Cirebon - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Dodi Iskandar, Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI) Indra Surya melakukan kunjungan kerja dan melakukan pembinaan pada Kamis, (25/1) ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Cirebon. Sebelum melakukan pembinaan kepada seluruh pegawai KPKNL Cirebon, Dirjen Kekayaan Negara menyempatkan diri untuk melihat seluruh ruangan KPKNL Cirebon termasuk ruang arsip dan gudang sambil menyapa seluruh pegawai KPKNL Cirebon yang ditemuinya.
Dalam arahannya, Isa menyampaikan beberapa hal terkait
capaian kinerja KPKNL Cirebon diantaranya apresiasi hasil yang telah
dicapai dalam revaluasi BMN 2017, namun diminta agar laporan yang dibuat KPKNL
Cirebon harus menunjukan kualitas yang baik dan lengkap sesuai standar laporan
penialain.
Untuk capaian pokok lelang yang masih belum mencapai
target, ia mengharapkan agar tahun ini seksi lelang merubah paradigma dan lebih
berfikir kreatif sehingga membuat lelang semakin menarik dan tidak hanya
menerima permohonan yang biasa saja. “Buat aktifitas lelang lebih menyenangkan,
frekuensi lelang sedikit tidak apa-apa, namun pelaksanaan lelangnya itu adalah
lelang potensial dan laku terjual. Cari barang-barang yang memang laku terjual,
jangan hanya objek lelang yang tidak ada peminatnya (TAP-red) atau hanya
mengejar frekuensi lelang,” pesan Isa terkait pelayanan lelang.
Terkait piutang negara, ia menginginkan perubahan paradigma
baru bahwa bukan penggalian potensi piutang yang penting, tapi koordinasi
dengan Kementerian/Lembaga (K/L), yaitu
bagaimana membina K/L agar mereka dapat mengurus piutangnya dengan benar
atau dinamakan perbaikan di hulu, sebelum benar-benar diserahkan ke KPKNL. “Kantor
pusat akan mengkaji hal ini, namun sebelum ada ketentuannya KPKNL Cirebon diminta
mulai berkoordinasi dengan Pemda, K/L yang ada,” ujarnya.
Dalam hal utilisasi pengelolaan kekayaan negara, Dirjen
Kekayaan Negara meminta untuk tahun 2018 semua aset BMN yang diutilisasi adalah
aset yang sudah direvaluasi. Ia meminta agar pelaksanaan revaluasi BMN tahun
2018 dipercepat penyelesaiannya, sehingga hasil akhirnya untuk utilisasi BMN
dapat naik.
Mengenai target sertifikasi BMN, Isa menyampaikan bahwa Menteri
Keuangan telah berkoordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang dimana kedua
instansi sudah sepakat dan akan bekerja sama untuk menyelesaikan sertifikasi
BMN dengan target tahun 2018 dipatok sebesar 3.500 sertifikat. Untuk itu,
diminta KPKNL Cirebon berkoordinasi aktif dengan kantor pertanahan terkait hal
tersebut.
Untuk fungsi kehumasan, Ia menyarankan agar tusi DJKN lebih dikenal masyarakat luas. “Kenalkan melalui berbagai media, baik televisi, radio, instagram dan lainnya, namun harus bijak dalam tayangannya dan dikemas secara menarik,” pesan Isa.
Kepada semua tenaga penilai pemerintah, Isa berpesan agar
menjadi penilai yang bangga dengan kemampuannya dan mengikuti standard dan buat
laporan dengan baik dan benar. Isa memberi semangat dan motivasi kepada seluruh
pegawai, dengan menyampaikan bahwa semua pegawai itu punya kapasitas yang sama,
tinggal bagaimana mengembangkan dirinya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Nuning
S.R. Wulandari menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada Dirjen
Kekyaan Negara yang di sela-sela kesibukannya yang padat masih berkenen
menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan kerja ke KPKNL Cirebon. Kepala
KPKNL Cirebon Siswanto melaporkan satu persatu hasil Capaian Kinerja yang
diperoleh oleh KPKNL Cirebon tahun 2017 dengan Nilai Kinerja Organisasi (NKO)
sebesar 108,36%. Siswanto juga menyampaikan laporan program revaluasi BMN DJKN
Tahun 2017 yang sudah dilakukan oleh KPKNL Cirebon. Mengakhiri sambutannya, ia menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya karena dengan kehadiran Dirjen Kekayaan
Negara beserta jajarannya bertepatan dengan awal tahun 2018 ini mampu
memberikan tambahan semangat dan motivasi bagi pegawai KPKNL Cirebon dalam
menyambut tahun anggaran 2018. (Naskah dan foto : Tim seksi HI: Fitri/Airijah)