Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Monitor Perkembangan Revaluasi, Dirjen Kekayaan Negara Blusukan di Bali!
I Wayan Dipayana Ekantara
Selasa, 17 Oktober 2017   |   1012 kali

Denpasar - Direktur Jenderal  Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Isa Rachmatarwata bersama rombongan tiba di Bali, Kamis (12/10/2017). Kunjungan kerja ini dalam rangka meninjau secara langsung pelaksanaan kegiatan Revaluasi BMN di Wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Ditengah perjalanan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Gedung Keuangan Negara, orang nomor satu di DJKN ini berkesempatan mampir untuk meninjau beberapa aset sitaan KPK yang berada di Denpasar.

Salah satu aset yang ditinjaunya adalah sebuah bangunan megah tiga lantai di Jalan Imam Bonjol milik Kementerian Keuangan yang dulu bernama Avanee Recidence dan difungsikan sebagai rumah kos dan saat ini digunakan sebagai mess para pegawai Kementerian Keuangan di Denpasar.

Selanjutnya, ia menyempatkan diri meninjau aset milik Kementeriaan Pertahanan cq. TNI yang berada dijantung kota Denpasar tepatnya di jalan Imam Bonjol yang saat ini sudah dioptimalkan untuk pemanfaatan berupa kerja sama pemanfaatan dengan pihak ketiga. Aset dimaksud salah satu diantaranya adalah aset yang saat ini dijadikan supermarket dan pertokoan elit di kota Denpasar.

Saat tiba di Gedung Keuangan Negara Denpasar, Isa menyambangi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL) Denpasar. Dan dengan senyum khasnya ia menyalami satu persatu pegawai dan dilanjutkan dengan meninjau tiap sudut ruangan kantor di KPKNL Denpasar seperti Ruang APT, Ruang Rekonsiliasi, serta Ruang Arsip.

Dalam tiap ruangan yang dikunjungi, ia sempatkan untuk berinteraksi dengan para pegawai. Isa mengapresiasi ruangan dan fasilitas yang ada di KPKNL Denpasar yang sudah cukup nyaman dan memadai. “Di sini sudah cukup lega dan nyaman nih ruangannya," ujar Isa.

Selesai menyisir tiap ruangan pada KPKNL Denpasar, Isa melanjutkan meninjau Kantor Wilayah DJKN yang berada tepat disamping gedung KPKNL. Tidak berbeda dengan saat di KPKNL, satu persatu pegawai pun disalaminya sambil meninjau setiap ruangan kantor. 

Padatnya kegiatan tidak menyurutkan langkahnya untuk memberikan arahan kepada para pegawai yang hadir. Kepala Kanwil DJKN Balinusra, Ngakan Putu Tagel dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dan pengarahan yang diberikan oleh Dirjen Kekayaan Negara DJKN.

Dalam arahannya, Isa menyampaikan bahwa salah satu tujuan utama dari kunjungannya kali ini adalah monitoring dan evaluasi (monev) terhadap perkembangan pelaksanaan Revaluasi BMN terutama di KPKNL Denpasar yang kelihatannya masih relatif sangat rendah persentase penyelesaiannya. “Pak Syamsudin sempat bikin saya deg-degan”, canda Isa.

Isa menekankan pentingnya perencanaan dan strategi dalam Revaluasi BMN agar tercapai hasil yang lebih efektif. Kepala KPKNL Denpasar Syamsudin, dalam laporannya menyampaikan adanya kendala yang dihadapi sehingga persentase capaiannya masih rendah. Diantaranya adalah jumlah BMN di KPKNL Denpasar yang terbanyak yakni sekitar 32 ribu BMN, permasalahan ticketing yang belum bisa dilakukan karena kondisi di lapangan, masalah satker yang belum tahu cara mengisi form revaluasi BMN dan lain sebagainya.

Namun secara umum, penilaian yang sudah berjalan selama sekitar tiga minggu terakhir yang dilaksanakan oleh 16 Tim Revaluasi (termasuk perbantuan dari Tim Kanwil) berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti. Hampir setiap selesai penugasan, laporan penilaian sudah selesai dikerjakan.

Kembangkan Paradigma Aset Manager

Disamping mengenai Revaluasi BMN, Dirjen Kekayaan Negara yang merupakan lulusan Amerika Serikat ini, juga menyampaikan pentingnya perubahan paradigma berpikir bagi seluruh pegawai DJKN yaitu paradigma dari Aset Administrator menjadi Asset Manager. “Kita bukan hanya sekedar administrator, namun sebagai manajer yakni kita harus memikirkan bagaimana aset negara ini dapat memberikan manfaat yang setinggi-tingginya kepada Negara”, tegas Isa. Contoh yang digambarkan Isa adalah aset rampasan KPK yang barusan dikunjungi. “Mungkin dengan disewakan akan lebih memberikan manfaat yang lebih banyak kepada Negara ketimbang menjualnya”, lanjut Isa. Sebuah contoh kecil tentang pola pikir “asset manager” yang sederhana. Contoh yang lebih complicated untuk menjadi asset manager adalah dengan berpikir secara radikal, misalnya BMN yang ada di Jalan Thamrin Jakarta, cara berpikir radikalnya adalah memindahkan BMN tersebut ke tempat yang lain dan menjadikan lokasi strategis tersebut bangunan berlantai tiga puluh misalnya serta menyewakannya agar menghasilkan revenue yang optimal untuk Negara.

Inilah yang disebut dengan “pemikiran yang radikal” karena jika hanya mempertahankan kantor pemerintahan disana, kita hanya akan dapat “manfaat penggunaan” saja, namun dengan cara berpikir yang radikal, maka kita akan memperoleh manfaat penggunaan dan revenue. (naskah: wayan dipayana, Foto: Wiji dan Dipa)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini