengelolaan asset adalah mengenai cost saving, kerjasama pemanfaatan (KSP) dan optimaliasi asset lainnya. Pola Public private partnership yang telah diterapkan di Indoensia juga diminati untuk dikembangkan oleh Malaysia.

Kepala KPKNL Denpasar Syamsudin menyampaikan harapan agar semua pegawai KPKNL Denpasar terutama yang masih muda semakin terinspirasi untuk berkarya dan mengembangkan diri.

Arif Subagyo berhasil menyemangatkan dan menginspirasi para pegawai KPKNL Denpasar, khususnya yang berkecimpung dan tertarik akan bidang Penilaian dan pengelolaan aset. Baik Arif subagyo menegaskan dan meyakinkan bahwa kita bisa berkiprah dan berhasil mendapat pengakuan di dunia internasional. “Mari kembangkan knowledge dan skill untuk mendukung tusi DJKN” tegasnya mengakhiri diskusi yang berlangsung sekitar setengah jam lebih tersebut diikuti dengan tepuk tangan riuh para hadirin yang khusuk mendengarkan. (teks: dipa, Foto: Maya/Arif )

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini