Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Denpasar Tugaskan 16 Tim untuk Revaluasi BMN
I Dewa Ayu Oka Maya Saputri Artini
Jum'at, 06 Oktober 2017   |   202 kali

Denpasar - Senin (18/09/2017), pukul 09.00 pagi bertempat di ruangan rekon BMN, seksi Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN), Rofi’ul Chuluq, selaku PIC Revaluasi barang milik Negara (BMN) di KPKNL Denpasar, mengumpulkan semua pegawai yang masuk dalam tim Revaluasi BMN KPKNL Denpasar tahun 2017. Ada sekitar 16 Tim yang akan diturunkan, yang dalam minggu pertama ini akan melakukan penilaian terhadap ratusan aset BMN berupa tanah, bangunan dan jaringan yang tersebar di  dalam wilayah kota Denpasar.

Rofi’ul Chuluq menyampaikan agar semua Tim yang akan turun kelapangan, dalam melakukan survey pertamanya haruslah  sudah memiliki persepsi dan pengetahuan yang sama tentang data yang disurvey dan yang dikumpulkan. Rofi’ul meminta Arya, salah seorang staf penilaian untuk memberikan arahan terkait teknis survei lapangan.

Arya memberikan pengarahan mengenai hal utama yang harus ditanyakan seperti dokumen  yang harus dan wajib ada serta data apa saja yang harus disurvei. “Ketika nanti sudah mendatangi satker, tolong tanyakan apakah form data survey sudah dikirimkan (di-upload, red) ke dalam aplikasi SIMAN apa belum?” pinta Arya. Yang paling wajib ada untuk dokumen tanah adalah sertifikat dan KIB. Sedangkan untuk survey lapangan yang wajib dilengkapi adalah koordinat, batas-batas, alamat, lingkungan sekitar, jarak dari jalan utama, dan  pembanding.

Diskusi  menjadi menarik karena Samba salah seorang anggota tim meminta agar ada penyeragaman form survey, sementara Arya menjelaskan tidak harus seragam, masing-masing tim boleh berkreasi  “Yang penting poin-poin utama seperti Lokasi, Letak terhadap jalan utama, lebar depan, elevasi dan kontur, serta akses harus ada dalam analisasi penyesuaian”, tegas Arya.

Disamping data penyesuaian, juga dibahas mengenai data pembanding dan yang lainnya. Rofi’ul Chuluq selaku Koordinator tim berpesan agar tim tidak lupa untuk mengamati lokasi BMN, “Apakah ada BMN yang digunakan bukan untuk Tusi (Pemanfaatan BMN) baik berupa kantin atau lain sebagainya?” tanya Chuluq terhadap Tim Revaluasi. “Karena data ini akan sangat berguna dalam hal Pengawasan dan Pengendalian nantinya”, lanjut Chuluq.

Setelah mendapatkan arahan teknis, 16 Tim yang akan turun survey  lapangan masing-masing berdiskusi internal tim. Santoso, Selaku Kepala Seksi Pelayanan Penilaian dan penanggung jawab Tim Revaluasi juga memberikan pembekalan dan penekanan terhadap metode Penilaian tanah yang menggunakan Pendekatan Data Pasar.

“Sebelum mencari atau menetapkan suatu pembanding yang akan digunakan dalam analisa perhitungan, kalian harus tahu terlebih dahulu ‘ancer-ancer’ atau kisaran harga tanah di wilayah objek berada. Jadi dengan demikian baru kita dapat mengetahui, apakah pembanding yang kita dapatkan dalam survey memang layak dan sebanding atau termasuk outlayer tidak sebanding,” tegas Santoso.

Beberapa tantangan dan pengalaman unik  dialami oleh tim revaluasi BMN diantaranya adalah  susahnya mencari data pembanding untuk objek penilaian yang berada di jalan protokol yang sangat jarang ada transaksi jual beli. Namun secara umum proses survey dan penilaian berjalan lancar karena kerjasama satker dalam menyediakan data sangat baik. “Data sangat lengkap dan sesuai dengan apa yang kita perlukan”, ujar Wiji, salah seorang Ketua Tim Revaluasi BMN.

(HI KPKNL Denpasar)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini